Tim Pelatih Ganda Putra PBSI Puji Kecerdikan Kevin Sanjaya Sukamuljo

29 Maret 2018 13:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kevin Sanjaya terima penghargaan dari Djarum (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kevin Sanjaya terima penghargaan dari Djarum (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lincah, tajam, mampu membaca gerakan lawan, dan satu yang utama: cerdik. Tentunya, kali ini kita tengah membicarakan pebulu tangkis andalan Tanah Air, Kevin Sanjaya Sukamuljo. Soal kecerdikannya di lapangan, tim pelatih PBSI pun setuju.
ADVERTISEMENT
Kepala pelatih ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, dan asisten pelatih, Aryono Minarat, satu suara kala memuji Kevin yang baru saja menjuarai All England 2018 itu. Bagi dua pelatih itu, dengan talentanya Kevin memang layak menjadi ganda putra terbaik dunia bersama Marcus Fernaldi Gideon.
"Setiap pemain karakter berbeda, (perlakuan) saya ke Kevin dan Gideon juga beda. Sama Gideon, umpamanya dia salah, jangan langsung (dinasihati), harus ke Kevin dulu," ujar Herry IP kepada pewarta.
"Kalau Kevin lebih cepat mengerti, tahu maksud saya apa karena Kevin ini kecil, tapi cerdik. Dia cepat melihat peluang," imbuhnya.
"(Pertama) Kevin itu cepat menangkap apa yang pelatih mau. Kedua, mentalnya bagus dan cerdik. Kevin tetap berlatih keras, profesional, dan rendah hati," timpal Aryono.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana komentar keduanya terkait penampilan Kevin di Birmingham Arena, Inggris, hingga menyegel gelar All England kedua?
"Kalau (All England) 2018, jujur saya tidak terlalu tegang dibanding 2017. Dulu lebih khawatir, kemarin (2018) saya tenang karena pencapaian mereka selama 2017 luar biasa. Dan 2018 dari Januari sudah dua gelar. Di All England saya lihat persiapan sehari-hari sampai final keduanya rileks. Jadi, saya yakin sekali," tutur Herry IP.
Marcus dan Kevin di Final All England 2018 (Foto: Bergas Agung/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Marcus dan Kevin di Final All England 2018 (Foto: Bergas Agung/kumparan)
Sementara bagi Aryono, tingkah Kevin yang kerap menunjukkan trik dan berpura-pura memukul shuttlecock menjadi bagian dari kecerdikan pemain kelahiran 2 Agustus 1995 itu.
"Kalau menurut saya, Kevin harus dipanas-panasi sama lawan. Saya bilang (ke Kevin) jangan marah beneran, pura-pura saja. Jangan kemakan emosi, biarkan lawan tahunya marah, padahal kita masih bisa kontrol (permainan). Kevin memang tengil, ya, di lapangan. Tapi harus gitu biar permainan keluar," kata Aryono.
ADVERTISEMENT
"Pokoknya jangan pernah puas atas apa yang sudah dicapai. Perjalanan kamu (Kevin) masih panjang," ujar Herry IP mengakhiri.