9 Fakta Menikah dengan Anggota Kerajaan Inggris

29 November 2017 8:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prince William dan Duchess of Cambridge. (Foto: Chris Wattie/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Prince William dan Duchess of Cambridge. (Foto: Chris Wattie/Reuters)
ADVERTISEMENT
Pangeran Harry dan kekasihnya, aktris asal Amerika Meghan Markle, telah resmi bertunangan. Ratu Elizabeth II selaku nenek Pangeran Harry telah memberikan lampu hijau dan menyetujui hubungan keduanya. Apabila semua berjalan lancar, pernikahan mereka akan digelar pada musim semi 2018 mendatang.
ADVERTISEMENT
Namun sejatinya, ada beberapa fakta yang perlu kamu ketahui di balik pernikahan dengan salah satu anggota kerajaan. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya seperti dilansir Harper's Bazaar.
1. Anggota Kerjaaan Harus Mendapatkan Restu Ratu untuk Menikah
Queen Elizabeth II dan Prince Philip (Foto: Fiona/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Queen Elizabeth II dan Prince Philip (Foto: Fiona/Reuters)
Meghan Markle mungkin memang sudah memenuhi syarat untuk menjadi anggota kerajaan, namun ada suatu hal yang perlu diketahui, ia sudah pernah menikah sebelumnya. Pada masa lampau, anggota kerajaan terdahulu tidak diperbolehkan untuk menikah dengan seseorang yang telah bercerai, atau yang beragama Katolik.
Menikah dengan seseorang yang telah bercerai sangat dipandang rendah oleh anggota kerajaan Inggris selama bepuluh-puluh tahun lalu. Pada 1936, Edward VIII menurunkan tahtanya untuk menikahi Wallis Simpson, seorang sosialita asal Amerika, yang bukan hanya pernah bercerai namun juga masih dalam keadaan menikah pada suami keduanya.
ADVERTISEMENT
Ayah Edward, King George V, tidak merestui hubungannya dan menolak untuk bertemu dengan Simpson. Ketika George V meninggal, pemerintah dan perdana menteri Baldwin menolak permintaan Edward untuk menikahi Simpson, meninggalkan ia untuk memilih antara tahta atau cintanya.
Pada 2013, terdapat perubahan peraturan kerajaan. Peraturan terbarunya adalah, hanya enam orang pertama yang berada dalam jajaran tahta, harus mendapatkan izin dari Ratu untuk menikah. Apabila Ratu tidak menyetujuinya, maka pernikahan tidak akan terjadi.
Di 2005, Ratu Elizabeth II memberikan restu untuk anaknya, Pangeran Charles untuk menikah dengan Camilla Parker Bowles, walaupun dengan fakta bahwa ia pernah bercerai dan juga seorang selingkuhan dari Pangeran Charles. Hari ini, Markle tidak perlu khawatir akan hal itu.
ADVERTISEMENT
2. Anggota Kerajaan Boleh Menikahi Orang Biasa dengan Persetujuan Ratu
Prince Charles dan Lady Diana Spencer (Foto: Kevin Lamarque/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Prince Charles dan Lady Diana Spencer (Foto: Kevin Lamarque/Reuters)
Orang biasa di sini dalam artian adalah orang yang tidak memiliki darah bangsawan. Dulu, hal ini sangat dilarang.
Anggota kerajaan hanya boleh menikahi bangsawan lainnya. Tapi sekarang, selama Ratu memberikan restu, maka pernikahan tersebut dapat dilaksanakan.
Camilla Parker Bowles bukan hanya pernah bercerai, tapi ia pun bukan terlahir dari darah bangsawan, sehingga pernikahannya harus disetujui oleh Ratu.
Orang biasa tersebut termasuk Kate Middleton yang menikah dengan Pangeran William. Sekarang ia menjadi Catherine, Duchess of Cambridge setelah pernikahannya dengan Pangeran William pada 2011 silam.
3. Menikah dengan Anggota Kerajaan Tidak Membuatmu Otomatis Menjadi Ratu, Raja atau Putri
Prince Charles dan Camilla Parker Bowles (Foto: Chris Wattie/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Prince Charles dan Camilla Parker Bowles (Foto: Chris Wattie/Reuters)
Apabila seorang ratu Inggris menikah, suaminya akan disebut sebagai permaisuri raja, tapi itu tidak berarti ia menjadi seorang raja. Dalam kasus suami Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip, karena ia terlahir dari bangsa Yunani, maka ia tidak memakai gelar raja.
ADVERTISEMENT
Pangeran Philip, sama seperti suami Ratu Victoria, Pangeran Albert yang berasal dari Jerman. Ketika raja Inggris menikah, istrinya akan disebut sebagai permaisuri ratu, dan bukan putri.
Jika William akan menjadi raja, Duchess of Cambridge akan memegang nama sebagai Permaisuri Ratu. Dan jika suatu saat nanti Pangeran Harry menikahi Markle, maka ia akan menjadi “Duchess”.
4. Menikahi Anggota Kerajaan Tidak Boleh Terlibat Politik
Anggota Kerajaan Inggris (Foto: Stefan Wermuth/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Kerajaan Inggris (Foto: Stefan Wermuth/Reuters)
Karena seorang anggota kerajaan merupakan presentasi dari negaranya, maka dilarang untuk mengikuti kegiatan politik dari segi apapun. Termasuk, voting dan mengunjungi kantor publik.
Walaupun secara teknik mereka diperbolehkan untuk melakukan voting, mereka memilih untuk tidak berpartisipasi karena itu dapat memberi kesan berpihak. Dengan tidak mengikuti kegiatan voting, itu akan membantu menjaga image dari anggota kerajaan sebagai figur publik yang netral.
ADVERTISEMENT
5. Ketika Mendapatkan Nama Kerajaan, Kamu tidak Boleh Dipanggil dengan Nama Lain
Anggota Kerajaan Inggris (Foto: Toby/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Kerajaan Inggris (Foto: Toby/Reuters)
Jangan pernah berpikir untuk memanggil Duchess of Cambridge dengan panggilan aslinya “Kate” atau memanggil Ratu dengan “Lizzie”. Ketika kamu memanggil seorang anggota kerajaan, kamu harus memanggilnya dengan nama kerajaannya atau cukup dengan “Ma’am” dan “Sir”. Nama kerajaan Ratu sangat panjang, maka diperbolehkan untuk cukup memanggilnya dengan “Your Majesty”.
6. Kamu TIdak akan Pernah Bisa Bermain Monopoli dengan Keluarga Kerjaan Lainnya
Keluarga Kerajaan Inggris (Foto: Pool/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga Kerajaan Inggris (Foto: Pool/AFP)
Apabila kamu penggemar berat permainan klasik seperti Monopoli, sayangnya kamu harus merelakan hal itu apabila kamu menjadi anggota kerajaan.
Memang terdengar sedikit aneh. Tetapi pada 2008, Pangeran Andrew, Duke of York, adik dari Pangeran Charles, melarang permainan Monopoli dengan anggota kerajaan lainnya dalam rumah karena permainan itu dapat menjadi terlalu ganas. Dan sifat ganas tidak terdaftar dalam kode etik anggota kerajaan. Ada-ada saja, ya?
ADVERTISEMENT
7. Kerang Mungkin Tidak Akan Ada di Dalam Menu Makan Malammu
Keluarga Kerajaan Inggris (Foto: Johnny Eggitt/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga Kerajaan Inggris (Foto: Johnny Eggitt/AFP)
Di masa lalu, anggota kerajaan disarankan untuk tidak memakan kerang untuk menghindari dari keracunan atau reaksi alergi. Namun sekarang, terdapat keringanan dalam aturan ini. Walaupun Ratu Elizabeth II dilaporkan masih menjauhi memakan kerang, Pangeran Charles dikenal sebagai penikmat kerang dalam sesekali waktu.
8. Ratu yang Menentukan Segala Hal dalam Acara Keluarga
Ratu Elizabeth. (Foto: REUTERS/Richard Stonehouse)
zoom-in-whitePerbesar
Ratu Elizabeth. (Foto: REUTERS/Richard Stonehouse)
Ketika Ratu berdiri, maka kamu pun berdiri. Ketika Ratu duduk, kamu pun harus duduk. Sama halnya dengan makan malam. Ketika Ratu makan, maka kamu boleh mulai untuk makan. Namun, ketika Ratu telah memutuskan untuk selesai makan, artinya waktu malam pun sudah habis.
Ketika makan di meja kerajaan, Ratu yang menentukan seberapa lama waktu makan malammu. Jadi apabila kamu merasa lapar, berdoa saja semoga Ratu pun sedang lapar, ya!
ADVERTISEMENT
9. Peringkat Kerajaan adalah Segalanya
Kate Middleton dan Pangeran William. (Foto: Suzanne Plunkett/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kate Middleton dan Pangeran William. (Foto: Suzanne Plunkett/Reuters)
Setelah kamu menjabat sebagai anggota kerajaan, maka nama kerajaan dan kedudukanmu menjadi bagian dalam hidupmu. Dalam acara publik dan acara penting (pernikahan, parade), anggota kerajaan harus berdiri dalam posisi kedudukan dan jabatannya.
Kedudukan itu ditentukan dengan siapa yang akan menjabat selanjutnya. Saat ini, kedudukan tersebut diawali dengan Elizabeth II yang diikuti oleh suaminya Pangeran Philip, lalu ada Pangeran Charles dan Camilla, Duchess of Cornwall, kemudian Pangeran William dan Catherine, Duchess of Cambridge dan terakhir Pangeran Harry.