Wawancara kumparan dengan Greysia Polii: Asian Games Paling Meaningful

17 Maret 2018 12:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Greysia Polii/Apriyani di All England (Foto: Bergas Agung/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Greysia Polii/Apriyani di All England (Foto: Bergas Agung/kumparan)
ADVERTISEMENT
Greysia Polii adalah salah satu atlet bulu tangkis paling berpengalaman yang pernah dimiliki oleh Indonesia saat ini. Usianya sudah 30 tahun, tapi dia juga masih menjadi andalan di nomor ganda putri.
ADVERTISEMENT
Bersama partnernya, Apriyani Rahayu, Greysia saat ini menduduki peringkat ketujuh dunia nomor ganda putri. Prestasi yang cukup baik, terlebih karena keduanya juga mulai berhasil berprestasi dan berbicara banyak di beberapa ajang, termasuk merengkuh gelar Prancis Terbuka 2017 dan India Terbuka 2017.
Bagi Greysia, lonjakkan karier ini adalah momen kebangkitannya setelah tak berpasangan lagi dengan Nitya Krishinda Maheswari. Dan, Greysia juga membuktikan bahwa dengan pasangan lain, dirinya juga mampu berprestasi.
Karena saat bersama Nitya, Greysia juga merengkuh banyak prestasi. Satu medali emas Asian Games 2014, medali perunggu Kejuaraan Dunia, serta beberapa gelar level Super Series pernah mereka raih kala berpasangan.
Bersama Apriyani, Greysia kini tengah merajut karier untuk bisa mengulangi atau bahkan melebih pencapaiannya bersama Nitya. Meski jalan yang keduanya lalui tidak mudah, seperti yang baru saja mereka jalani di ajang All England 2018.
ADVERTISEMENT
Greysia Polii/Apriyani di All England (Foto: Bergas Agung/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Greysia Polii/Apriyani di All England (Foto: Bergas Agung/kumparan)
Pada ajang itu, meski berstatus sebagai unggulan keenam turnamen, Greysia/Apriyani harus terhenti pada babak pertama setelah takluk dari wakil Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva.
Usai kegagalan itu, saat bertemu lagi dengan Greysia di Birmingham Arena, kumparan (kumparan.com) berbincang singkat dengannya. Bertanya tentang beberapa hal, dari All England sampai turnamen yang paling berkesan untuknya. Berikut wawancara kami (telah melalui proses editing minor agar lebih mudah dan nyaman dibaca):
K (kumparan): Untuk Greysia, seberapa spesial All England?
G (Greysia): (Karena) All England belum juara, jadi biasa aja. Kalau juara, baru meaningful.
K: Tapi, masih berambisi untuk menang di sini (All England)?
G: Kalau masih dikasih kesempatan (bermain lagi), ya, masih mau untuk berusaha jadi juara.
ADVERTISEMENT
K: Kalau turnamen yang paling spesial, berkesan dalam karier Greysia, turnamen apa?
G: Asian Games. Lebih meaningful, sih, kalau Asian Games lebih berkesan. Karena udah pernah juara, ya.
Greysia Polii/Apriyani di All England (Foto: Bergas Agung/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Greysia Polii/Apriyani di All England (Foto: Bergas Agung/kumparan)
K: Dengan banyak pengalaman yang sudah dimiliki, masih suka nervous atau nggak bisa tidur sebelum pertandingan?
G: Nggak juga, sih. Kalo nggak bisa tidur itu cuma gara-gara capek. Abis main, capek banget, suka sebel nggak bisa tidur, padahal besok ada pertandingan. Bukan karena besok mau menghadapi siapa.
K: Kalau persiapan atau ritual khusus yang dilakukan sebelum bertanding itu apa?
G: Ritualnya paling berdoa aja. Nggak ada ritual-ritual khusus.
K: Tidak ada jalan-jalan gitu?
Tidak ada, sih, sebenarnya. Kalau misalnya ada pertandingan, nggak ada jalan-jalan, kami harus latihan terus. Kalau jalan-jalan itu, cuma dari hotel ke tempat makan aja. Nggak ke mana-mana.
ADVERTISEMENT