Susy Susanti: Pengalaman Akan Membantu Owi/Butet di Asian Games

17 Agustus 2018 19:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Owi/Butet di Indonesia Open 2018. (Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Owi/Butet di Indonesia Open 2018. (Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir adalah andalan bulu tangkis Indonesia di nomor ganda campuran selama bertahun-tahun. Meski usia mereka saat ini tidak lagi muda —Tontowi 31 tahun; Liliyana 32 tahun—, keduanya masih jadi tumpuan, termasuk di Asian Games 2018.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, meyakini usia Owi/Butet —sapaan akrab Tontowi/Lilliyana— tidak akan menjadi satu halangan berarti. Susy yakin karena ganda berposisi tiga dunia ini memiliki banyak pengalaman bertanding dan sudah meraih pelbagi macam gelar bergengsi.
"Usia Owi/Butet sebetulnya jadi plus-minus, ya. Memang secara usia, minusnya stamina mereka sudah tak sekuat sebelumnya, tetapi plusnya mereka punya pengalaman," kata Susy kepada wartawan.
"Kalau dibandingkan dengan pemain-pemain yang lebih muda, Owi/Butet kecepatannya memang sudah tidak seperti dulu. Tapi, dengan pengalaman, teknik, dan kelas mereka selama ini cukup baik, mudah-mudahan itu (performa) bisa dipertahankan," ujarnya.
Selain Owi/Butet, Indonesia masih memiliki Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto sebagai ganda campuran kedua. Meski terbilang pasangan baru, dan saat ini menduduki peringkat 32 BWF, Susy optimistis Ricky/Debby juga bisa memberi kontribusi seperti Owi/Butet.
ADVERTISEMENT
Butet (kiri) usai menjadi juara Indonesia Open 2018. (Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Butet (kiri) usai menjadi juara Indonesia Open 2018. (Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA)
Oleh karena itu, PBSI mengambil keputusan tidak menurunkan kedua pasangan ini pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di China, dua pekan lalu. Harapannya, Owi/Butet dan Ricky/Debby bisa berada dalam kondisi dan performa terbaiknya.
"Ganda campuran tidak kami kirim ke kejuaraan dunia. Jadi, kami berharap, mereka bisa mencapai yang kami inginkan. Semua punya kesempatan untuk memberikan yang terbaik," ujar peraih medali emas tunggal putri di Olimpiade 1992 itu.
"Progres kedua pasangan cukup baik. Owi/Butet adalah pasangan senior, pemain yang sudah malang-melintang dengan gelar-gelar juara. Ketika diberikan tanggung jawab, mereka selalu siap. Mudah-mudahan mereka sedang berada dalam performa puncaknya," pungkasnya.
Pebulu tangkis Indonesia Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir pada Turnamen Bulu Tangkis Blibli Indonesian Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (3/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis Indonesia Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir pada Turnamen Bulu Tangkis Blibli Indonesian Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (3/7). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Pada Asian Games 2014 lalu, Owi/Butet hanya mampu meraih medali perak —mereka ditumbangkan ganda China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, di final. Namun, kegagalan itu bisa dibayar dengan sumbangan gelar bergengsi lain seperti emas di Olimpiade 2014 dan baru saja menjadi kampiun di Indonesia Open 2018.
ADVERTISEMENT
Untuk undian bulu tangkis perorangan termasuk ganda campuran, akan dilakukan setelah pertandingan beregu selesai dihelat atau pada Rabu (22/8). Sedangkan, pertandingannya sendiri berlangsung pada 23-28 Agustus di Istora GBK.