Syuci Indriani: Berenang dari Satu Medali ke Medali Lain

28 September 2018 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Keterbatasan tak menghalangi seseorang untuk meraih prestasi. Syuci Indriani contohnya.
ADVERTISEMENT
Remaja berusia 17 tahun ini adalah penyandang tunagrahita --IQ-nya tercatat pada angka 75. Namun, Syuci mampu menembus keterbatasannya. Dia mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia lewat prestasi yang ditorehkan di cabang olahraga renang.
Syuci menyumbangkan medali emas ASEAN Para Games Malaysia 2017. Selain itu dia juga meraih medali emas dan perak di ajang Youth Para Games 2017 di Dubai.
Di ajang Asian Para Games di Jakarta tahun ini, Syuci ditargetkan memboyong dua emas di cabor renang dengan lima gaya.
kumparan bertemu dengan Syuci di sela-sela kegiatannya latihan di Solo. Sekilas tidak ada yang berbeda dengan penampilan Syuci, remaja itu terlihat ceria. Bedanya ketika berbincang dia hanya bisa bercerita seadanya.
ADVERTISEMENT
Atlet renang difabel (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Syuci bercerita, kecintaannya kepada olahraga renang sudah dipupuk oleh orang tuanya sejak dia berusia 6 tahun. Sejak saat itu, Syuci mulai aktif mengikuti berbagai perlombaan tingkat daerah, nasional hingga internasional. Berbagai medali berhasil diraih.
Kini Syuci sedang menjalani masa karantina di Solo sejak bulan Januari hingga 1 Oktober 2018 untuk persiapan Asian Para Games. Meski harus melalui latihan yang tak mudah dan jauh dari keluarga, Syuci mengaku semangat karena doa dan dukungan orang terdekat terus dilimpahkan untuknya.
"Ya, semua kerjaan itu, sih, capek lah ya emang. Tapi tetap semangatlah. Dukung, semua teman-temanku, semuanya, dukung aku semua. Ya aku menghargai mereka semua," lanjut Syuci .
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa rintangan, selain jarak yang membuat Syuci merindukan rumah, membagi waktu antara sekolah dan renang menjadi tantangan tersendiri untuknya. Syuci harus bolak-balik dari Solo ke Riau untuk sekolah agar bisa lulus ujian dan tak ketinggalan pelajaran.
Atlet Asian Para Games 2018, Suci. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Meski mengaku kesulitan, Syuci tak patah semangat. Dia terus berusaha menyeimbangkan antara sekolah dan hobi renangnya.
"Sekolah SMA di SMA Olahraga Riau. Pulang (ke Riau) ya cuma ujian doang, pulang ujian, pulang, ujian. Dibantu sama guru walaupun kadang kurang fokus di pelajaran," tutur Syuci Indriani.
Atlet renang difabel (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Awal Oktober nanti Syuci dan atlet-atlet lainnya akan terbang ke Jakarta dan berjuang sekuat tenaga memberikan yang terbaik untuk Indonesia dalam Asian Para Games yang digelar tanggal 6 Oktober - 13 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
Syuci meminta dukungan dan doa masyarakat Indonesia agar dia dan rekan atlet lainnya bisa memberikan emas untuk Tanah Air.
“Untuk masyarakat Indonesia, dukung kami di Asian Para Games, tetap support kami, walaupun kami ini difabel, tetaplah dukung kami biar sukses,” jelas Syuci.
kumparan akan menyajikan story soal atlet-atlet penyandang disabilitas kebanggaan Indonesia dan hal-hal terkait Asian Para Games 2018 selama 10 hari penuh, dari Kamis (27/9) hingga Sabtu (6/10). Saksikan selengkapnya konten spesial dalam topik ‘Para Penembus Batas’.
====
*Catatan Editor: Judul artikel ini (sebelumnya 'Syuci Indriani: IQ Rendah Namun Tinggi Prestasi') sudah mengalami perubahan menjadi seperti yang tertera sekarang. Demikian kesalahan telah diperbaiki.