Tontowi Ahmad: Semua Berkat Bimbingan Cik Butet

9 November 2018 20:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Bulu Tangkis, PB Djarum Tontowi Ahmad. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Bulu Tangkis, PB Djarum Tontowi Ahmad. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
"Saya bisa dikenal orang dan bisa jadi seperti ini, semua berkat bimbingan Cik Butet," kata Tontowi Ahmad.
ADVERTISEMENT
Bersama Liliyana Natsir atau yang lebih akrab dan dikenal dengan sapaan Butet, Tontowi merengkuh pencapaian tertinggi sepanjang kariernya. Emas Olimpiade 2016 yang saat itu berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil.
Owi/Butet —begitu pasangan Tontowi/Liliyana disebut— lantas punya entitas tersendiri di sektor ganda campuran. Istilah 'old but gold' mungkin tepat disematkan kepada pasangan yang debut di akhir 2010 itu.
Kini, sang atlet wanita memutuskan gantung raket dan angkat kaki dari lapangan bulu tangkis. Butet memutuskan pensiun hingga kontrak habis pada Februari 2019. "Sudah jenuh," ujarnya di setiap kesempatan kepada awak media.
Fuzhou China Terbuka 2018 di pengujung musim pun bisa menjadi panggung terakhir Owi/Butet di turnamen internasional (jika resmi gugur di klasemen rangking menuju World Tour Finals 2018 di Guangzhou).
ADVERTISEMENT
Sepanjang masa tugas Owi/Butet, keduanya melahirkan banyak --sangat banyak, malah-- gelar. Butet bahkan sampai lupa berapa yang diraihnya. Untuk mengingatkan, keduanya pernah mencetak hattrick titel di All England pada 2012, 2013, dan 2014.
Gelar juara dunia juga dikemas di Kejuaraan Dunia 2013 dan 2017. Sementara gelar demi gelar mulai turnamen rutin tiap musim dari BWF hingga multievent olahraga seperti SEA Games dan Asian Games juga dibukukan Owi/Butet.
Sang atlet pria kini mendapat pasangan baru di tiga turnamen tersisa musim 2018 sekaligus gantian mengemban tugas Butet dahulu: Mengangkat dan membimbing rekan untuk bersama-sama menggapai prestasi tertinggi.
Maka, kembali merujuk pernyataan Owi —si atlet pria, ucapan terima kasihnya itu memang tak sekadar kalimat perpisahan biasa. Di balik itu, Owi sadar ada tugas berat yang diteruskan kepadanya.
ADVERTISEMENT
"Saya ucapkan terima kasih kepada Cik Butet yang sudah membawa saya mendapatkan banyak gelar, saya bisa dikenal orang dan bisa jadi seperti ini, semua berkat bimbingan Cik Butet," kata Owi dikutip dari laman resmi PBSI, Kamis (9/11/2018).
"Mudah-mudahan selain di bulutangkis, karier Cik Butet juga bisa sukses. Semoga saya bisa cepat berdaptasi dengan partner yang baru karena saya rencananya masih bermain lagi," ujarnya pemain asal Banyumas yang diprogram untuk mengejar poin ke Olimpiade 2020 itu.
Butet (kiri) usai menjadi juara Indonesia Open 2018. (Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Butet (kiri) usai menjadi juara Indonesia Open 2018. (Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA)
Lalu, gantian Butet yang menitipkan pesan kepada Owi. Delapan tahun berlatih dengan setiap tetes keringatnya diberikan untuk Indonesia, Butet meminta Owi agar tetap 'haus' gelar. Seiring banyaknya prestasi, saat giliran masa Owi pensiun, sang atlet bisa merasakan suka lebih banyak ketimbang duka. Itu, sama seperti yang dirasakan Butet bersama Owi.
ADVERTISEMENT
"Pasti rasanya sedih, tapi life must go on, cepat atau lambat ini (pensiun) pasti terjadi. Buat Owi, targetnya 'kan mau coba lagi ke Olimpiade, peta persaingan ganda campuran sekarang masih dipegang China, mudah-mudahan Owi bisa membimbing pasangan yang baru dan lolos kualifikasi ke Tokyo 2020," ucap Butet.
"Yang paling penting buat Owi itu motivasi, sudah dapat semua gelar penting, mungkin ada rasa puas dan motivasi menurun jika dibandingkan dulu yang selalu ingin mengejar gelar. Motivasi ini yang harus dipertahankan, kalau motivasi berkurang dann melihat persaingan pemain-pemain muda yang cepat dan kuat, ya, agak berat untuk bersaing," pesannya.
Di penampilan terakhir Tontowi Ahmad bersama Liliyana Natsir, ganda peringkat tiga dunia ini kalah 18-21 dan 19-21 dari pemain muda China, He Jiting/Du Yue. Berikutnya, Owi akan berpasangan dengan Della Destiara Haris di Hong Kong Terbuka 2018 (13-18 November), International Badminton Championships 2018 di India (20-25 November), dan Korea Masters 2018 (27 November-2 Desember).
ADVERTISEMENT