4 Kesalahan Umum Pemakaian Celana Dalam yang Sebaiknya Dihindari

4 Februari 2018 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Celana dalam (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Celana dalam (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim merupakan hal yang wajib dilakukan kaum hawa. Bagaimana tidak?
ADVERTISEMENT
Kebersihan organ kewanitaan memegang peranan utama terhadap kesuburan. Selain itu, kehidupan seks dan kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh kesehatan miss v.
Kebersihan yang tak terjaga dengan baik berpotensi mendatangkan berbagai penyakit, seperti keputihan, bau tidak sedap, infeksi jamur, dan masih banyak lagi. Tak jarang, vagina juga akan terasa gatal dan lembab.
Salah satu cara merawat kesehatan miss v adalah memilih dan mengunakan celana dalam dengan tepat.
Namun sayangnya, masih banyak perempuan yang menyepelekan hal ini. Banyak yang menganggap pakaian dalam tak terlalu penting karena ukurannya yang kecil dan letaknya yang tersembunyi.
Berikut ini, kumparan (kumparan.com) rangkum sederet kesalahan yang sering dilakukan perempuan saat mengenakan pakaian dalam. Apa saja, sih?
ADVERTISEMENT
1. Gemar mengenakan thong/g-String
Celana dalam (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Celana dalam (Foto: Thinkstock)
Harus diakui, thong/g-string sutra berenda mampu membuat kamu merasa seksi dalam sekejap. Namun sebaiknya, kamu tak mengenakan pakaian dalam jenis ini setiap hari.
Dilansir Boldsky, mengenakan g-string setiap hari berpotensi menyebabkan infeksi saluran kemih. Jumlah bakteri jahat di organ intim akan meningkat tajam.
Miss v juga rentan lecet atau memar akibat tergesek jeans atau celana yang kamu pakai.
2. Jangan memilih bahan sutra
Celana dalam (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Celana dalam (Foto: Thinstock)
Celana dalam sutra bisa menghambat sirkulasi udara pada miss v. Otomatis, hal ini membuat vagina jadi lembab dan sulit bernafas. Ini berpotensi jadi sarang tumbuhnya jamur.
Katun halus merupakan bahan terbaik yang bisa kamu pilih sebagai pakaian dalam. "Jika kamu biasa memilih pakaian dalam yang terbuat dari bahan lain, sebaiknya ganti dengan katun," ujar Octavia Cannon dari American College of Osteopathic Obstetricians & Gynecologists.
ADVERTISEMENT
3. Celana dalam terlalu ketat
Celana dalam (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Celana dalam (Foto: Thinstock)
"Jika celana dalam kamu terlalu ketat dan meninggalkan bekas pada kulit, ini berpotensi menyebabkan kamu terkena infeksi vagina dan ruam," jelas Cannon lagi. Intinya, kenakanlah pakaian dalam yang sesuai ukuran dan tebuat dari bahan yang nyaman.
4. Tak mengganti celana dalam sehabis berolahraga
Ilsutrasi berkeringat pasca olahraga  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilsutrasi berkeringat pasca olahraga (Foto: Thinkstock)
Ini merupakan hal sepele yang sering dilupakan banyak orang. Sehabis gym atau melakukan aktivitas yang menguras keringat, sebaiknya ganti celana dalam kamu.
"Jamur dan bakteri menyukai area hangat, lembab, dan lingkungan yang gelap," ujar Cannon lagi. Sebisa mungkin, jangan biarkan celana dalam berada dalam kondisi lembab atau kotor.