5 Keseruan Perayaan 'Chuseok' Lebarannya Warga Korsel

4 Oktober 2017 13:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan Chuseok. (Foto: Korea.net via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan Chuseok. (Foto: Korea.net via Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para fans k-pop atau pecinta kebudayaan Korea Selatan pasti sudah tidak asing dengan istilah perayaan 'Chuseok'. Hari libur besar ini dirayakan setiap musim gugur tiba. Teman dan keluarga berkumpul bersama untuk merayakan keseruan perayaan tahunan ini.
ADVERTISEMENT
'Chuseok' sendiri dikenal juga dengan istilah 'hangawi' (ํ•œ๊ฐ€์œ„) yang berarti perayaan akbar musim gugur atau juga untuk merayakan musim panen besar.
Dalam perayaannya, seperti warga Indonesia yang mudik saat lebaran, warga Korea akan mengunjungi kampung halaman leluhur mereka dan berbagi santapan makanan tradisional Korea seperti songpyeon (kue beras) dan anggur beras seperti sindoju dan dongdongju.
Lalu apa saja keseruan warga Korea Selatan saat merayakan 'Chuseok'?
1. Menikmati tontonan yang menghibur
Libur selama 'Chuseok' bisa berlangsung selama 3 hari. Warga biasanya menikmati perayaan ini dengan berkumpul bersama keluarga di rumah. Agar suasanan semakin seru, stasiun televisi di Korea akan menayangkan banyak tontonan yang menghibur.
Mulai dari variety show spesial, drama spesial, tarian tradisional, hingga olahraga tradisonal seperti gulat.
ADVERTISEMENT
Selain itu ada berbagai acara tradisional menarik yang digelar di tempat-tempat wisata seperti di Namsangol Hanok Village, Lotte World, Everland, Seoul Land, dan masih banyak lagi.
2. Mengirim hadiah parsel
Sama seperti warga Indonesia yang merayakan lebaran dengan mengirim parsel, di Korea Selatan, perayaan 'Chuseok' juga diisi dengan banyak kiriman hadiah persel.
Parsel ini bisa berupa makanan, obat, daging sapi premium, makeup, buah-buahan premium dan masih banyak lagi. Hadiah parsel ini diberikan kepada sanak keluarga sebagai penghormatan.
3. Menghormati pendahulu mereka
Jika saat lebaran banyak warga Indonesia pergi ke makam untuk berziarah, saat 'Chuseok', warga Korea juga memberikan penghormatan untuk mengenang anggota keluarga yang sudah meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Waktu 'Chuseok' kita buat 'Jesa'. Ini untuk menghormati mereka yang sudah meninggal (Josang)," ujar Jeon Yun Hee, warga Korea Selatan yang tinggal di Indonesia kepada kumparan (kumparan.com).
Jesa sendiri merupakan sesajen yang disiapkan dengan beragam sajian makanan. Biasanya ada juga makanan kesukaan anggota keluarga yang sudah meninggal tersebut.
4. Mengenakan pakaian tradisonal
Meski tidak diharuskan, namun saat perayaan 'Chuseok' ada banyak warga yang merayakannya dengan mengenakan pakaian tradisional Korea Selatan 'Hanbook'. Anggota keluarga yang lebih muda juga akan memberikan salam penghormatan kepada anggota keuarga lain yang lebih tua.
5. Makanan khas Chuseok
Hari spesial rasanya tak lengkap tanpa sajian spesial. Dua makanan yang selalu ada saat 'Chuseok' adalah Jeon dan Songpyeon.
ADVERTISEMENT
Makanan berupa kue beras ini punya arti khusus bagi mereka yang merayakan 'Chuseok'. Sajian ini sebagai simbol ucapan terima kasih kepada para leluhur atas hasil panen yang melimpah.
"Ada cerita turun temurun, kalau wanita membuat songpyeonnya enak, nanti bisa bertemu pria yang baik, kalau wanita itu sedang hamil, nanti anaknya ganteng atau cantik," ujar Jeon Yun Hee.
Selain Korea Selatan perayaan musim gugur atau mid-autumn festival ini juga dirayakan warga China dengan ciri khas kue bulan, Hong Kong, dan Jepang.