94 Persen Perempuan Pekerja Seni Hollywood Alami Pelecehan Seksual

23 Februari 2018 9:35 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
75th Golden Globe Award (Foto: Reuters/Paul Drinkwater)
zoom-in-whitePerbesar
75th Golden Globe Award (Foto: Reuters/Paul Drinkwater)
ADVERTISEMENT
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa perempuan yang bekerja di industri hiburan rentan mengalami tindak pelecehan seksual. Pelakunya pun beragam, mulai dari kru yang bertugas, rekan kerja, hingga atasan atau bos besar sekalipun.
ADVERTISEMENT
Tindak pelecehan seksual yang dialami pun beragam. Mulai dari pelecehan verbal dalam bentuk candaan atau kata-kata, sentuhan 'tak wajar', hingga kekerasan seksual seperti pemerkosaan.
Didiamkan selama puluhan tahun, akhirnya skandal ini terkuak satu persatu. Nama Harvey Weinstein pun sukses jadi bulan-bulanan akibat puluhan tidak pelecehan yang pernah dilakukannya selama menjabat sebagai CEO The Weinstein Company.
Produser film Harvey Weinstein (Foto: REUTERS/Andrew Kelly)
zoom-in-whitePerbesar
Produser film Harvey Weinstein (Foto: REUTERS/Andrew Kelly)
Fotografer fashion pun tak luput dari tindakan tak terpuji ini. Bruce Weber, Mario Testino, dan Patrick Demarchelier dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap model yang pernah bekerja dengannya.
Berdasarkan data survei yang dikemukakan USA Today, 94 persen perempuan pekerja seni di Hollywood pernah mengalami pelecehan seksual.
Patrick Demarchelier (Foto: Patrick Demarchelier - Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Patrick Demarchelier (Foto: Patrick Demarchelier - Instagram)
Survei ini dilakukan oleh Koalisi Kreatif dari National Sexual Violence Resource Center, Women In Film and Television, dan USA Today. Ini merupakan bagian dari upaya untuk menguak seberapa parah dan masifnya tindak pelecehan seksual yang terjadi di industri ini.
ADVERTISEMENT
Dari 843 perempuan yang disurvei, 87 persen mengaku pernah mengalami pelecehan verbal. Seperti celetukan atau komentar bernada seksual, hingga candaan 'jorok'.
Seperempat responden bahkan membeberkan bahwa mereka pernah dipaksa untuk melakukan tindakan seksual. Seperti mencium, membuka pakaian, menyentuh organ intim, mandi bersama, dan masih banyak lagi.
Patrick Demarchelier untuk Allure Oktober 2016 (Foto: Patrick Demarchelier)
zoom-in-whitePerbesar
Patrick Demarchelier untuk Allure Oktober 2016 (Foto: Patrick Demarchelier)
Satu dari sepuluh partisipan mengaku pernah diminta telanjang saat sedang menjalani audisi peran, tanpa pemberitahuan sebelumnya. Sedangkan 25 persen responden pernah diperlihatkan foto mesum secara tiba-tiba.
Ironisnya, hanya satu dari empat perempuan yang berani melapor setelah mengalami tindak pelecehan seksual.
Hasil survei ini jadi semakin nyata setelah tereksposnya skandal Harvey Weinstein. Kasus ini mendorong banyak perempuan untuk buka suara dan bergerak untuk menentang tindak pelecehan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual. (Foto: Instagram @amarisdellisanti)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual. (Foto: Instagram @amarisdellisanti)
Hingga pada akhirnya berujung pada terciptanya gerakan #MeToo yang dicanangkan oleh aktivis Tarana Burke. Kampanye Time's Up Legal Defense Fund pun hadir untuk membantu perempuan korban pelecehan seksual untuk menuntut keadilan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana pendapat kamu terkait hal ini? Apakah kamu pernah mengalami perlakuan tak menyenangkan ini di lingkungan kerja?