Taklukkan Pasangan Malaysia, Owi/Butet Melaju ke Final

26 Januari 2019 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Farewell event Liliyana Natsir atau yang akrab disapa Butet, Minggu (27/1/2019) dipastikan manis. Bertepatan hari terakhir Indonesia Masters 2019 yang menggelar jadwal pertandingan final, sang empunya nama yang bakal menjadi bintang utama juga sukses mengamankan tiket ke final.
ADVERTISEMENT
Bersama Tontowi Ahmad atau Owi, Butet lolos ke partai pamungkas usai kalahkan andalan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, 22-20 dan 21- dalam laga semifinal, Sabtu (26/1). Bertanding di Court 1 Istora Gelora Bung Karno, Owi/Butet sendiri sempat tertinggal di gim pertama.
Pada menit awal, juara Indonesia Open 2018 ini tertinggal 0-4. Berikutnya, Chan/Goh yang lebih dulu menerapkan pola main terus mendapat poin lewat serangannya, meninggalkan Owi/Butet di skor 9-13. Namun, saat Owi/Butet menahan skor 16-16, mereka sekaligus mencuri momentum dari rival nomor enam dunia itu.
Owi/Butet balik menekan dan mampu menembus pertahanan Chan/Goh. Meski skor kembali alot di 19-19 dan 20-20, pada akhirnya Owi/Butet bisa mengamankan keunggulan 22-20 di gim pertama. Pada gim kedua, mereka masih unggul. Skor 2-0 digandakan jadi 4-1 hingga 11-5 di interval gim kedua.
ADVERTISEMENT
Ganda kawakan Owi/Butet lolos ke final Indonesia Masters 2019. (Foto: Dok. PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Ganda kawakan Owi/Butet lolos ke final Indonesia Masters 2019. (Foto: Dok. PBSI)
Usai jeda, Chan/Goh juga banyak melakukan kesalahan sendiri. Ditambah penempatan apik dari Butet dan pukulan keras Owi, peraih emas Olimpiade 2016 ini pun mampu menyegel keunggulan 17-9.
Di skor 19-10, pukulan out Chan menjadi match point pertama di skor 20-10 bagi Owi/Butet. Dan saat kedudukan 20-11, Goh yang gagal memukul shuttlecock memastikan kemenangan 21-11 bagi Owi/Butet di gim kedua.
Setelah bertanding, Butet mengatakan bisa lebih unggul di poin kritis gim pertama karena lawan kalah mental. Sementara pada gim kedua, dia dan Owi mudah menerapkan pola permainan.
"Di set pertama, poin ketat dan mepet, kami lebih tenang. Plus didukung penonton, lawan pasti kena mentalnya di poin kritis. Set kedua pola kami jalan dan mereka selalu tertekan," tutur Butet.
ADVERTISEMENT
Bakal mengikuti rangkaian acara perpisahannya di hari terakhir, Butet mengaku kini bebannya sedikit berkurang karena sekaligus tampil sebagai pemain yang bertanding.
Pemain Bulu Tangkis, PB Djarum Liliyana Natsir. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Bulu Tangkis, PB Djarum Liliyana Natsir. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
"Latihan sama Owi sudah jarang, surprise juga bisa ke final. Acara farewell juga pertama kali, pasti tegang menyiapkan speech. Kalau tidak main (kalah di semifinal) mungkin lebih tegang, tapi bisa main jadi lebih enjoy karena puas sampai final," katanya.
Sementara, Chan Peng Soon mengaku meman tertekan di gim pertama. Sambil berkelakar, dia pun mengatakan Owi/Butet tetap tidak mau kalah hingga akhir karier Butet. Sebelum di semifinal Indonesia Masters 2019, Chan/Goh sudah 11 kali lawan Owi/Butet, di antaranya final Olimpide 2016 dan final Indonesia Open 2018. Dua turnamen itu, pun dimenangi oleh Owi/Butet.
ADVERTISEMENT
"Saya banyak salah setelah 16-16 di game pertama, lalu kepercayaan diri kami menurun. Butet sendiri leader yang baik, dia bisa bawa partner. Memang disayangkan dia pensiun, sampai akhir pun tak mau kasih menang ha ha. Wish her all the best in the future," pesan Chan.