Stoner dan Agostini Dukung Rossi untuk Terus Balapan di MotoGP

9 Januari 2019 13:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rossi di lintasan San Marino. (Foto: Tiziana Fabi/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Rossi di lintasan San Marino. (Foto: Tiziana Fabi/AFP)
ADVERTISEMENT
Max Biaggi, Sete Gibernau, Loris Capirossi, hingga Valentino Rossi. Nama-nama itulah yang mengisi daftar hadir pebalap motor kelas tertinggi pada musim 2000. Lalu, klasemen mulai dikuasai Valentino Rossi, Marco Melandri, Nicky Hayden, dan Collin Edwards pada Grand Prix (GP) 2005.
ADVERTISEMENT
Dani Pedrosa baru debut di kelas tertinggi balap kuda besi itu tahun berikutnya. Dan mulailah lembaran kompetisi antara Rossi, Pedrosa, Jorge Lorenzo, hingga Andrea Dovizioso. Yang pasti, satu nama selalu hadir sejak 2000. Ya, siapa lagi kalau bukan Valentino Rossi alias 'The Doctor'.
Tak usah sungkan menyebut dia tua, karena pebalap asal Italia itu memang sudah berusia 39 tahun dan segera menggenapkannya menjadi 40 tahun pada 16 Februari mendatang. Karena terlampau kawakan, sosoknya memang sangat lekat dengan panggung MotoGP, ajang balap motor paling prestisius.
Bicara era MotoGP pun, ada bayang-bayang Rossi dibelakangnya. Sang pemilik nama sudah menancapkan karier di lintasan dan menjadi entitas sendiri dengan jutaan penggemar yang tersebar di seluruh dunia. Namun, kejayaan Rossi di MotoGP tak dimungkiri menurun dan jejak juaranya terakhir tercatat pada 2009.
ADVERTISEMENT
Rider bernomor 46 ini memang masih kuat, tapi tak cukup kompetitif untuk mendobrak kekuasaan Marc Marquez, pemilik lima gelar juara dunia MotoGP. Rossi pun tak cukup ganas bagi Andrea Dovizioso, yang lebih berhak menyandang status sebagai kompetitor Marquez.
Pada 2018, musim ke-19 Rossi melakoni balap MotoGP, dia finis ketiga dengan 198 poin. Sementara Dovizioso menjadi runner-up dengan 245 poin dan Marquez kembali mengamankan gelarnya lewat torehan 321 poin. Musim 2019, dipastikan nama tersebut, termasuk Valentino Rossi, akan tetap hadir di klasemen MotoGP.
Lorenzo, Rossi, dan Marquez di atas podium. (Foto: REUTERS/Jon Nazca)
zoom-in-whitePerbesar
Lorenzo, Rossi, dan Marquez di atas podium. (Foto: REUTERS/Jon Nazca)
Ya, terlepas dari kritik soal usia yang sudah tua, Rossi masih setia bersama Yamaha dan belum mau meninggalkan lintasan balap yang barangkali terlalu dicintainya. Pada 2019, timnya sendiri akan berganti nama seiring lepasnya Movistar sebagai sponsor. Siap menantikan (lagi, lagi, lagi, dan lagi) penampilan Rossi?
ADVERTISEMENT
Jika Anda menjawab "ya", Anda sependapat dengan dua legenda balap motor, Casey Stoner dan Giacomo Agostini. Stoner, mantan pebalap Ducati ini, mengatakan Rossi masih bekerja keras untuk memberikan penampilan terbaiknya bersama tim. Menurut Stoner, tak ada aturan yang melarang Rossi untuk tampil.
"Baik Valentino maupun timnya sudah bekerja terus-menerus untuk lebih cepat dan lebih cepat lagi. Dan saya rasa di MotoGP pun tidak ada batasan usia," ujar Stoner dikutip dari Tuttomotoriweb, Rabu (9/1/2019).
"Semua orang selalu membicarakan usia Valentino Rossi dan penasaran apakah dia masih bisa kompetitif. Saya percaya omongan itu tidak penting. Jika seorang pebalap tidak memiliki cedera dan masih menikmati (balapan), apa yang mengharuskannya berhenti? Tak ada alasan. Rossi terus balapan untuk menjaga motivasinya," imbuh Stoner.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut Agostini, masih dilansir Tuttomotoriweb, urusan karier seorang pebalap memang perbincangan yang berat. Yang pasti, pemilik delapan gelar kelas 500cc ini mengatakan hanya Rossi yang berhak menentukan masa depannya sendiri.
"Keputusan untuk terus balapan atau pensiun ada di tangannya (Valentino Rossi) sendiri. Menurut saya dia suka melaju, berada di atas motor, dan mencintai atmosfer balapan. Keputusan untuk berhenti atau lanjut (balapan) sulit ditentukan," kata Agostini.
"Saya saja menangis selama tiga hari ketika memutuskan untuk berhenti balapan. Rossi saat ini dalam kondisi bagus dan bahagia, jadi kenapa dia harus berhenti?" ujarnya mengakhiri.
Setuju?