Target PBSI: Satu Gelar di BAC dan Akhiri Puasa Piala Sudirman

16 April 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marcus/Kevin kalahkan Fajar/Rian di perempat final Singapura Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Marcus/Kevin kalahkan Fajar/Rian di perempat final Singapura Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Kurun satu setengah bulan ke depan akan menghadirkan dua agenda penting di panggung bulu tangkis. Pertama, Kejuaraan Bulu Tangkis Asia atau Badminton Asia Championships (BAC) 2019 berlangsung pada 23-28 April. Setelah itu, masih ada turnamen beregu paling bergengsi bertajuk Piala Sudirman dalam kurun 19-26 Mei.
ADVERTISEMENT
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sudah menatap dua agenda penting tersebut. Dikatakan Susy Susanti selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI bahwa 'Merah-Putih' bakal turun dengan kekuatan penuh demi target maksimal.
Pun meski musim 2019 bertepatan dengan padatnya jadwal atlet untuk mengumpulkan poin Kualifikasi Olimpiade 2020, PBSI tetap mengharapkan minimal satu gelar bisa dipersembahkan skuat Pelatnas Cipayung di BAC 2019.
"Dengan banyaknya kejuaraan, kami tidak mau membebani harus juara terus. Tapi mereka tahu tanggung jawab masing-masing. Seperti biasa, kami mau setidaknya dapat satu gelar dari sektor mana pun," kata Susy saat ditemui di Cipayung, Selasa (16/4/2019).
Susy Susanti Foto: Alan Kusuma/kumparan
Melihat peta persaingan di BAC sebagai kejuaraan perorangan tertinggi di Asia, Susy tidak memungkiri bahwa rival terberat Indonesia adalah Jepang dan China.
ADVERTISEMENT
Kedua negara menunjukkan kiprah superior di turnamen teranyar. China memborong empat gelar di Malaysia Terbuka 2019, kemudian giliran Jepang mendominasi Singapura Terbuka lewat tiga gelar.
"Sementara memang di dua kejuaraan terakhir itu, Indonesia tidak dapat gelar. Secara keseluruhan ada plus-minus. Plusnya, pemain-pemain muda kita sudah ada progres di sektor yang kurang. Tapi minusnya, di sektor andalan kita, meskipun meloloskan cukup banyak (ke semifinal), belum berhasil jadi juara," ujar Susy.
Untuk BAC 2019 yang dihelat di Wuhan, China, PBSI mengirimkan nama-nama andalan. Di antaranya Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Sementara jelang Piala Sudirman 2019 yang digelar di Nanning, China, PBSI belum mau mengumumkan susunan Tim Indonesia. Menurut Susy, pihaknya baru akan merilis nama pemain pada 3 Mei mendatang. Sesuai aturan BWF, total pemain yang dibawa adalah 20 orang.
ADVERTISEMENT
Tim beregu putra Indonesia berpose dengan medali perak usai kalah 1-3 dari China di final Asian Games 2018. Foto: Reuters/Beawiharta
Di edisi ke-16 Piala Sudirman, skuat 'Merah-Putih' berada di Grup 1B bersama Denmark dan Inggris. Di edisi sebelumnya pada 2017, Tim Indonesia hanya puas tampil di babak penyisihan grup usai kalah dari Denmark dan India di Grup 1D.
"Kami sudah siapkan timnya untuk tahun ini. Kami juga pelajari head-to-head dengan Inggris dan Denmark. Kami kumpulkan data-data dan berdiskusi siapa yang akan turun untuk setiap lawan. Melihat peluang (lolos grup), kita punya," kata Susy.
"Kami optimistis dan semangat, karena Indonesia dalam 30 tahun baru satu kali juara," imbuh Susy merujuk satu-satunya gelar Indonesia pada Piala Sudirman 1989.
Sama seperti kejuaraan perorangan BAC 2019, China yang berstatus tuan rumah dinilai akan menyulitkan Indonesia untuk bawa pulang trofi Piala Sudirman. Namun, Susy menganggap faktor kesiapan di lapangan pun bisa menentukan kemenangan.
ADVERTISEMENT
"Saat pertandingan nanti, suasana, situasi, strategi, kesiapan atlet, itu (penentu) terakhir. Kami siap terus. Daftar pemain sudah ada, tapi belum bisa kami umumkan. Masih bisa ada perubahan, jadi kami pantau perkembangan si atlet dan kebutuhan tim seperti apa. Pastinya kami kirim yang terbaik," tutup Susy.