Thailand Terbuka: Greysia/Apriyani dan Fitriani Tembus Babak Kedua

31 Juli 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lolos dari babak kualifikasi Thailand Terbuka 2019 tidak lantas mempermudah langkah ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Frengky Wijaya Putra. Bayangkan saja, yang menjadi lawan di babak pertama adalah ganda Jepang unggulan kelima turnamen, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
ADVERTISEMENT
Bertanding di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Rabu (31/7/2019), Sabar/Frengky tidak berhasil memetik kemenangan. Kekalahan dua gim langsung 13-21 dan 13-21 ditelan duo Indonesia ini hanya dalam kurun 29 menit.
Baru sampai pada babak pertama, duel antara wakil Indonesia sudah harus muncul di sektor ganda putri. Greysia Polii/Apriyani Rahayu ditantang Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto.
Hanya karena kalah pengalaman, bukan berarti Fadia/Ribka datang sebagai pebulu tangkis semenjana. Buktinya, mereka berhasil memaksa gim pertama dan kedua sampai deuce meski laga tuntas dengan kemenangan 24-22 dan 26-24 untuk Greysia/Apriyani.
Greysia angkat topi untuk perlawanan sengit junior-juniornya. Baginya, Fadia/Ribka bertanding dengan kualitas mental yang oke.
"Pengalaman ini bagus untuk modal mereka jadi pemain masa depan. Ribka/Fadia punya fighting spirit yang bagus. Aura mereka tidak kalah duluan, tapi lihat situasi dan mau fight," jelas Greysia, dikutip dari laman resmi PBSI.
ADVERTISEMENT
"Di pertandingan tadi, Ribka/Fadia selalu mau menunjukkan mereka mau menang. Kami tidak boleh lengah karena segala sesuatu bisa terjadi di lapangan. Ada pemain yang kalau masuk lapangan sudah takut duluan sama lawan, ada juga yang sombong duluan. Nah, mereka bukan tipe yang seperti itu. Sebagai pemain yang lebih senior, saya mau bimbing mereka juga," lanjut Greysia.
Dengan hasil ini, Greysia/Apriyani menjadi ganda putri Indonesia terakhir yang bertahan di Thailand Open 2019. Di babak kedua pada Kamis (1/8/2019), mereka bakal bertanding melawan wakil Prancis, Delphine Delrue/Lea Palermo.
Sayangnya, Indonesia kehilangan dua tunggal putrinya. Pertama, Yulia Yosephin Susanto kalah 21-23 dan 13-21 dari wakil Korea Selatan, Kim Ga Eun. Kedua, Ruselli Hartawan menelan hasil minor 8-21 dan 10-21 melawan tunggal Jepang, Sayaka Takahashi.
ADVERTISEMENT
Tunggal putri Indonesia, Fitriani. Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak
Tenang dulu. Indonesia masih memiliki dua tunggal putri yang sukses menalukkan lawannya di babak pertama. Mereka adalah Fitriani dan Lyanny Alessandra Mainaky.
Bila Fitriani menang 13-21, 21-13, dan 24-22 atas Yip Pui Yin, Lyanny menang 13-21 21-18 21-14 atas Evgeniya Kosetskaya. Hmmm... Melihat skornya, kedua laga ini pasti berlangsung sengit.
Sayangnya, Indonesia dipastikan kehilangan satu tunggal putri lagi di babak kedua. Yep, Lyanny akan baku hantam dengan Fitriani di babak kedua. Laga perebutan tiket perempat final itu akan digelar pada Kamis (1/8/2019).
Oke, mari beralih ke tunggal putra. Karena Jonatan Christie dan Anthony Ginting memutuskan untuk tidak bertanding, Indonesia memiliki tiga wakil tunggal putra di babak pertama. Ketiganya adalah Tommy Sugiarto, Shesar Hiren Rhustavito, dan Sony Dwi Kuncoro.
ADVERTISEMENT
Nama yang terakhir disebut sampai ke babak pertama Thailand Terbuka 2019 via kualifikasi. Sayangnya, Sony tidak berhasil melangkah jauh. Melawan tunggal putra Jepang, Kenta Nishimoto, Sony kalah 17-21 dan 11-21.
Kabar baik masih menjadi kawan sektor tunggal putra 'Tanah Air'. Tommy dan Shesar menutup duel dengan kemenangan. Wakil China, Zhao Jun Peng, berhasil ditaklukkan Tommy 21-13, 12-21, 13-21 meski harus berlaga tiga gim.
Pertandingan Shesar juga tidak kalah sengit, terutama di gim pertama dan kedua. Bertanding melawan Lucas Claerbout, Shesar menyegel kemenangan 23-21 20-22 21-13. Nah, lawan Shesar di babak kedua pada Kamis (1/8/2019) tidak main-main: Lin Dan.