Tentang Penghitungan Status Unggulan Wimbledon yang Berbeda Itu

28 Juni 2019 0:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rafael Nadal juara Roland Garros 2019. Foto: Martin BUREAU / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Rafael Nadal juara Roland Garros 2019. Foto: Martin BUREAU / AFP
ADVERTISEMENT
Status Rafael Nadal sebagai petenis peringkat dua dunia tidak membuatnya menapak Wimbledon 2019 sebagai unggulan kedua. Nadal yang menutup Prancis Terbuka 2019 dengan trofi juara ini berstatus sebagai unggulan ketiga di Wimbledon.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, Roger Federer yang merupakan petenis peringkat ketiga dunia bakal menjejak ke Wimbledon sebagai unggulan kedua. Yang tetap aman adalah Novak Djokovic. Petenis Serbia ini bakal memasuki perburuan trofi juara di Wimbledon sebagai unggulan pertama.
"Hanya Wimbledon yang melakukan penghitungan status unggulan seperti ini," ucap Nadal, dilansir BBC.
Bila diperhatikan daftar unggulan di Wimbledon memang tidak berdasarkan peringkat dunia, tapi penampilan di kompetisi lapangan rumput. Ambil contoh, finalis tahun lalu, Kevin Anderson.
Tahun ini, ia berstatus sebagai unggulan keempat di Wimbledon. Menilik peringkat ATP (untuk nomor pria), Kevin berstatus sebagai petenis nomor delapan dunia. Situasi ini berpengaruh pada daftar unggulan lainnya. Misalnya, Dominic Thiem yang merupakan peringkat empat dunia.
ADVERTISEMENT
Di Wimbledon, Thiem harus turun satu setrip menjadi unggulan kelima. Begitu pula dengan Alexander Zverev dan Stefanos Tsitsipas yang harus turun menjadi unggulan keenam dan ketujuh.
Kevin Anderson di semifinal Wimbledon 2018. Foto: REUTERS/Tony O'Brien
Wimbledon pun sudah bicara soal hitung-hitungan unggulan ini. Mereka mengambil poin dari peringkat ATP, lalu menambahkan 100% dari semua poin yang diperoleh petenis ketika bermain di turnamen lapangan rumput pada tahun sebelumnya.
Hasilnya kemudian ditambah 75% dari poin yang diperoleh di turnamen lapangan rumput terbaik para petenis di tahun sebelumnya. Sistem ini dipandang sebagai cara paling ideal untuk mencerminkan pencapaian petenis di lapangan rumput secara lebih akurat.
Nadal tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya terhadap perhitungan ini. Menurutnya, Wimbledon seperti tidak menghargai perjuangan petenis sepanjang musim.
ADVERTISEMENT
Tapi, show must go on. Toh, Wimbledon masih terbuka dengan kejutan. Bukan cerita langka petenis yang bahkan tak berstatus unggulan mengalahkan para unggulan.
"Tapi, ya, sudahlah. Apa boleh buat. Tidak peduli unggulan kedua atau ketiga, saya tetap akan bermain dengan performa terbaik," ucap Nadal.
Ashleigh Barty dan trofi Grand Slam pertamanya. Foto: CHRISTOPHE ARCHAMBAULT / AFP
Menariknya, sistem macam ini hanya terjadi di nomor pria. Sementara, nomor wanita tetap mengacu pada peringkat dunia. Ambil contoh Ashleigh Barty yang berstatus sebagai petenis peringkat satu dunia versi WTA (untuk nomor wanita) yang memasuki Wimbledon 2019 sebagai unggulan pertama.
Begitu pula dengan Naomi Osaka yang tetap masuk sebagai unggulan kedua. Perubahan peringkat hanya terjadi jika ada kasus-kasus tertentu seperti Serena Williams musim lalu.
ADVERTISEMENT
Kalau musim ini, perbedaan unggulan dan peringkat tunggal putri baru terjadi di urutan ke-25. Sesuai peringkat WTA, posisi ini ditempati oleh Bianca Andreescu. Sementara, tepat di bawahnya ada Amanda Anisimova.
Namun, Anisimova berstatus sebagai unggulan ke-25 di Wimbledon yang berarti lebih tinggi daripada peringkat awalnya. Tapi, ini terjadi karena Andreescu mengundurkan diri akibat cedera.
***
Babak utama Wimbledon 2019 akan digelar di All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, pada 1 Juli hingga 14 Juli 2019. Laga kualifikasi digelar pada 24 Juni hingga 27 Juni 2019.