Susy Susanti di Film Biografi: Ogah Tanding hingga Gelantungan di Bus

18 April 2019 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susy Susanti di semifinal Piala Uber lawan Camilla Martin (Denmark). Foto: PETER PARKS/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Susy Susanti di semifinal Piala Uber lawan Camilla Martin (Denmark). Foto: PETER PARKS/AFP
ADVERTISEMENT
".. hampir 80 persen ceritanya banyak yang belum tahu," begitu sepenggal kalimat yang keluar dari mulut Susy Susanti soal film biografinya.
ADVERTISEMENT
Ya, jika referensi tulisan tentang Susy Susanti mudah dicari, maka film bertajuk 'Susi Susanti Love All' adahal biografi pertama legenda tunggal putri bulu tangkis Indonesia ini dalam layar sinema.
"Biasanya hanya potongan-potongan video, ya, ini (film) pertama," kata Susy saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur.
Promosi film sudah gencar dilakukan sejak Asian Games pada Agustus 2018. Kala itu, Laura Basuki --pemeran Susy-- dan Dion Wiyoko --pemeran Alan Budikusuma-- sempat menyaksikan pertandingan di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Namun, gaung 'Susi Susanti Love All' baru terasa nyata saat teaser keluar pada 14 April 2019 lalu. Di tayangan berdurasi kurang dari semenit itu, sosok Laura mengulang momen bersejarah kala Susy muda berdiri di podium, memandang bendera Merah-Putih penuh haru.
ADVERTISEMENT
Itulah momen paling ikonik dalam karier Susy Susanti. Wanita kelahiran Tasikmalaya, 11 Februari 1971, ini menjadi peraih emas pertama bagi Indonesia di Olimpiade 1992 Barcelona. Potret Susy dengan poni dan kuncir kuda adalah pahlawan bagi Tanah Air kala itu.
Well, 'Susi Susanti Love All' tak hanya sekadar soal Olimpiade. Susy, yang rutin mengawal proses produksi, menjamin ada banyak kisah baru yang diceritakan lewat film yang akan tayang pada Agustus mendatang ini.
"Saya belum lihat (seluruhnya), baru beberapa adegan. Tapi, skenarionya sudah tahu. Untuk kebutuhan film memang tidak 100 persen real, pasti ada jualan dramatisnya. Itu pun dikonsultasikan dan izin ke saya. Yang pasti hampir 80 persen ceritanya banyak yang belum tahu," ujar Susy.
ADVERTISEMENT
"Untuk mencapai itu (Olimpiade) butuh perjuangan dan pengorbanan. Bukan cuma saat juaranya saja, tapi sisi lain yang belum pernah diangkat media. Bagaimana rumah saya dibakar (Mei 1998, red), saat kerusuhan, lalu bagaimana saat saya juara, tekanan datang. Jadi tidak selalu bagus-bagusnya."
"Orang selama ini melihat bagusnya saja. (Tidak) bagaimana saya nangis-nangis, tidak mau main. Dipaksa hanya untuk sponsor, akhirnya demi pelatih saya mau berjuang. Juga (bagaimana) naik bus gelantungan untuk sekolah," imbuhnya.
Bagi Susy sendiri, film biografinya adalah pesan persatuan bagi generasi muda Indonesia. Tak hanya menyoal olahraga tepak bulu, wanita yang kini menjabat Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI ini menegaskan pentingnya berjuang demi 'Merah-Putih' di kancah dunia.
ADVERTISEMENT
"Film ini tujuannya memang untuk meningkatkan rasa persatuan Indonesia. Untuk mengangkat dan mengajak semua bahwa kita ini satu. Yang paling utama adalah saat kita berjuang, tidak melihat siapa kita, agama apa, suku apa, jadi semua sebagai anak bangsa (berjuang) untuk Indonesia," kata Susy.
Bagaimana melihat dirinya sendiri terlahir dalam layar lebar? Susy mengatakan Laura yang memerankan sosoknya saat muda betul-betul mendalami setiap adegan yang dimainkan.
Penampilan Susy Susanti di Piala Uber. Foto: PETER PARKS/AFP
"Saya saat syuting terkadang ikut, termasuk waktu di Istora. Soal casting juga (terlibat). (Pilih) yang saat di podium bisa seperti saya, benar-benar mirip mimiknya," ucap Susy.
"Laura bisa menjiwai. Dia memang total, beberapa kali kami ngobrol bareng. Kayak soal suasana pertandingan hingga belajar split untuk tahu apa yang saya rasakan dulu," ujarnya mengakhiri.
ADVERTISEMENT
Saat ini, selain menjabat Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy juga kerap menjadi manajer Tim Indonesia di berbagai turnamen dunia. Di luar PBSI, Susy Susanti dan sang suami mengelola PT. Astindo Jaya Sport, yang memproduksi berbagai peralatan bulu tangkis dengan merek Astec (Alan Susy Technology).