3 Film Dokumenter yang Wajib Ditonton untuk Mengenang Putri Diana

27 Agustus 2018 17:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rambut pendek Putri Diana (Foto: Instagram @princess.diana.forever)
zoom-in-whitePerbesar
Rambut pendek Putri Diana (Foto: Instagram @princess.diana.forever)
ADVERTISEMENT
Meski sudah memasuki waktu dua dekade, namun kematian Putri Diana pada 31 Agustus 1997 tampaknya masih menyisakan duka yang mendalam bagi orang-orang terdekatnya. Termasuk juga bagi seluruh penggemar sang putri di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Hal itu terbukti dengan dirilisnya berbagai film dokumenter yang mengisahkan tentang sosok Putri Diana semasa hidupnya melalui potongan-potongan video, foto-foto serta wawancara eksklusif dengan keluarga dan orang-orang terdekat Diana pada peringatan kematiannya yang ke-20 tahun di tahun 2017 lalu.
Film-film dokumenter tersebut mendapat perhatian dan banyak reaksi baik dari media ataupun masyarakat dunia karena Pangeran William dan Pangeran Harry, dua anak dari Putri Diana turut andil dalam pembuatan salah satu filmnya. Mereka bahkan mengungkapkan secara gamblang tentang kesedihan dan penyesalan yang mereka rasakan setelah ditinggal ibunya.
Dalam rangka memperingati kematian the Princess of Wales, kumparanSTYLE telah merangkum tiga film dokumenter tentang Putri Diana yang patut Anda tonton. Apa saja?
1. Diana, Our Mother: Her Life and Legacy
Berfoto bersama, 2 tahun sebelum kepergian Diana. (Foto: princessdianaforever.com)
zoom-in-whitePerbesar
Berfoto bersama, 2 tahun sebelum kepergian Diana. (Foto: princessdianaforever.com)
Film dokumenter dari Putri Diana ini tayang di dua negara, yaitu Inggris dan Amerika Serikat. Di Inggris, Diana, Our Mother: Her Life and Legacy tayang tanggal di yang sama pada 24 Juli 2017 waktu setempat di stasiun televisi ITV dan HBO. Film tersebut dibuat berdasarkan inisiasi dari Pangeran William dan Pangeran Harry dalam rangka memperingati 20 tahun kematian ibunya, the Princess of Wales.
ADVERTISEMENT
Pangeran William dan Pangeran Harry memiliki peran yang besar dalam film dokumenter tersebut. Keduanya bercerita tentang sosok Putri Diana sebagai seorang ibu dengan santai dan terbuka sambil melihat foto-foto, serta mengenang masa kecil mereka. Itu merupakan kali pertama mereka berbicara mendalam tentang Putri Diana.
Saat Putri Diana meninggal dalam sebuah kecelakaan di Paris 21 tahun silam, Pangeran William dan Harry masih berusia 15 dan 12 tahun. Mereka membicarakan penyesalannya karena tidak mengobrol lebih lama ketika Putri Diana menelepon dari Paris di hari terakhirnya. Kala itu mereka berdua ingin segera mengakhiri telepon dengan ibunya karena ingin bermain bersama sepupu mereka di kediaman neneknya di Balmoral Castle di Skotlandia.
“Saya dan Harry segera ingin mengucapkan selamat tinggal dan mengakhiri telepon itu. Pembicaraan di telepon itu sangat melekat cukup lama di pikiran saya,” ungkap Pangeran William dalam film dokumenter tersebut.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Pangeran Harry mengatakan ia tidak begitu ingat dengan detail dari percakapannya di telepon saat itu, “Yang saya ingat adalah penyesalan yang saya rasakan seumur hidup karena telepon tersebut begitu singkat. Betapa berbedanya pembicaraan itu jika saya memiliki sedikit firasat bahwa hidupnya akan diambil malam itu,” cerita Pangeran Harry.
Dalam film dokumenter itu Pangeran William dan Harry mengenang ibunya dengan penuh cinta. Mereka bercerita bahwa ibunya adalah sosok yang menyenangkan, memiliki selera humor yang baik, bahkan mereka juga membicarakan tentang cara ibunya tertawa. Pangeran William mengatakan bahwa ia menceritakan tentang Putri Diana kepada anak-anaknya dan yakin bahwa ibunya akan menjadi nenek yang baik.
Tak hanya itu, mereka juga berbicara tentang pengalaman negatif yang harus mereka rasakan mengenai fotografer paparazzi dan mengingat satu kejadian di mana seorang wartawan meludahi Putri Diana untuk mendapatkan sebuah reaksi sekaligus foto yang menjual. Mereka merasa perlakuan itu sangat tidak layak dilakukan kepada ibunya dan keduanya harus menghadapi hal-hal buruk serupa selama masa kecilnya.
ADVERTISEMENT
2. Diana: In Her Own Words
Diana menyambangi i Nemazura Feeding Centre (Foto: Instagram @princess.diana.forever)
zoom-in-whitePerbesar
Diana menyambangi i Nemazura Feeding Centre (Foto: Instagram @princess.diana.forever)
Film dokumenter kedua untuk mengenang kematian Putri Diana adalah Diana: In Her Own Words yang tayang perdana di National Geographic pada 14 Agustus 2017 lalu. Film itu menampilkan rekaman wawancara Diana dengan wartawan Andrew Morton, penulis buku biografi Diana, Her True Story.
Film tersebut menayangkan rekaman suara Diana sebagai narasi. Rekaman yang digunakan termasuk rekaman arsip dan foto, dan serangkaian wawancara rahasia yang direkam oleh dokter Diana, yang juga seorang teman dari jurnalis dan menjadi perantara Diana.
“Jika melihat kebelakang, keberanian Diana memang sangat menakjubkan. Banyak orang bertanya-tanya apakah Diana ingin ceritanya diterbitkan lebih dulu agar ia tidak disalahkan atas kegagalan pernikahannya,” tulis Andrew Morton dalam sebuah artikel untuk Mail Online mengenai rekaman Putri Diana dalam film dokumenter Diana: In Her Own Words.
ADVERTISEMENT
National Geographic menuliskan pada situsnya bahwa film dokumenter Putri Diana itu adalah sebuah cerita intim yang digarap oleh Tom Jennings melalui rekaman langka dari sang putri yang belum pernah diterbitkan sebelumnya.
Ada juga film dokumenter dengan judul serupa, Diana In Her Own Words, yang begitu menghebohkan. Film tersebut juga menayangkan rekaman Putri Diana pada masa setelah perceraiannya dengan Pangeran Charles.
Dalam film tersebut sang putri mengungkapkan bahwa pernikahannya adalah hal terburuk yang ia rasakan sepanjang hidupnya dan juga membahas tentang kehidupan seksnya yang tidak memuaskan.
“Jika saya bisa menuliskan naskah tentang hidup saya sendiri, saya akan membuat suami saya pergi bersama selingkuhannya dan tidak pernah kembali lagi,” ungkap Princess of Wales dalam rekaman.
ADVERTISEMENT
Rekaman itu dibuat pada periode setelah Putri Diana melakukan wawancara dengan Andrew Morton dan wawancara dengan Panorama pada tahun 1995. Ia mengatakan bahwa selalu ada "orang ketiga" dalam pernikahannya, dan mengakui ketidaksetiaannya sendiri.
3. Diana: 7 Days That Shook the Windsors
Putri Diana  (Foto: Dok. Princess Diana Forever)
zoom-in-whitePerbesar
Putri Diana (Foto: Dok. Princess Diana Forever)
Berbeda dengan dua film sebelumnya, Diana: 7 Days That Shook the Windsors menayangkan momen-momen dramatis yang diputar pada minggu menjelang pemakaman Putri Diana, bersamaan dengan saat masa depan monarki diragukan.
Film dokumenter ini memberikan informasi-informasi pertama kali seputar para pemain yang menjadi kunci di balik kematian Putri Diana, mengungkapkan detail yang intim tentang bagaimana Keluarga Kerajaan dan orang-orang kepercayaan serta teman terdekat Diana melewati tragedi tersebut beberapa hari setelah kematiannya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, film yang digarap oleh Ben Ryder ini menampilkan potongan-potongan video dari kamera CCTV di hotel saat Putri Diana berada di Paris dan juga foto-foto hasil jepretan paparazzi yang memperlihatkan Diana meninggalkan hotel bersama kekasihnya. Serta rekaman kamera media sesaat setelah kecelakaan nahas yang merenggut nyawa Diana.
Film yang rilis pada bulan Agustus 2017 lalu ini juga menayangkan wawancara dengan orang-orang terdekat Putri Diana, seperti Earl Spencer, kakak dari sang putri dan beberapa orang penting lain seperti Michael Jay yang saat itu bertugas sebagai British Ambassador to France periode tahun 1996-2001.
Diana: 7 Days That Shook the Windsors benar-benar menggambarkan kesedihan dan keadaan paska meninggalnya Putri Diana.