Tekad dan Asa sang Kapten, Hendra Setiawan, di Piala Thomas 2018

13 Mei 2018 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hendra Setiawan tak pasang target muluk. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hendra Setiawan tak pasang target muluk. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Posisi sebagai orang yang memimpin skuat bulu tangkis putra Indonesia jelang Piala Thomas 2018 diberikan kepada Hendra Setiawan. Sebagai sosok kawakan, Hendra sendiri nyatanya tidak menyangka masih dipercaya PBSI untuk menjadi kapten tim musim ini.
ADVERTISEMENT
Pada Piala Thomas 2016 lalu, Hendra juga menjadi kapten meski saat itu skuat putra harus pulang dengan kekecewaan usai kalah dari Denmark di final. Tahun ini, dengan titel kaptennya, pemain kelahiran Pemalang, 25 Agustus 1984, itu pun berusaha menjadi pendorong semangat pemain putra agar merebut gelar Piala Thomas 2018.
"Jaga kekompakan, lebih banyak ngobrol aja, sih, sama mereka. Nyantai, lebih ke acara ngumpul, kayak makan bareng. Saling motivasi dan saling bantu juga saat latihan," ungkap Hendra kepada wartawan.
Sementara menyoal usia, Hendra yang tahun ini genap berusia 34 tahun itu tidak menampik semangat juang akan lebih dimiliki pemain lain dengan usia di bawahnya. Namun, berbekal pengalaman dan status kaptennya, Hendra justru bangga bisa kembali menakhodai tim putra di Piala Thomas dan Uber yang akan berlangsung 20-27 Mei mendatang.
ADVERTISEMENT
"Saya, sih, bangga juga karena masih bisa dipercaya sebagai kapten tim. Semoga saya bisa sharing pengalaman ke atlet-atlet muda. Saya juga melihat mereka banyak mengalami kemajuan dari dua tahun lalu, termasuk sektor tunggal juga," katanya.
Well, siapa pemain tunggal yang dimaksud? Bagi Hendra, penampilan Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie cukup menjanjikan. Terlebih, Anthony sudah berhasil mengantongi gelar Indonesia Masters di awal musim.
"Ginting sudah bisa juara, Jonatan juga sudah mulai naik performanya. Pemain sekarang lebih matang, ya. Ada Marcus/Kevin. Fajar/Rian juga lagi naik," selorohnya.
Dengan sistem turnamen beregu, Hendra pun lanjut mengungkapkan perasaannya sebagai pemain senior. Status itu juga yang membuatnya harus berjuang lebih ekstra karena jika dirinya kalah, pemain lain menjadi lebih tertekan. Bagaimana mengatasinya?
ADVERTISEMENT
"Lebih fokus ke diri sendiri saja. Sebisa mungkin jangan mikirin giliran pertama atau terakhir. Tetap fokus saja dengan giliran kita sendiri. Ini sudah saya sampaikan ke yang lain," kata Hendra sambil menjelaskan juga bahwa komposisi pasangan ganda masih belum ditentukan PBSI.
Hendra/Ahsan di babak kedua All England 2018 (Foto: Bergas Agung/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hendra/Ahsan di babak kedua All England 2018 (Foto: Bergas Agung/kumparan)
"Kalau saya sendiri penempatan bolanya harus lebih dimatangkan lagi. Kemarin sama (Mohammad) Ahsan juga latihan lebih ditingkatkan tenaganya. Daya tahannya juga," ucap peraih emas Asian Games 2014 itu.
Terakhir, bicara soal target, Hendra mengatakan target pribadinya adalah setidaknya sama seperti 2016 yakni masuk ke final. Melihat skuat saat ini, Hendra mengaku menjadi lebih optimistis untuk membawa pulang gelar juara.
"Dua tahun lalu kurang lebih komposisi kami hampir sama dan masuk final 'kan. Tahun ini semoga bisa lebih dari itu. Kalau juara grup, sih, bisa," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Hendra akan memimpin Tim Thomas Indonesia di Grup B untuk melawan Korea, Kanada, dan tuan rumah Thailand. Sementara, Tim Uber Indonesia di fase grup ini bergabung bersama China, Malaysia, dan Prancis di Grup D.