Tontowi Ahmad: Audisi PB Djarum Disetop, Mimpi Anak-anak Terkubur

9 September 2019 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Bulu Tangkis, PB Djarum Tontowi Ahmad. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Bulu Tangkis, PB Djarum Tontowi Ahmad. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Tontowi Ahmad begitu menyesalkan penghentian audisi umum beasiswa bulu tangkis PB Djarum per 2020 mendatang. Kepastian ini secara resmi diumumkan pada Sabtu (6/9/2019).
ADVERTISEMENT
Polemik PB Djarum dengan Komisi Perlindungan Anak (KPAI) menjadi dasar dari pengambilan keputusan tersebut. KPAI menuding PB Djarum mengeksploitasi anak-anak peserta dalam proses audisi.
Bagi Tontowi, kondisi ini merupakan langkah mundur bagi dunia bulu tangkis Tanah Air karena mengubur mimpi menjadi atlet bulu tangkis di masa depan. Khusus buat Tontowi, tidak adanya audisi bikin anak-anak di pelosok daerah kesulitan akses menggapai mimpinya.
Bukan tanpa pasal sosok yang akrab disapa Owi itu beranggapan demikian. Tontowi yang lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, merupakan jebolan PB Djarum. Ia terdaftar pernah menjadi atlet binaan pada 2005 silam.
"Sangat disayangkan. Saya 'kan atlet binaan PB Djarum. Saya merasakan juga, sebagai orang kampung, untuk akses ke klub besar itu sulit tanpa adanya tes audisi Djarum ini," kata Owi saat dihubungi pewarta, Selasa (9/9/2019).
ADVERTISEMENT
"Dengan ada audisi ini, anak-anak diuntungkan. Kalau enggak ada audisi ini 'kan jadinya sulit juga. Kita (sebagai atlet) kalau mau ke klub besar, dari kampung itu ke mana? aksesnya lewat mana?," lanjutnya.
Efek selanjutnya yang dikhawatirkan Tontowi dari penghentian audisi adalah pampatnya regenerasi atlet di masa mendatang. Mantan partner Liliyana Natsir tersebut berharap ada solusi lebih bijak dari KPAI mengenai audisi PB Djarum.
Owi/Butet, kebanggaan Indonesia. Foto: REUTERS/Russell Cheyne
"Pasti sedikit banyak ada efek ke regenerasi. Seperti Kevin (Sanjaya Sukamuljo) 'kan muncul dari audisi. Itu sudah ada contohnya. Kalau dihentikan mungkin ada atlet-atlet, tapi bakal lebih sedikit," jelasnya.
"Ini sangat saya sayangkan. KPAI harunya ada solusi juga kalau menghentikan ini. Yang saya dengar 'kan solusinya enggak ada. Harusnya ada solusi karena ini berjalan sudah lama. Kalau baru setahun boleh saja hal ini dipermasalahkan," ujar Tontowi.
ADVERTISEMENT
Tak cuma Tontowi, Kevin sendiri sempat membantah anggapan KPAI yang menyebut PB Djarum menggunakan anak-anak sebagai promosi produk rokok.
Sementara itu, Susy Susanti selaku kepala bidang pembinaan dan prestasi PBSI mengaku khawatir penyetopan audisi PB Djarum bakal mengganggu suplai atlet ke pelatnas bulu tangkis.