Tunggal Putri Jangan Sampai Kehilangan Momentum di Rumah Sendiri

18 Januari 2019 13:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampilan juara Thailand Masters 2019, Fitriani, di Malaysia Masters 2019. (Foto: Dok. PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan juara Thailand Masters 2019, Fitriani, di Malaysia Masters 2019. (Foto: Dok. PBSI)
ADVERTISEMENT
Sektor tunggal putri Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) agak 'pemalu' ketimbang sektor lain di pemusatan latihan nasional (pelatnas). Saat sektor lain rutin pulang ke Cipayung dengan gelar juara di turnamen bergengsi, sektor tunggal putri sulit melakukannya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, generasi pelatnas di sektor yang melambungkan nama Susy Susanti ini diisi oleh Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan, Fitriani, Aurum Oktavia Winata, Choirunnisa, dan Bening Sri Rahayu.
Teranyar, Fitriani baru saja menjuarai Thailand Masters 2019 Super 300 pada Minggu, 13 Januari lalu. Di final, tunggal peringkat 31 dunia ini mengalahkan wakil tuan rumah, Busanan Ongbamrungphan, dengan skor 21-12 dan 21-14.
Kini, turnamen berikutnya yang menjadi sasaran PBSI untuk menajamkan asa sektor tunggal putri adalah Indonesia Masters 2019 Super 500 yang akan berlangsung di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, pada 22-27 Januari 2019.
Menurut sisten pelatih tunggal putri PP PBSI, Minarti Timur, sektor tunggal putri punya bekal yang cukup baik. Gregoria merupakan juara dunia junior pada 2017. Musim 2018, Gregoria merengkuh gelar Finlandia Terbuka International Challenge 2018. Dia pun bisa ke semifinal dua turnamen World Tour.
ADVERTISEMENT
Sementara bagi Fitriani, jelas gelarnya di Thailand Masters 2019 sangat membantu untuk meningkatkan kepercayaan diri pemain kelahiran Garut, 27 Desember 1996, ini usai nirgelar selama musim 2018.
Fitriani juara Thailand Masters 2019 Super 300. (Foto: Dok. PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Fitriani juara Thailand Masters 2019 Super 300. (Foto: Dok. PBSI)
"Fitri jadi juara di Thailand Masters, Gregoria progresnya lumayan tahun lalu, sehingga rangkingnya naik, semua ini adalah proses, anak-anak butuh jam terbang, butuh pengalaman untuk bisa capai hasil maksimal," ujar Minarti Timur dikutip dari situsweb PBSI, Jumat (18/1/2019).
"Mudah-mudahan kemenangan Fitri di Thailand kemarin bisa membawa dampak positif, menambah motivasi pemain tunggal putri yang lain untuk latihan lebih keras dan bersaing di level elite dunia," imbuhnya.
Di Indonesia Masters 2019 nanti, Fitriani akan berhadapan dengan Line Kjaersfeldt dari Denmark dan Gregoria akan menantang Aya Ohori (Jepang). Sementara Ruselli harus lebih dulu melewati babak kualifikasi melawan Li Chiang Ying asal Taiwan untuk bisa ke babak utama.
ADVERTISEMENT
"Semua ada kans menang, yang penting pantang menyerah dulu, apalagi kami tuan rumah dan didukung penonton di Istora. Mudah-mudahan bisa tampil bagus," kata Minarti.
"Mungkin anak-anak punya target pribadi. Kalau dari saya, yang penting mereka bisa mengeluarkan kemampuan maksimal mereka, nekat, berani, siap capek, dan fokus. Menang-kalah itu nanti urusannya, Tuhan yang menentukan, yang penting mau berusaha," pesannya.
Selain tiga nama tersebut, sektor tunggal putri Indonesia juga diwakili pemain pelatnas, Dinar Dyah Ayustine, dan pemain profesional, Lyanny Alessandra Mainaky. Musim lalu, ada dua wakil Indonesia yang juara di Indonesia Masters 2018 yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.