news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penuh Lagu dan Tarian, Meriahnya Pesta Rakyat Desa Olilit

18 Agustus 2017 7:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peringatan HUT RI di Desa Olilit Timur, Saumlaki (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan HUT RI di Desa Olilit Timur, Saumlaki (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Di seluruh pelosok Tanah Air, upacara bendera untuk memperingati HUT RI ke-72 digelar secara serentak. Mulai dari Sabang sampai Merauke, pengibaran Merah Putih berlangsung khidmat.
ADVERTISEMENT
Tepat pada 17 Agustus 2017, tim kumparan Getaway berkesempatan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara yang tak biasa. Bersama penduduk asli Saumlaki dan Desa Olilit, Maluku Tenggara Barat, kumparan melaksanakan upacara bendera di Pulau Asutubun dari atas laut.
Dari pusat kota Saumlaki, kami memulai perjalanan menuju Pulau Asutubun dengan menggunakan long boat atau perahu panjang bertenaga motor.
Mentari bersinar cerah pagi ini. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit, akhirnya kami tiba di Pulau Asutubun yang bersebelahan dengan Pantai Sambunyi.
Di Pulau Asutubun, terdapat monumen Republik Indonesia yang jadi puncak tertinggi di Saumlaki. Di sinilah komandan upacara akan memandu dan mengibarkan Bendera Merah Putih.
Pengibaran Merah Putih di Pulau Asutubun (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengibaran Merah Putih di Pulau Asutubun (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
Karena Monumen RI berdiri di atas dinding karang nan terjal, seluruh peserta mengikuti jalannya upacara dari atas kapal masing-masing. Seluruh kapal merapat dan berjejer rapi di pinggir pantai.
ADVERTISEMENT
Tepat pukul 10.30 siang, upacara pun dimulai. Ada delapan kapal yang berjejer rapi, di antaranya adalah tim kumparan Getaway dan TNI Angkatan Laut.
Dengan sepenuh hati, kami pun turut mengankat tangan untuk memberi hormat kepada Sang Saka Merah Putih. Suasana berlangsung khidmat dan tenang.
Selesai upacara, kami pun langsung berbaur dengan warga Olilit dan Asutubun yang berdiri di tebing karang. Diiringi musik dari speaker dan petikan ukulele, kami menyanyikan lagu 17 Agustus sambil menari dengan seru.
Bendera merah putih dilambaikan dimana-mana. Bersama pemuda Olilit, tim kumparan Getaway melebur dalam keseruan dan kesejukan air Pulau Asutubun.
Puas bernyayi, kami memutar kapal menuju Pantai Tiga yang terletak di sisi kiri Monumen RI. Di sana, kami berencana untuk menghabiskan waktu dengan berenang dan snorkeling.
Para peserta upacara bendera di Pulau Asutubun. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Para peserta upacara bendera di Pulau Asutubun. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Pemandangan air biru dan jernih menghampar luas sejauh mata memandang. Debur ombak dan pasir putih berhiaskan kerang terasa menggelitik telapak kaki.
ADVERTISEMENT
Sungguh cantik. Persis layaknya gambar pemandangan di kalender yang biasa kamu lihat!
Air lautnya yang jernih memudahkan kami untuk menyaksikan keindahan karang dan biota laut yang ada di dasarnya. Asyik berenang, tak terasa satu jam pun berlalu.
Cacing dalam perut rupanya telah menggelar aksi demo menuntut haknya untuk diberi makan. Tim kumparan Getaway pun memutuskan untuk menepi dan mencari makanan.
Pengibaran Sang Saka di Pulau Asutubun. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengibaran Sang Saka di Pulau Asutubun. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Setibanya di pinggir pantai, kami disambut dengan hamparan ikan bakar segar hasil masakan nelayan Pulau Asutubun.
Ada belasan ekor ikan yang disajikan. Antara lain ikan ayam-ayam, baronang, kerapu, kakap merah, dan masih banyak lagi.
Ditemani nasi putih dan sambal, tim kumparan pun duduk dan santap bersama di bawah pohon rindang Asutubun. Sungguh nikmat!
ADVERTISEMENT
Setelah puas menikmati hidangan, kami kembali menaiki long boat menuju hotel. Tepat pukul dua siang, kami tiba di jantung kota Saumlaki.
Upacara penurunan bendera di desa olilit (Foto:  Stephanie Elia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Upacara penurunan bendera di desa olilit (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
Tak ingin menyia-nyiakan waktu, tim kumparan Getaway segera mandi dan mempersiapkan diri untuk menghadiri upacara penurunan bendera di Desa Olilit, Tanimbar.
Beruntungnya kami, hari ini akan digelar pesta rakyat semalam suntuk untuk merayakan Hari Kemerdekaan RI-72.
Di pesta rakyat ini, seluruh masyarakat Olilit berkumpul di wilayah Olilit Timur untuk makan besar, bernyanyi, dan menari bersama. Seperti dijelaskan Kepala Desa Olilit, Corneles Fanumbi, pesta rakyat 17-an ini digelar untuk memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemerdekaan yang telah diberikan.
Acara ini juga sebagai ajang untuk menyatukan warga desa yang berasal dari dua wilayah, yaitu Olilit Barat dan Timur.
ADVERTISEMENT
kumparan tiba di Desa Olilit tepat pada pukul 17.10 sore, ketika upacara penurunan bendera sedang dilaksanakan. Saat memasuki desa, semarak umbul-umbul untuk memeriahkan perayaan 17-an memenuhi sisi jalan.
Peringatan HUT RI di Desa Olilit Timur, Saumlaki (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan HUT RI di Desa Olilit Timur, Saumlaki (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Setelah upacara selesai, seluruh siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas berkumpul bersama untuk menari.
Tanpa malu-malu, seluruh masyarakat desa ikut menari dan bernyanyi dengan luwesnya. Mulai dari kepala desa, guru, hansip, hingga seluruh siswa dan warga Olilit.
Gerakan yang ditampilkan anak-anak tersebut tampak begitu rapi dan kompak. Dijelaskan oleh salah seorang guru, rupanya anak-anak tersebut sudah berlatih selama satu bulan sebelumnya. Pantas saja mereka jadi begitu luwes dan mahir!
Tarian dan nyanyian memang sudah menjadi bagian dalam diri orang Maluku. Tak ingin ketinggalan, kami pun segera bergabung untuk memeriahkan pesta ini.
Peringatan HUT RI di Desa Olilit Timur, Saumlaki (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan HUT RI di Desa Olilit Timur, Saumlaki (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Suasana pesta sore itu terasa begitu ceria, hangat dan menyenangkan. Gelak tawa dan senyum ramah warga setempat terasa begitu tulus menyambut kehadiran kumparan. Sangat seru!
ADVERTISEMENT
Namun keseruan ini hanyalah awal dari kemeriahan pesta rakyat Desa Olilit. Pukul delapan malam, pesta sesungguhnya alias acara pementasan bakat antar RT dimulai. Semuanya unjuk kebolehan menari dan menggoyangkan tubuh mengikuti irama musik.
Setelah itu, kami pun menikmati makan malam bersama seluruh penduduk desa. Ketika waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 malam, dengan berat hati kumparan mohon pamit pada kepala desa.
Meski lelah, namun kami merasa gembira karena bisa membawa segudang pengalaman berharga yang tak terlupakan. Sampai jumpa di lain kesempatan, Desa Olilit!