4 Desainer Indonesia Akan Hadir di Pergelaran Busana Korea dan Jepang

7 Maret 2018 18:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indonesian Fashion Forward. (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesian Fashion Forward. (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun belakangan ini, industri mode Indonesia tengah gigih untuk menampilkan desainer-desainer lokal berbakat ke depan mata para penikmat mode internasional.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, Indonesia Fashion Forward (IFF) dan Jakarta Fashion Week (JFW) dengan sukses menampilkan pergelaran busana di Seoul Fashion KODE 2017 yang menggandeng Ria Miranda dan SOE, serta tampilnya Rani Hatta dan BATEEQ ke Amazon Fashion Week Tokyo 2017.
Melanjutkan kesuksesan tersebut, pada 2018 ini JFW dengan bangga kembali berpartisipasi untuk mengikuti pekan mode Fashion KODE 2018. Sebuah pergelaran mode terbesar di Korea Selatan yang akan berlangsung pada 15-17 Maret mendatang, dengan menggandeng Kami, dan BATEEQ.
Pergelaran busana dari dua desainer lokal ini merupakan buah manis dari kolaborasi bersama Korea Creative Content Agency (KOCCA).
“Kami tentunya bangga sekali bisa mendapatkan kesempatan untuk mewakili Indonesia dengan memperkenalkan industri modest fashion ke Asia Timur,” ungkap Istafina Candarini, Director dan Co-founder Kami saat ditemui kumparanSTYLE (kumparan.com) di Senayan City, Jakarta Selatan, Rabu (7/3).
ADVERTISEMENT
Membawa modest fashion ke pasar Korea Selatan, tentunya menjadi tantangan tersendiri untuk Kami. Pasalnya, wanita muslim di Korea Selatan sendiri merupakan kaum minoritas dan tak banyak ditemui. Sehingga, hal ini menjadi dobrakan besar untuk Kami.
“Dengan kesempatan ini, kami harap dapat mengetahui pasar modest fashion di Korea dan apa yang diminati oleh pasar di sana. Sehingga kami bisa masuk ke pasar tersebut dan memasarkan produk secara berkelanjutan,” tambahnya.
Indonesian Fashion Forward. (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesian Fashion Forward. (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
Dengan tema koleksi bertajuk ‘The Lazy Sunday Morning’, Kami akan bawakan motif dan tone yang natural dengan inspirasi home wear, lounge wear, seperti piyama dan kimono. Kami akan bawakan total 20 looks di Fashion KODE 2018 nanti.
Hal yang sama juga berlaku untuk BATEEQ, membawa pakaian batik ke Korea Selatan pastinya menjadi dobrakan besar untuk brand lokal ini.
ADVERTISEMENT
“Pastinya sangat antusias ya. Aku ingin perkenalkan, bahwa batik itu tidak hanya cantik dari segi motifnya. Tapi desainer Indonesia juga memiliki desain-desain yang oke,” papar Michelle Tjokrosaputro, Chief Executive Officer BATEEQ di acara yang sama.
Indonesian Fashion Forward (Foto:  Gina Yustika Dimara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesian Fashion Forward (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
Dengan total 15 looks, BATEEQ membawa tema wayang yang akan menggunakan material ramah lingkungan yang terbuat dari biji kapas atau disebut dengan bemberg. Nantinya, bemberg ini akan dikombinasi dengan kain lainya seperti katun, polyester, dan wool.
Bukan hanya Korea Selatan, dua desainer IFF lainnya, yakni I.K.Y.K, dan NY by Novita Yunus juga akan memamerkan koleksi terbarunya di Amazon Fashion Week Tokyo 2018 pada 19-24 Maret mendatang.
Dalam pergelaran di Tokyo ini, I.K.Y.K juga akan menampilkan baju yang ramah lingkungan dengan menggunakan material bemberg.
ADVERTISEMENT
“Secara teknis bajunya nanti di-mix dengan teknik knitting yang digabungkan dari tenun dan bemberg,” ungkap Anandia Putri, Founder I.K.Y.K.
Putri menambahkan, beberapa teknik akan diaplikasikan untuk menyatukan budaya Indonesia dan Jepang.
“Ada teknik shibori dari Jepang dan teknik tenun dan penggunaan kain solo dari Indonesia,” tambahnya.
Dengan membawa 20 looks yang terinspirasi dari pegunungan Tapanuli, nantinya I.K.Y.K akan membawakan warna dengan earthy color yang dipadukan warna-warna bold seperti merah dan magenta.
Selain I.K.Y.K, NY by Novita Yunus juga akan hadir meramaikan Amazon Fashion Week Tokyo 2018 ini. Sama seperti I.K.Y.K, NY by Novita Yunus juga akan mengusung teknik shibori. Bedanya, ia akan kombinasikan dengan batik Indonesia.
Indonesian Fashion Forward. (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesian Fashion Forward. (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
“Kita akan kombinasi dua teknik, teknik Jepang shibori dan batik Indonesia. Prosesnya cukup lama ya, proses pembuatan kainnya bisa mencapai 3-4 bulan,” jelas Novita Yunus kepada kumparanSTYLE.
ADVERTISEMENT
Dengan membawa 20 looks kombinasi batik dan shibori, NY by Novita Yunus ini akan menampilkan tema kegigihan dalam koleksinya dan beharap bahwa batik ini akan diterima baik di Jepang.
Maju terus desainer-desainer Indonesia!