Usai Asian Games 2018, Venue Dijamin Takkan Nganggur

2 Mei 2018 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arena Berkuda Asian Games (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Arena Berkuda Asian Games (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
ADVERTISEMENT
Lewat pertemuan Olympic Council of Asia (OCA) di Incheon, Korea Selatan, September 2014 lalu, Indonesia resmi ditunjuk menjadi tuan rumah Asian Games ke-18. Sesuai jadwal, turnamen 45 negara Asia itu pun akan berlangsung di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September 2018.
ADVERTISEMENT
Persiapan mayor sudah dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak tahun lalu, terutama menyangkut infrastruktur di dua kota penyelenggara. Saat ini, keseluruhan pembangunan 76 venue pertandingan dan 14 tempat latihan sudah mencapai 90,53%. Namun, Indonesia tidak ingin mimpi buruk terbengkalainya bangunan-bangunan pasca-Asian Games menjadi kenyataan.
Ya, terbengkalainya berbagai venue (arena) usai sebuah hajatan besar adalah mimpi buruk. Ironisnya, mimpi buruk semodel ini sudah sering terjadi. Piala Dunia 2014 di Brasil, misalnya, renovasi stadion-stadion yang begitu mahal malah mubazir. Usai perhelatan, sejumlah stadion yang sudah capek-capek bersolek itu malah tidak terpakai.
Menyoal mimpi buruk itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, menjamin pembangunan infrastruktur akan berdampak panjang bagi Indonesia. Selain demam olahraga akan diteruskan oleh Asian Para Games 6-13 Oktober 2018, Kemenpora pun aktif mengimbau induk cabang olahraga (cabor) untuk mengejar status tuan rumah berbagai turnamen ke depan.
ADVERTISEMENT
"Ada Asian Para Games (setelah Asian Games) jadi sebagian besar venue Gelora Bung Karno akan dipakai, 2023 juga ada Kejuaraan Basket. Dan masing-masing cabor juga kami minta event apa pun (coba) bawa ke Indonesia," ungkap Imam dalam acara ‘Ngobrol @tempo Road to Asian Games’, Rabu (2/5/2018), di ballroom Le Meridien Hotel, Jakarta.
"Itu juga perjntah Presiden Republik Indonesia ke kita semua. Setelah Asian Games infrastruktur yang ada tidak akan menganggur," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, juga menuturkan kesiapan Palembang sebagai penyelenggara hajatan olahraga. Lewat berbagai event yang telah digelar maupun yang akan digelar, Alex menjamin kompleks Jakabaring Sport City.
Arena Berkuda Asian Games (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Arena Berkuda Asian Games (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
"Sebelum ini (Asian Games) buktinya 2011 sampai 2017 ada 42 event olahraga internasional di Jakabaring, artinya setiap satu bulan sekali ada event. Ini kunci bagaimana fasilitas yang ada selalu dimanfaatkan," ungkap Alex.
ADVERTISEMENT
"2019 saja agenda hampir penuh, di antaranya kejuaraan dunia bowling, turnamen se-Asia Pasifik untuk menembak, dan kejuaraan dunia dayung. Jadi kami tidak khawatir (terkait) masa depan Jakabaring. Kalau masih ada waktu, target saya berikutnya Olimpiade," selorohnya.
Jokowi resmikan Empat Venue Asian Games 2017. (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi resmikan Empat Venue Asian Games 2017. (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
Adapun, khusus kompleks Gelora Bung Karno (GBK) sebagai denyut Asian Games, Kementerian PUPR sendiri memegang tujuh paket pekerjaan untuk renovasi 14 venue, dengan tambahan teranyar adalah venue cabang olahraga squash. Setelah Asian Games, pihak pengelola GBK pun akan menyewakan venue yang ada untuk event lain tak hanya olahraga demi menunjang biaya pemeliharaan.
Sementara Wisma Atlet Kemayoran yang dikembangkan di atas lahan seluas 10,6 hektar dengan anggaran sebesar Rp 3,4 triliun akan dikembalikan sebagai rumah susun sederhana sewa (rusunawa) setelah penyelenggaraan Asian Games 2018.
ADVERTISEMENT