news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Tips Membangun Bisnis Bersama Sahabat dari Pendiri Pvra

10 Desember 2018 8:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepatu Pvra seluruhnya terbuat dari bahan kulit asli. (Foto: dok. Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sepatu Pvra seluruhnya terbuat dari bahan kulit asli. (Foto: dok. Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang enggan menjalankan bisnis dengan sahabat sendiri. Alasannya, khawatir timbul masalah di tengah jalan kemudian bisnis menjadi terhambat. Padahal saat ini, peluang bisnis di kalangan perempuan semakin hari semakin terbuka lebar. Dengan memanfaatkan media sosial dan internet, bisnis akan lebih mudah dilakukan.
ADVERTISEMENT
Anda tengah menjalankan bisnis bersama sahabat? Atau justru baru akan memulainya? Jika iya, simak tips membangun bisnis bersama sahabat dari co-founder label alas kaki Pvra, Kara Nugroho:
Putri dan Kara, pendiri label lokal Pvra. (Foto: dok. Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Putri dan Kara, pendiri label lokal Pvra. (Foto: dok. Irfan Adi Saputra/kumparan)
1. Menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing
Kara menuturkan, dalam berbisnis dengan sahabat sebaiknya jangan hanya menerima kelebihan yang dimiliki sahabat, tetapi terima juga kekurangannya.
"Biasanya orang cari partner kerja selalu melihat kelebihannya saja. Oh, misalnya si dia bapaknya punya pabrik sepatu nih, tapi kalau lagi marah galak sekali. Nah, daripada Anda melihat si 'pabrik sepatunya', Anda juga harus paham kepribadiannya seperti apa, baik dan buruknya bagaimana," tutur Kara saat diwawancarai kumparanSTYLE di kantor Pvra, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
2. Bersikap terbuka
ADVERTISEMENT
Selalu bersikap terbuka satu sama lain juga menjadi kunci sukses membangun bisnis bersama sahabat. Bicarakan semuanya dengan jujur, mulai dari kesulitan yang dialami hingga hal apapun yang berhubungan dengan kelancaran bisnis Anda.
Putri dan Kara di kantor Pvra yang berlokasi di Cipete, Jakarta Selatan. (Foto: dok. Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Putri dan Kara di kantor Pvra yang berlokasi di Cipete, Jakarta Selatan. (Foto: dok. Irfan Adi Saputra/kumparan)
3. Tentukan pembagian modal dengan jelas
Perempuan 30 tahun ini menyarankan untuk menentukan pembagian modal dengan jelas.
"Kami membagi modal 50:50 yang berasal dari kantung sendiri. Dengan membagi modal sejelas mungkin, kami jadi lebih bijak dalam mengatur pengeluaran," lanjutnya lagi.
Pembagian modal dengan jelas juga memudahkan Anda membagi hasil atau keuntungan dalam berbisnis. Tidak melulu harus 50:50, Anda bisa membagi modal bisnis sesuai dengan kemampuan finansial.
4. Buat job description dari awal
Kara menekankan pentingnya membuat job description masing-masing sejak awal Anda dan sahabat memutuskan untuk membuat bisnis bersama. Hal ini berguna untuk menentukan porsi kerjaan masing-masing agar tidak ada hal yang dikerjakan secara bersamaan demi efektivitas dan efisiensi.
ADVERTISEMENT
"Penting sekali untuk bikin job description masing-masing agar tahu porsi kerjaannya. Kami membuat jobdesc setelah jalan dua tahun, Putri sebagai Managing Director dan saya sebagai Creative Director. Kalau ada hal yang berurusan dengan produksi itu ke Putri, sedangkan hal yang berurusan dengan marketing itu ke saya," katanya lagi.
Perhiasan sebagai pemanis alas kaki dalam koleksi Pvra (Foto: dok. Pvra)
zoom-in-whitePerbesar
Perhiasan sebagai pemanis alas kaki dalam koleksi Pvra (Foto: dok. Pvra)
5. Jika ada masalah, selesaikan hari itu juga
Dalam berbisnis dengan sahabat, perselisihan atau adu argumen tentu tak dapat dihindari. Jika sudah demikian, yang harus dilakukan adalah menyelesaikannya hari itu juga.
"Kami tidak pernah 'berantem' berkepanjangan sampai besok harinya. Ibaratnya, kalau mau teriak-teriak lakukan hari itu juga dan besok harinya sudah biasa lagi. Saya selalu bilang ke Putri kalau bisnis yang kami jalani ini sama seperti menjalani rumah tangga, harus mengerti satu sama lain dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing. Karena kami membawahi cukup banyak orang, kalau hubungan kami tidak akur, takutnya akan berpengaruh ke bawahan kami," tutup Kara menyudahi perbincangan.
ADVERTISEMENT
Simak cerita perempuan inspiratif lainnya di topik sheinspiresme.