7 Film Bertemakan Perempuan untuk Rayakan International Women's Day

9 Maret 2019 20:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brie Larson dengan kostum Captain Marvel Foto: Marvel via Entertainment Weekly
zoom-in-whitePerbesar
Brie Larson dengan kostum Captain Marvel Foto: Marvel via Entertainment Weekly
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tertarik dengan isi feminisme, kesetaraan gender dan peranan perempuan, dapat menggali informasi terkait dari berbagai medium. Selain buku, film merupakan media terbaik yang dapat Anda pilih.
ADVERTISEMENT
Untuk menyemarakkan Hari Perempuan Internasional 2019 ini, kumparan pun memilih 7 film yang mengusung spirit feminisme dalam rangkaian ceritanya. Mari simak!
1. Captain Marvel (2019)
Captain Marvel Foto: Marvel Studios
Dalam narasi film, sosok 'penyelamat' atau superhero biasanya identik dengan laki-laki. Namun berbeda kali ini, Marvel menghadirkan sosok perempuan "Captain Marvel" sebagai sang penyelamat galaksi.
Dalam film ini, tokoh superhero diperankan oleh Brie Larson sebagai Carol Danvers (Captain Marvel), seorang mantan pilot Angkatan Udara Amerika Serikat yang sering dianggap remeh oleh laki-laki karena kemampuannya. Kondisi berbalik, Carol pun berubah menjadi pahlawan terkuat di galaksi dan bergabung dengan Starforce, sebuah tim elit militer Kree.
Dalam naskah film terbaru Marvel ini, ada banyak sekali pesan dan narasi mengenai isu perempuan yang disampaikan. Film tersebut menggambarkan bagaimana seorang perempuan harus bekerja keras untuk membuktikan bahwa ia mampu melakukan hal-hal seperti yang dilakukan laki-laki.
ADVERTISEMENT
2. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017)
Adegan film 'Marlina Si Pembunuh' Foto: IMDb
Film ini mengisahkan perjalanan Marlina (Marsha Timothy), seorang janda yang tinggal di perbukitan Sumba dan bagaimana ia menghadapi seorang perampok bernama Markus.
Dibantu teman-temannya, Markus berupaya merampok binatang ternak yang dimiliki Marlina. Tak hanya merampok, hal yang dilakukan Markus begitu mengintimidasi Marlina. Bahkan malam sebelum Markus meniduri Marlina, ia meminta untuk dimasakan makan malam.
Tak tinggal diam, Marlina memasukan racun pada santapan malam tesebut. Sayang Markus selamat, ia pun berupaya memperkosa Marlina. Namun Marlina berusaha menyelamatkan dirinya dengan menghabisi nyawa Markus dengan menggorok lehernya.
3. Hidden figures (2016)
Hidden Figures Foto: Instagram/@kkkkkwon92
Film yang satu ini berkisah tentang tiga perempuan Afrika-Amerika Katherine Johnson (Taraji P. Henson), Dorothy Vaughan (Octavia Spencer) dan Mary Jackson (Janelle Monáe) yang memiliki karier cemerlang di NASA. Mereka memiliki misi untuk melakukan operasi terbesar dalam sejarah yakni peluncuran astronot John Glenn (Glen Powell) ke jalur luar angkasa. Perjalanan tersebut menjadi pencapaian menakjubkan bagi tim NASA dan juga tiga perempuan tersebut.
ADVERTISEMENT
4. Period. End Of Sentence (2019)
Film dokumenter Period. End of Sentence. memenangkan Oscars 2019. Foto: Netflix
Menstruasi merupakan sesuatu hal yang masih dianggap tabu oleh sebagian lapisan masyarakat. Movie maker Rayka Zehtabchi dan Melissa Berton pun menyoroti fenomena ini dengan menggarap film dokumenter berjudul Period. End Of Sentence yang baru saja memenangi penghargaan Oscars 2019 dalam kategori Best Short Documentary.
Film berdurasi 26 menit ini mendokumentasikan sekelompok perempuan dari Oakwood High School yang mendirikan organisasi non-profit bernama The Pad Project. Proyek ini bertujuan untuk melawan segala stigma negatif tentang menstruasi, terutama pada daerah-daerah terpencil di India. Setelah menjalani proses pengambilan gambar selama enam bulan, dokumenter ini pun resmi tayang di Netflix pada 5 April 2018 silam.
5. Where Do We Go Now? (2011)
where do we go now Foto: Dok, IMDB
Dikemas sebagai sebuah satir, Where Do We Go Now? berkisah kehidupan di sebuah kampung yang terisolir, dan didiami oleh dua kelompok Muslim dan Kristen.
ADVERTISEMENT
Tak ayal kampung ini pun rentan mengalami konflik. Menariknya para perempuan di sini berupaya mempertahankan kedamaian kampung mereka agar para laki-laki tidak terseret oleh arus konflik yang selalu berpotensi muncul dalam perbedaan keberagamaan. Hal ini pun mereka lakukan dengan cara yang unik, mulai dari menyabotase siaran radio dan televisi, hingga mendatangkan para penari dari sebuah bar di kota. Tujuannya untuk melupakan bibit-bibit konflik yang bercokol dalam hati laki-laki mereka.
Namun pada suatu ketika para perempuan di kampung tersebut merasakan bahwa angin kebencian mulai berhembus kembali, mereka tidak takut untuk mengorbankan perasaan dan diri mereka demi kedamaian kampung. Film ini sungguh sarat dengan para pejuang-pejuang perempuan yang siap mengorbankan diri mereka demi terwujudnya kedamaian.
ADVERTISEMENT
6. Lady Bird (2018)
poster film Lady Bird. Foto: dok. IMDb
Film drama komedi Amerika Serikat yang dibintangi oleh Saoirse Ronan ini bercerita tentang Christine McPherson (diperankan oleh Saoirse Ronan) yang lebih suka dipanggil dengan nama "Lady Bird". Ia merupakan siswi sebuah SMA Katolik di Sacramento. Ia memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan kedua orang tuanya.
Bahkan ketika kedua orang tuanya sedang dalam masa krisis finansial, Lady Bird selalu cemburu dengan apa yang orang lain bisa dapatkan, seperti rumah yang besar, maupun kemewahan hidup lainnya, serta kepopuleran di sekolah.
Dalam film ini Lady Bird dikisahkan dihantam berbagai masalah mulai dari persahabatan, percintaan, pendidikan, dan keluarga yang membuatnya menarik untuk dinikmati hingga akhir film karena di sini Anda akan disajikan sebuah pandangan perempuan (female gaze) yang muncul dalam momen-momen krusial film.
ADVERTISEMENT
7. Persepolis (2007)
Persepolis Foto: Dok, imdb
Film yang diangkat dari kisah nyata seorang remaja perempuan yang setengah hidupnya menyaksikan bagaimana Iran dan Irak berperang dan semua hal depresif tentang Revolusi Islam di negara tersebut.
Film yang memenangi Oscars pada 2007 ini diangkat dari novel grafis karya Marjane Satrapi (2003). Dalam film yang disajikan dengan animasi hitam putih ini Anda akan disuguhkan tentang narasi bagaimana kaum fundamentalis mengambil alih kekuasaan, para perempuan dipaksa memakai jilbab dan memenjarakan ribuan orang yang memiliki paham berbeda.