Transfer Musim Dingin dan Kebutuhan (Tak) Kasatmata

2 Januari 2017 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Logo Premier League (Foto: Laurence Griffiths)
Direktur Olahraga Fiorentina, Pantaleo Corvino, meradang. Berbagai negosiasi yang ia lakukan untuk menggaet pemain Spartak Moskow, Nemanja Vidic, tak mendapat tanggapan dari pelatih Cesare Prandelli.Corvino pantas sebal.
ADVERTISEMENT
Prandelli lebih memilih mempertahankan satu di antara Gianni Guigou dan Sebastian Cejas di pos non-Eropa ketimbang memberikan tempat kepada pemain asal Serbia tersebut.
Kegagalan Fiorentina mendapatkan Vidic pun terdengar hingga ke telinga Alex Ferguson di Inggris sana. Fergie, sapaan akrab Ferguson, yang telah lama memperhatikan Vidic, bergerak cepat dengan langsung mengajukan penawaran transfer ke Spartak. Kedua belah pihak pada akhirnya setuju. Setelah melewati beberapa tahap, United resmi mendatangkan Vidic pada 5 Januari 2006.
Dan, sisanya adalah sejarah.
***
Kepindahan Vidic dari Spartak ke United menjadi salah satu contoh bagaimana transfer musim dingin dapat mengubah segalanya. Transfer musim dingin, yang biasanya digelar selama Januari, pun kini berubah maknanya. Dari yang dulunya dikenal sebagai waktu untuk memperbaiki penampilan di putaran pertama, kini menjadi sarana untuk membangun ulang tim serta melemahkan kekuatan klub yang menjadi pesaing di putaran pertama.
ADVERTISEMENT
Tak heran, pada musim 2016/2017–ketika angka transfer pesepakbola semakin tak masuk akal–transfer di musim dingin tampak lebih ramai ketimbang sebelumnya. Rata-rata kepindahan pemain ke lima kompetisi sepak bola terbaik di Eropa melonjak cukup tajam.
Premier League menjadi salah satu kompetisi dengan lonjakan kedatangan pemain yang cukup besar. Dua hari dibuka, Premier League sudah kedatangan 24 pemain baru--yang kebanyakan dari mereka selesai dari masa peminjaman. Berbeda jauh dari musim sebelumnya yang hanya empat pemain per harinya.
Fans Liverpool (Foto: Jan Kruger)
Hal serupa terjadi di kompetisi besar lain di Eropa, seperti Bundesliga dan Ligue 1. Di Bundesliga, transfer pemain naik dari dua pemain per hari menjadi lima pemain per hari. Sementara di Ligue 1, porsi kepindahan pemain naik dari satu menjadi enam pemain per harinya.
ADVERTISEMENT
Pengecualian lonjakan transfer pemain terjadi pada Serie A dan La Liga. Pada dua kompetisi itu, total transfer per hari tampak menurun. Serie A mencatatkan tujuh perpindahan pemain per harinya di musim lalu, sementara musim ini hanya ada empat pemain. Di sisi lain, La Liga tidak mengalami perubahan karena dua musim terakhir hanya kedatangan dua pemain baru per harinya.
Dengan transfer tiap kompetisi yang berbeda, bagaimana klub-klub melakukan proses transfernya? Siapa yang harus mereka datangkan dan jual demi meraih hasil memuaskan di akhir musim?
Cermat
Sebagai salah satu kompetisi terketat Eropa, Premier League tentu menyajikan persaingan sengit di setiap pekannya. Transfer, sebagai salah satu sarana perbaikan, harus dimanfaatkan dengan baik demi mengangkat performa tim.
ADVERTISEMENT
Setiap klub pun harus cermat dalam mendatangkan pemain.Chelsea, yang kini bertengger di puncak klasemen, menjadi satu klub yang wajib mendatangkan pemain. Beberapa posisi seperti penyerang dan wing back kiri, perlu tambahan pemain baru karena pemain cadangan saat ini dinilai tak memiliki kemampuan setara dengan pemain inti. Atas dasar itu, pelatih Chelsea Antonio Conte disebut menginginkan Fernando Llorente dan Ricardo Rodriguez di dua posisi tersebut.
Apa yang dialami oleh Chelsea hampir serupa dengan kondisi yang terjadi di Leicester City dan West Ham United. Dua klub itu menjadi yang paling merugi karena ditinggal oleh beberapa pemainnya karena Piala Afrika 2016.
Leicester bahkan bisa kehilangan sampai lima pemain. Nama-nama seperti Daniel Amartey, Yohan Benalouane, Riyad Mahrez, Jeffrey Schlupp, dan Islam Slimani akan memperkuat negaranya masing-masing. Sementara West Ham, harus siap-siap bermain tanpa Andre Ayew, Sofiane Feghouli, Cheikhou Kouyate, dan Diafra Sakho.
ADVERTISEMENT
Kuda Hitam
RB Leipzig menjadi salah satu kuda hitam yang tampil begitu memesona di Eropa hingga paruh musim. Dengan mengandalkan pemain-pemain muda, anak asuh Ralph Hasenhüttl berhasil duduk di posisi kedua klasemen sementara Bundesliga.Apa yang ditampilkan oleh Leipzig memang pantas diapresiasi. Akan tetapi melihat skuat yang ada saat ini, mereka jelas perlu melakukan transfer. Minimnya pemain berpengalaman membuat mereka sulit menyamai Bayern Muenchen.
RB Leipzig (Foto: Handout)
Dengan kondisi keuangan yang di atas rata-rata, mendatangkan pemain berpengalaman berstatus bintang bisa jadi bukan merupakan kendala bagi RB Leipzig. Jika hal tersebut dilakukan, peluang RB Leipzig untuk menjadi juara bukan lagi menjadi sebuah kemustahilan.
Besar-besaran
Kisah OGC Nice yang memuncaki klasemen sementara Ligue 1 membuat dua klub yang dimiliki oleh pengusaha kaya, Paris Saint-Germain (PSG) dan AS Monaco, kecewa. Kedua klub pun disebut bakal aktif di bursa transfer demi mengejar Nice.
ADVERTISEMENT
PSG menjadi klub pertama yang disebut bakal melakukan pembelian besar-besaran. Tampil tak seberapa memuaskan di putaran pertama Ligue 1, PSG memiliki ambisi besar di putaran kedua. Kehilangan beberapa pemain yang dilego pada akhir musim lalu, raksasa Paris ini sempat mengkhawatirkan.
Kekecewaan pun tampak terlihat dari pemilik klub, Nasser Al-Khelaifi. Bursa transfer belum dibuka, ia sudah bergerilya mendatangkan pemain. Julian Draxler disebut sebagai nama pertama yang bakal mendarat di kota Paris. Draxler tidak sendirian.
Tak lama setelah rumor tersebut, PSG disebut memiliki peluang untuk membeli Faouzi Goulam dari Napoli.Rencana transfer PSG membuat panas telinga AS Monaco yang juga dimiliki oleh pengusaha papan atas.
Dmitry Rybolovlev, pemilik saham mayoritas sekaligus presiden klub menyatakan bahwa mereka berencana mendatangkan pemain-pemain baru di bursa transfer seperti Nicholas Pepe dan transfer sesi kedua James Rodriguez.
ADVERTISEMENT
Sulit
AC Milan menjadi sorotan di putaran pertama Serie A Italia. Dianggap akan menjadi bulan-bulanan karena menurunkan beberapa pemain muda, Milan justru mengubah anggapan tersebut menjadi pujian.
Dengan rata-rata skuat termuda di Italia, 24,6 tahun, Milan mampu menyingkirkan anggapan buruk tentang mereka. Juventus, peringkat pertama klasemen sementara Serie A musim ini, bahkan mampu mereka kalahkan dengan skor 1-0.
Meski demikian, Milan yang saat ini tengah melakukan pergantian pemilik, diprediksi bakal sulit melakukan transfer. Hal tersebut tentu saja membuat rencana mereka untuk menurunkan Juventus dari klasemen sementara menjadi sulit.
Pemain AS Roma melakukan selebrasi (Foto: Paolo Bruno)
Kondisi terbalik dialami oleh pesaing Milan untuk menyerempet Juventus, AS Roma. Dengan kekuatan finansial, Roma pantas difavoritkan untuk menggeser Juventus. Menurut beberapa media, Roma bahkan menginginkan beberapa pemain sekaligus demi memperkuat daya saing mereka.
ADVERTISEMENT
Cesc Fabregas, Jese Rodriguez, dan Fabio Borini disebut masuk ke dalam rencana transfer Roma untuk menyambut putaran kedua. Kedatangan ketiga pemain ini tentu bisa menjadi penentu akhir klasemen Serie A.
Hukuman Transfer
Trio yang menguasai La Liga dalam beberapa tahun terakhir, Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid, tengah dalam kondisi yang berbeda. Di saat Real Madrid dan Barcelona kejar-kejaran di papan klasemen, Atletico justru gagal menampilkan penampilan yang mereka tunjukkan beberapa tahun terakhir.
Selain karena tidak ada transfer besar yang mereka lakukan di awal musim ini, Atletico juga terkendala soal hukuman transfer yang diterima oleh mereka akibat perekrutan pemain di bawah umur awal musim ini, yang juga dialami oleh Real Madrid. Kondisi paling menguntungkan dialami oleh Barcelona.
Barcelona (Foto: David Ramos)
Tanpa adanya hukuman, Barcelona tentu bisa sesuka hati mendatangkan pemain. Namun, melihat transfer awal musim Barcelona yang difokuskan pada tujuan jangka panjang, kemungkinan melihat transfer besar di pertengahan musim ini cukup sulit.
ADVERTISEMENT
Beberapa nama yang disebut tengah dilirik oleh Barcelona di transfer musim dingin sendiri lebih banyak diisi oleh pemain-pemain muda. Beberapa nama seperti Dayot Upamecano, Naby Keita, dan Federico Bernardeschi, masih berumur di bawah 23 tahun.