Vietnam Bakal Gelar Balapan Formula 1 pada 2020

7 November 2018 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GP Azerbaijan 2018. (Foto: Andrej ISAKOVIC / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
GP Azerbaijan 2018. (Foto: Andrej ISAKOVIC / AFP)
ADVERTISEMENT
Liberty Media kembali melakukan gebrakan baru di dunia balapan Formula 1 (F1). Setelah sebelumnya mengganti logo F1 saat memasuki musim 2018, Liberty Media resmi mengumumkan bahwa Vietnam akan menjadi salah satu tempat digelarnya F1 pada 2020.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini resmi diumumkan per Rabu (11/7/2018) di akun resmi Twitter F1. Disebutkan bahwa rencana gelaran F1 Vietnam berlangsung pada April 2020. Untuk lokasi sendiri berada di ibu kota Vietnam, Hanoi, dan jenis sirkuit yang digunakan nanti adalah sirkuit jalan raya.
Dengan demikian, Vietnam menjadi tempat keempat di mana F1 menggunakan sirkuit jalan raya setelah Monaco, Singapura, dan Azerbaijan. Sirkuit jalan raya di Hanoi nanti memiliki panjang 5,565 kilometer yang didesain dengan 22 tikungan. Dalam perancangan sirkuit jalan semi permanen ini, F1 bekerja sama dengan perusahaan desain sirkuit asal Jerman, Tilke.
Sebagai sirkuit baru, lintasan ini disebut-sebut terinspirasi dari pelbagai bentuk sirkuit F1 yang telah lama digunakan seperti tikungan 1-2 yang menyerupai tikungan Nurburgring di Jerman. Kemudian tikungan 12-15 dibuat serupa dengan yang ada di Sirkuit Jalanan Monaco, tikungan 16-19 terinspirasi tikungan 2-6 Sirkuit Suzuka, Jepang.
ADVERTISEMENT
Menilik layout yang ada, terdapat tiga lintasan lurus cukup panjang. Lokasi pertama selepas tikungan pertama dengan panjang 675 meter, yang kedua selepas tikungan kelima dengan panjang 800 meter, dan trek lurus ketiga dengan jarak 1,5 kilometer selepas tikungan sembilan.
Dengan desain ini, balapan F1 di Vietnam menjanjikan banyaknya aksi overtaking yang salah satunya di trek lurus 1,5 kilometer karena di sana pebalap bisa memacu mobil hingga kecepatan 335 km/jam. Namun, trek lurus yang panjang memberi tantangan buat semua tim untuk bisa menyeimbangkan sayap mobil agar kecepatan maksimal.
Bentuk desain dari Sirkuit Jalanan di Kota Hanoi, Vietnam. (Foto: Formula 1)
zoom-in-whitePerbesar
Bentuk desain dari Sirkuit Jalanan di Kota Hanoi, Vietnam. (Foto: Formula 1)
Direktur F1, Chase Carey, menyebut langkah ini diambil oleh pihaknya sebagai realisasi dari ambisi yang mereka gaungkan sejak mengambil alih balapan jet darat ini pada 2017. Namun, untuk bisa digelar pada 2020 nanti, sirkuit jalanan Hanoi masih harus dibenai dan melewati beberapa verifikasi.
ADVERTISEMENT
"Kami senang mengumumkan bahwa Hanoi akan menyelenggarakan GP F1. Sejak kami terlibat dalam olahraga ini pada 2017, kami telah berbicara soal pengembangan kota-kota baru untuk memperluas daya tarik F1 dan GP Vietnam adalah realisasi dari ambisi tersebut," kata Carey dilansir situs resmi F1.
"Kami senang bisa ada di sini, Hanoi adalah salah satu kota menarik di dunia dengan banyaknya sejarah dan masa dengan yang luar biasa menanti di depan. Saya harap ini akan menjadi sorotan nyata dari kalender balapan F1 2020."
Layout Sirkuit Jalanan di Hanoi, Vietnam. (Foto: Formula 1)
zoom-in-whitePerbesar
Layout Sirkuit Jalanan di Hanoi, Vietnam. (Foto: Formula 1)
Wali Kota Hanoi, Nguyen Duc Chung, menyebut keberhasilan menyelenggarakan F1 menunjukkan bahwa Vietnam telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Terlebih, Vietnam pernah menolak menjadi tuan rumah Asian Games 2018 karena alasan perekonomian negara.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat bangga bisa menyelenggarakan balapan F1, ini menunjukkan kepada dunia bahwa kota Hanoi adalah kombinasi dari keindahan kuno dan modern. Ini juga menunjukkan kemampuan Vietnam sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia."
"Bisa menyelenggarakan acara dalam skala global dan menarik pariwisata ke negara memberi kesempatan untuk datangnya investor ke Vietnam dan yang terpenting untuk membawa balapan F1 kepada orang-orang Vietnam langsung," tutur Nguyen Duc.
Vietnam sendiri menjadi negara ketiga di Asia Tenggara sebagai penyelenggara F1 setelah Malaysia dan Singapura. Namun, berkaca dari kasus GP Malaysia yang dihentikan per musim 2018 karena rendahnya penjualan tiket, GP Vietnam memiliki tugas berat untuk membuat F1 kembali ramai di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT