5 Zat Kimia Berbahaya yang Masih Sering Ditemukan pada Kosmetik

12 Desember 2017 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kenali zat kimia berbahaya. (Foto: Dok. Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kenali zat kimia berbahaya. (Foto: Dok. Pixabay)
ADVERTISEMENT
Saat ini, kosmetik sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Bagaimana tidak, kosmetik menjadi item utama untuk membuat seorang wanit terlihat segar dan cantik.
ADVERTISEMENT
Namun, dibalik semakin banyaknya kebutuhan kosmetik bagi masyarakat, banyak pula oknum-oknum tidak bertanggung jawab memproduksi kosmetik yang mengandung bahan berbahaya, dan dijual dengan harga miring. Hal ini pun membuat banyak wanita tertarik untuk membelinya.
Padahal, kosmetik yang tidak jelas kandungan bahannya dapat membahayakan kesehatan. Gagal ginjal hingga kanker jadi beberapa penyakit yang harus dihadapi jika seseorang sembarangan menggunakan kosmetik yang tidak terjamin keamanannya.
Untuk itu, bagi kamu yang berniat membeli kosmetik, ada baiknya untuk meneliti terlebih dahulu kandungan bahan yang terdapat di dalamnya. Berikut kumparan (kumparan.com) rangkum beberapa bahan berbahaya yang masih ditemukan dalam pembuatan kosmetik:
1. Merkuri
Zat yang satu ini memang sudah terkenal dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh. Merkuri merupakan golongan logam berat yang berbahaya dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
ADVERTISEMENT
Bahan ini sering ditemukan pada produk pemutih kulit wajah. Pemakaian Merkuri dapat menimbulkan beragam dampak buruk bagi kesehatan, seperti menyebabkan munculnya bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, kerusakkan permanen pada susunan saraf, otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin.
"Merkuri ini zat karsinogenik yang menyebabkan kanker, apabila dibiarkan, maka risiko kanker akan lebih besar," ujar Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito, saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (11/12).
2. Hidrokinon
Zat kimia yang hanya boleh digunakan pada cat kuku dan pewarna kulit itu banyak disalahgunakan sebagai bahan pencerah kulit. Hal ini pun memberikan efek bagi kesehatan, seperti iritasi kulit (kemerahan dan efek terbakar) dan ochronosis (kulit berwarna kehitaman) yang akan terlihat setelah 6 bulan penggunaan.
ADVERTISEMENT
3. Tretinoin/ Retinoic acid/ Asam Retinoat
Zat kimia ini termasuk dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter. Sayangnya, tretinoin banyak disalahgunakan untuk pengelupasan kulit, namun dengan takaran yang tidak jelas. Efek yang didapatkan dari penggunaan zat ini yaitu, menyebabkan kulit menjadi kering, rasa terbakar, teratogenik (cacat pada janin).
4. Bahan pewarna seperti Rhodamin (Merah K.10 dan Merah K.3)
Zat pewarna sintetis ini umumnya digunakan sebagai zat pewarna kertas, tekstil, atau tinta. Namun, saat ini banyak produsen nakal yang memakai zat ini sebagai bahan baku pembuatan eyeshadow, lipstik, hingga blush on.
Padahal, zat warna ini merupakan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu, penggunaan rhodamin secara berlebih juga dapat menyebabkan kerusakan hati.
ADVERTISEMENT
5. Diethylene Glycol (DEG)
Diethylene Glycol yang dapat menyebabkan depresi sistem syaraf pusat ini banyak terkandung pada pasta gigi dan obat kumur. Selain dapat menyebabkan depresi, zat ini juga dapat memicu gagal ginjal dan juga keracunan.
Oleh karena itu, demi membantu mengatasi kemungkinan buruk mengalami efek samping penggunaan kosmetik, masyarakat diharapkan jeli dalam memilih produk yang aman untuk wajah.
"Jangan lupa teliti kemasan, label, izin edar, dan tanggal kadaluarsa," tutup Penny.