4 Pemimpin Perusahaan Bicara Mengenai Kesetaran Gender di Tempat Kerja

11 April 2019 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara CEO Talks di The Sultan Hotel, Jakarta, Rabu (10/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Acara CEO Talks di The Sultan Hotel, Jakarta, Rabu (10/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Isu kesenjangan gender masih menjadi isu besar yang dihadapi banyak perempuan di dunia kerja. Masih banyak perempuan yang dinilai kurang mampu dalam menjalani suatu pekerjaan atau posisi tertentu. Padahal tempat kerja sudah seharusnya mendukung kesetaraan dan mampu menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya nyaman, namun juga membuka banyak kesempatan baik bagi laki-laki maupun perempuan.
ADVERTISEMENT
Kesempatan yang besar bagi perempuan di dunia kerja memang menjadi isu yang semakin krusial melihat besarnya potensi perempuan terhadap ekonomi.
Hal tersebut didukung oleh fakta dari hasil penelitian dari Bank Dunia yang menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan secara global dapat meningkat 21,7 persen apabila kesetaraan gender diimplementasikan. Sebaliknya, human capital wealth secara global diperkirakan mengalami kerugian sebesar 160.2 triliun dolar AS atau setara dengan ratusan triliun rupiah akibat kesenjangan gender.
Ketua Dewan Pembina IBCWE, Shinta Widjaja Kamdani dalam acara CEO Talks di The Sultan Hotel, Jakarta, Rabu (10/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Karena itu, usaha memastikan kesetaraan gender di tempat kerja harus datang dari berbagai lini, terutama dari pemimpin perusahaan yang menjadi pemangku kebijakan perusahaan.
Dalam acara CEO Talk yang diadakan oleh Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) dan Investing in Women pada Rabu (10/4) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, empat pimpinan perusahaan pun memastikan komitmen mereka dalam menghadirkan kesetaraan gender di tempat kerja masing-masing pada. Mereka adalah Ernest Hutagalung, Chief Financial Officer Telkomtelstra; Michelle Tjokrosaputro, CEO Dan Liris; Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia; dan Hugo Diba, CEO kumparan.
Acara CEO Talks di The Sultan Hotel, Jakarta, Rabu (10/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
“Kami percaya bahwa perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama. Oleh karena itu kami berusaha untuk selalu melihat karyawan dari kemampuannya, bukan gender,” ungkap Ernest Hutagalung, Chief Financial Officer Telkomtelstra dalam acara diskusi CEO Talk.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut Michelle Tjokrosaputro, CEO Dan Liris, perusahaan garmen besar dari Solo, perusahaan juga mempunyai kewajiban untuk bisa mengedukasi karyawannya agar mereka menyadari bahwa mereka memiliki potensi yang sama dengan yang dimiliki oleh laki-laki.
CEO Dan Liris Michelle Tjokrosaputro dalam acara CEO Talks di The Sultan Hotel, Jakarta, Rabu (10/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
“Kami melatih perempuan yang bekerja di perusahaan kami agar bisa berbicara berdasarkan data. Karena dengan begitu, laki-laki akan menerima pendapat perempuan dengan lebih mudah. Kemudian kami juga mengedukasi mereka soal teknologi. Jadi ketika terjadi permasalahan, pekerja perempuan dapat memanfaatkan teknologi untuk menunjukkan datanya dan mencari solusi,” ungkapnya. Michelle juga meyakini bahwa tidak hanya perempuan yang harus diedukasi agar kesetaraan gender meningkat di dunia kerja, tapi juga laki-laki.
kumparan, sebagai media partner ekslusif dalam acara ini juga menyatakan komitmen sebagai perusahaan media yang mengutaman kesetaraan gender di samping menghadirkan model pemberitaan yang lebih sensitif gender. “Fungsi media itu memberitakan, tapi yang harus berbeda dari kumparan adalah kami lebih dari sekadar memberitakan. We have to influence people, we have to move people. Media itu akan dikatakan kredibel ketika tidak hanya memberitakan, tetapi ketika bisa mempengaruhi masyarakat, stakeholder, dan pemerintah, ke arah yang positif. Dan isu kesetaraan gender ini menjadi salah satu visi dan misi kami,” ungkap Hugo Diba, CEO kumparan.
CEO kumparan, Hugo Diba dalam acara CEO Talks di The Sultan Hotel, Jakarta, Rabu (10/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sebagai media, kumparan juga telah berperan penting dalam memberikan pengaruh positif dengan menghadirkan berbagai sosok perempuan inspiratif yang bisa dijadikan contoh oleh perempuan lainnya. Keterlibatan kumparan sebagai media partner dalam acara pembahasan kesetaraan gender di dunia profesional juga menjadi bukti komitmen bagi kumparan dalam menghadirkan lingkungan kerja yang inklusif.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Grab, perusahaan penyedia layanan trasportasi online, kesetaraan gender di tempat kerja dipastikan dimulai dari fase rekrutmen yang tidak membedakan gender. “Di Grab tidak akan ditanya agama, usia, atau gender saat melamar kerja. Kami benar-benar menerima calon karyawan berdasarkan kompetensi yang mereka miliki," ungkap Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia.
Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi (tengah) dalam acara CEO Talks di The Sultan Hotel, Jakarta, Rabu (10/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Ia juga menambahkan bahwa saat ini perempuan cukup merajai posisi top level di Grab Indonesia. Mulai dari Neneng sendiri yang berperan sebagai managing director, kemudian lead dari Grab Car, Grab Bike, Grab Express, Costumers Experience, hingga lead dari Tech R&D di Grab Indonesia semua dipegang oleh seorang perempuan.
Hal penting lainnya yang harus didapatkan oleh perempuan dalam mencapai kesuksesan adalah adanya support system yang kuat, terutama dari keluarga.
Inspektur Jenderal Kemenkeu Sumiyati dalam acara CEO Talks di The Sultan Hotel, Jakarta, Rabu (10/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
CEO Talks ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Keuangan yang berbicara mengenai pentingnya support system bagi perempuan untuk bisa lebih aktif lagi berkarya di dunia kerja. “Supporting system bagi perempuan itu penting sekali. Karena di Indonesia perempuan itu berperan sebagai istri, sebagai ibu dari anak-anak, dan memiliki nilai budaya di mana perempuan nilainya mengurus keluarga. Oleh karena itu, pada saat kita bekerja dan meninggalkan peran yang lain, supporting system dari keluarga itu penting. Terutama untuk menyelesaikan urusan domestik," ungkap Sumiyati, Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan yang hadir menggantikan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang sedang berada di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT