5 Hal Menarik yang Terjadi Selama London Fashion Week 2018

17 Februari 2018 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
London Fashion Week (Foto: dok. Instagram @mulberryengland dan @burberry)
zoom-in-whitePerbesar
London Fashion Week (Foto: dok. Instagram @mulberryengland dan @burberry)
ADVERTISEMENT
Baru saja ditutup oleh pagelaran busana New York Fashion Week, kini para penikmat mode sudah disambut dengan London Fashion Week (LFW) yang berlangsung mulai 16 Februari lalu hingga 20 Februari nanti.
ADVERTISEMENT
Sejumlah brand-brand ternama dikabarkan akan meramaikan pagelaran busana kelas atas ini. Sebut saja, Burberry, Mulberry, Richard Malone, dan masih banyak lagi.
Tentunya, tak lengkap rasanya pagelaran ikonik seperti LFW tanpa hal-hal menarik di balik megahnya runway. Berikut ulasannya:
1. Pagelaran terakhir Christopher Bailey di Burberry
Nama Christopher Bailey bukanlah nama yang asing di kalangan pecinta industri mode.
Pada Oktober lalu, creative officer Burberry ini mengungkapkan bahwa dirinya akan ‘meninggalkan’ Burberry setelah 17 tahun setia dengan brand asal Inggris tersebut.
Tentunya, Bailey berperan penting dalam memajukan dan meninggikan nama Burberry sehingga dapat dikenal sebagai salah satu brand papan atas dunia.
Dalam pagelaran busana LFW ini, akan menjadi pagelaran busana terakhir Bailey tampil untuk Burberry dengan tema khusus yang dia berikan untuk komunitas LGBTQ. Terlihat dari motif khas Burberry yang dihiasi dengan warna pelangi logo LBGT.
ADVERTISEMENT
2. Protes model plus size
Kelompok model plus-size meramaikan jalanan Kota London pada Jumat lalu dengan melakukan protes. Hal itu dikarenakan, LFW hanya menggunakan model bertubuh langsing. Menurut mereka, pagelaran busana ini kurang memberikan keanekaragaman dari model yang ditampilkan.
Sebuah kritik tentang penggunaan model dengan postur langsing memang bukan hal baru di industri mode. Namun, semakin banyaknya kampanye berupa ‘tubuh sehat’ dan penggunaan model-model berpostur besar, menjadikannya masalah yang rumit.
Protes tersebut juga dilengkapi dengan para model yang membawa poster bertuliskan, ‘Curves Shouldn’t Mean Compromise’ dan ‘LFW, Where Are The Curves?’
3. Topi Mulberry
Dalam pagelaran busana London Fashion Week, Mulberry membawakan koleksi yang dipadukan dengan topi-topi unik.
ADVERTISEMENT
Topi tersebut berbentuk layaknya topi khas Inggris yang biasa dipakai oleh anggota kerajaan. Hal serupa juga diungkapkan oleh Johnny Coca, creative director Mulberry.
“Aku ingin sekali melihat seseorang menggunakan topi ini pada pernikahan Meghan dan Harry nanti,” papar Coca seperti dikutip Telegraph.
Topi-topi ini berbentuk besar dan ditampilkan dalam berbagai warna. Mulai dari warna pink pastel, garis-garis ungu kuning, hingga merah bermotif bunga.
4. Baju sampah dan daur ulang
Vin dan Omi, dua desainer yang berusaha membawakan pesan politik dalam pagelaran busana London Fashion Week ini.
Keduanya menampikan pakaian yang terbuat dari botol plastik dan benang wol ramah lingkungan. Menurutnya, sangat tidak memungkinkan menciptakan pakaian dengan biaya produksi yang rendah.
ADVERTISEMENT
Lewat koleksi ini, mereka seolah ‘menyindir’ seberapa banyak sampah yang dihasilkan dari pakaian-pakaian yang digunakan.
Dua desainer ini memang diketahui menciptakan pakaian yang ramah lingkungan.
5. Protes PETA
People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) atau aktivis pelindung hewan, kerap melakukan protes pada hampir setiap pagelaran busana. Salah satunya, London Fashion Week yang sedang berlangsung ini.
Dalam aksi protes tersebut, para pemrotes melepas baju bagian atas dan menuliskan, ‘Wear your own skin’ atau yang berarti gunakanlah kulitmu sendiri. Bentuk protes atas kekerasan pada hewan yang seringkali dijadikan ‘korban’ dalam industri mode berupa bulu dan kulit hewan untuk estetika fashion semata.
Bagaimana menurutmu?