Zohri yang Lugu, Zohri yang Tak Pernah Puas Mencari Prestasi
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi juara dunia di World U-20 Championships Finlandia , hanya segelintir --jika terlalu bengis menyebut tak ada sama sekali-- yang mengenal nama Lalu Muhammad Zohri .
ADVERTISEMENT
Kini, ia menjelma jadi atlet paling tenar seantero negeri. Puja-puji menjadi kepanjangan namanya. Ditambah, Zohri kini bukan anak biasa melainkan seorang Pemuda Hebat (merujuk penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga).
Namun, di tengah banjir pujian dan bonus ratusan juta, sosok Zohri yang asli masih berdiri tegak. Ya, di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Selasa (17/7/2018) pukul 23:00 WIB, Zohri berdiri dengan lugunya meski setelah lasatannya di Kota Tampere, Finlandia, namanya menjulang.
Kepolosan Zohri tercermin kala siswa kelas 3 SMA itu memberikan kata sambutan. Setelah ucapan terima kasih dialamatkan kepada seisi negeri, ia sempat terdiam dan langsung diarahkan oleh Sekretaris Jenderal PASI, Tigor Tanjung.
"Terima kasih banyak atas dukungan pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia, berkat doa kalian semua saya bisa seperti ini. Terima kasih juga kepada Ketua Umum PASI Pak Bob Hasan yang selalu memperhatikan saya," begitu kata Zohri.
ADVERTISEMENT
Sifat polos bocah daerah di diri Zohri juga diamini sang pelatih, Eni Nuraini. Menurut Eni, anak asuhnya itu sangat disiplin. Hijrah ke Jakarta dan bergabung di pemusatan latihan nasional (pelatnas) PASI, Zohri pun hanya fokus berlatih.
"Paling berbeda (dari atlet lain) Zohri itu punya niat. Dia ikut pelatnas memang ingin berhasil. Disiplinnya bagus. Yang lain terkadang ada yang tidak nurut, terutama yang junior," ungkap Eni saat ditemui di bandara.
"Kami (pelatih) beritahu kekurangan Zohri apa dan dia selalu berusaha memperbaikinya. Anaknya nurut. Kadang dia bertanya sendiri: Bu, saya masih kurang apa?" kata Eni menirukan Zohri.
Selain niat tulusnya di lintasan lari, atlet kelahiran 1 Juli 2000 itu pun dikenal Eni sebagai anak yang tidak banyak tingkah. Sejak Zohri ditarik di pengujung 2017 dan resmi bergabung ke pelatnas PASI 2018, Zohri yang dikenal Eni di luar lapangan adalah orang yang tenang dan tidak macam-macam.
ADVERTISEMENT
Pujian pun tak hanya diberikan Eni. Menpora Imam Nahrawi hingga Duta Besar RI untuk Finlandia Wiwiek S. Firman juga menyimpulkan hal positif yang sama dari Zohri: Lugu dan polos. Selanjutnya, PASI akan menjaga Zohri dari sorotan media yang bakal mengganggu persiapan sang atlet jelang Asian Games Agustus mendatang.
"Tentu persiapan (ke depan) menjaga ini (ingar-bingar), dari media, jangan sampai terhanyut dan lupa latihan," pungkas Eni.
Di Terminal 3 sendiri, Zohri disambut begitu meriah dan mendapat bonus Rp 250 juta dari Kemenpora serta tabungan emas 1 jg dari PT Pegadaian. Sementara Eni sebagai pelatih mendapat bonus Rp 100 juta.
Adapun siang ini, Rabu (18/7), giliran Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyambut sang juara dunia muda di Istana Kepresidenan Bogor. Nantinya, niat tulus Zohri dalam berlari diharapkan bisa mengantarkannya ke puncak prestasi; apa lagi kalau bukan Olimpiade.
ADVERTISEMENT