3 Risiko yang Mengintai di Balik Penggunaan Minyak Esensial

21 November 2017 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Essential Oil Secara Alami Maksimalkan Kesehatan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Essential Oil Secara Alami Maksimalkan Kesehatan (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Minyak esensial atau yang biasa dikenal dengan sebutan minyak aromaterapi, dipercaya bisa meredam stress, membuat tubuh lebih santai bahkan menyembuhkan berbagai macam penyakit.
ADVERTISEMENT
Meski memiliki segudang manfaat, namun penggunaan minyak esensial yang kurang hati-hati juga bisa menimbulkan beragam resiko yang mengancam keselamatan diri. Seperti kasus yang menimpa seorang wanita di Inggris bernama Emely Smith.
Secara tak sengaja wajahnya terkena uap panas alat pengharum ruangan atau diffuser yang kemudian berbalik menjadi sebuah malapetaka bagi dirinya. Luka bakarnya kian memburuk bahkan mengeluarkan nanah dan membuat mata kanannya rabun. Kini Emely tengah dalam masa pemulihan.
Menelisik dari kasus tersebut, apa saja resiko di balik penggunaan minyak esensial yang tidak sesuai aturan pemakaian ? Berikut kumparan (kumparan.com) rangkum tiga daftaranya.
1. Perubahan warna kulit hingga luka bakar
Melasma pada kulit (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Melasma pada kulit (Foto: Thinkstock)
Apabila kamu tak teliti, penggunaan beberapa jenis minyak esensial bisa menyebabkan perubahan warna kulit hingga menimbulkan luka bakar bahkan ketika terkena sinar matahari. Jenis yang perlu dihindari pemakaiannya agar tak menyebabkan luka, di antaranya minyak esensial berbahan dasar jeruk purut, lemon dan jinten.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari sheknows.com, sebelum memutuskan untuk bersantai di pantai dengan berjemur di bawah sinar matahari, pastikan kamu tidak menggunakan ketiga minyak esensial tersebut. Reaksi yang ditimbulkan mulai dari perubahan warna kulit hingga luka bakar bisa terjadi akibat penggunaan yang salah.
2. Bahaya bagi ibu hamil dan bayi
Ibu hamil dilarang melakukan operasi plastik  (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil dilarang melakukan operasi plastik (Foto: thinkstock)
Bayi, ibu hamil serta menyusui harus sangat berhati-hati dengan penggunaan minyak esensial.
Dilansir babycentre.co.uk, minyak esensial dikenal punya kandungan ekstrak bahan-bahan yang mudah diserap tubuh. Ketika terhirup, minyak esensial ini akan bertindak seperti obat dan bisa mengalir ke janin lewat plasenta.
Meski hingga kini belum ada kejelasan apa yang akan terjadi pada janin yang terpapar minyak esensial. Namun karena minyak tersebut mengandung bahan kimia, ada baiknya para ibu hamil untuk menghindari penggunaan minyak itu.
ADVERTISEMENT
Jika dibutuhkan, disarankan untuk menggunakan minyak berbahan alami tanpa proses kimia seperti minyak kelapa untuk menghindari peristiwa yang tak diinginkan.
3. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Waspada serangan jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Waspada serangan jantung. (Foto: Thinkstock)
Mengutip dari European Journal of Preventive Cardiology, sebuah studi yang melibatkan 100 karyawan spa di Taipe itu meminta partisipan untuk menghirup aromaterapi sekaligus memonitori tekanan darah dan detak jantung.
Setelah menghirup aromaterapi selama dua jam, hasilnya ditemukan peningkatan tekanan darah dan detak jantung oleh para peserta.
Aromaterapi memberikan relaksasi hanya pada tubuh namun tidak bagi tekanan darah serta jantung. Dari hasil tes tersebut, ada kecenderungan peningkatan tekanan darah dan detak jantung di menit ke-75 hingga menit ke-120, yang membuktikan terlalu lama menghirup aromaterapi akan meningkatkan resiko penyakit jantung
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) menghubungi dr.Rheza Crisnanda, dokter umum dari Rumah Sakit Bayukarta, Jakarta, dan menanyakan bahaya penggunaan minyak esensial. Ia menjelaskan bahwa, selama produk minyak esensial yang digunakan sudah memiliki izin dan teruji maka tak perlu ada yang dikhawatirkan untuk digunakan sebagai pengharum ruangan.
Ia juga menyarankan untuk tidak membeli di tempat sembarangan serta memperhatikan label kemasan, apakah sudah teruji dan mendapatkan izin peredaran.
Dan yang paling penting, jangan gunakan minyak esensial pada kulit terlebih ketika berada di bawah sinar matahari.
"Selama tidak dipakai di kulit dan terkena panas matahari berlebihan, atau dekat dengan sumber api, maka tidak berbahaya," tutupnya.