5 Hal yang Wajib Dikuasai Sebelum Nikahi Pasangan Beda Suku

11 Juni 2018 9:35 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putri Titian & Junior Liem (Foto: Dok. Axioo)
zoom-in-whitePerbesar
Putri Titian & Junior Liem (Foto: Dok. Axioo)
ADVERTISEMENT
Anda tak bisa mengatur dengan siapa Anda akan jatuh cinta.
ADVERTISEMENT
Tak ada satupun manusia yang punya kuasa untuk melarikan diri dari perasaan cinta. Termasuk dalam hal memilih dari suku mana pasangan Anda berasal.
Sebagai bangsa yang terdiri dari ribuan suku, pernikahan beda etnis bukanlah hal baru di Indonesia. Tetapi, menikah dengan pasangan beda suku tentu memiliki berbagai tantang tersendiri. Mulai dari mengatasi perbedaan nilai, pola pikir, kebiasaan, budaya, karakter, dan masih banyak lagi.
Agar sukses memiliki pernikahan yang langgeng, Anda harus menekan ego dan berbesar hati menerima segala perbedaan yang ada.
Beberapa waktu lalu, kumparanSTYLE (kumparan.com) berbincang dengan psikolog Ayoe Sutomo soal syarat atau check list yang wajib dipenuhi sebelum Anda mantap menikahi pasangan beda suku.
ADVERTISEMENT
Jika sudah menguasai enam skill ini, tandanya Anda siap menikahi si dia yang berasal dari suku berbeda.
1. Pahami dan terima perbedaan
Pernikahan antar suku  (Foto: dok.The Bridedept  &  Antara/Maulana Surya)
zoom-in-whitePerbesar
Pernikahan antar suku (Foto: dok.The Bridedept & Antara/Maulana Surya)
Sejak pacaran, Anda tak boleh gampang senewen menghadapi perbedaan yang ada. "Harus memahami bahwa kalian dibesarkan oleh pola pengasuhan yang berbeda, termasuk di dalamnya budaya dan suku yang berbeda. Tentunya hal ini akan menimbulkan awareness 'oh (caranya) enggak bisa sama nih'," imbuh Ayoe.
Anda dan pasangan juga harus sadar bahwa hubungan terdiri dari dua individu yang berbeda.
"Pernikahan terdiri dari dua individu berbeda, tapi jika punya satu tujuan pernikahan yang jelas dari awal mau yang seperti apa, itu tentunya akan jadi fondasi atau bekal yang penting bagi setiap pasangan yang kebetulan lahir dengan dua budaya berbeda," paparnya.
ADVERTISEMENT
2. Sadar akan konsekuensi
Ilustrasi pernikahan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan. (Foto: Thinkstock)
Setelah sadar dan mengukur seberapa besar jurang perbedaaan yang ada dalam hubungan Anda, saatnya menimbang kemampuan diri. Mampukah Anda dan pasangan mengatasi jurang perbedaan yang terhampar di depan mata?
Jika jawabannya adalah ya, ini artinya Anda wajib bersiap dengan segala konsekuensi yang ada di depan mata.
"Disertai dengan keyakinan ketika memutuskan menikah sudah siap dengan segala konsekuensi perbedaannya," ujarnya.
3. Punya tujuan pernikahan yang jelas
Pengantin Sunda (Foto: dok. The Bridedept/Yuk Moto)
zoom-in-whitePerbesar
Pengantin Sunda (Foto: dok. The Bridedept/Yuk Moto)
Sejatinya, poin ini juga berlaku untuk setiap pasangan. "Tujuan pernikahan yang jelas mau apa, mau gimana, harus jelas," Ayoe mengingatkan.
Sebagai contoh, Anda dan pasangan harus berdiskusi matang soal pola asuh anak di masa depan.
4. Bersikap terbuka dan berempati
Pengantin Jawa (Foto: dok. The Bridedept/delucce)
zoom-in-whitePerbesar
Pengantin Jawa (Foto: dok. The Bridedept/delucce)
Sama sekali tak boleh ada rasa egois dalam hubungan. "Harus terbuka dan memiliki empati terhadap budaya pasangan, apa yang jadi kebiasaan pasangan, berusaha untuk melakukan penyesuaian diri," saran Ayoe.
ADVERTISEMENT
5. Mau beradaptasi
Suntiang Minang (Foto: Bridestory.com)
zoom-in-whitePerbesar
Suntiang Minang (Foto: Bridestory.com)
Rasa empati akan erat hubungannya dengan kemauan untuk beradaptasi. Hindari melimpahkan seluruh tanggungjawab pada pasangan.
Andalah yang harus lebih dulu menyesuaikan diri demi mencapai satu tujuan pernikahan. "Belajar tentang budaya atau kebiasaan yang ada pada pasangan dan keluarganya. Dengan menjadi terbuka terhadap budayanya, terbuka dengan informasi baru, rasanya itu akan memudahkan. Harusnya perbedaan bisa teratasi dengan baik," tutupnya.