Alasan Mengapa Orang Terus Bertahan di Hubungan yang Tak Sehat

16 Januari 2018 19:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu menyaksikan seorang sahabat atau kerabat terjebak dalam hubungan tak sehat, lalu berpikir: “Kok bisa dia bertahan dalam hubungan seperti itu?"
ADVERTISEMENT
Atau, justru kamulah yang pernah berada dalam hubungan ‘beracun’ tersebut?
Selama ini, banyak pasangan yang berada dalam hubungan tak sehat. Seringnya bertengkar hingga mengarah ke kekerasan fisik seolah menjadi 'hal yang lumrah' dalam berpacaran.
Meskipun sering disakiti, banyak orang yang bertahan dalam hubungan seperti ini. Tak bisa hidup tanpanya hingga masih sangat mencintai pasangan menjadi sederet alasan yang melatarbelakangi keputusan bertahan, meskipun hubungan tersebut tak sehat.
Ilustrasi pasangan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan. (Foto: Pixabay)
Nyatanya, tak hanya sekadar perasaan takut kehilangan, keadaan seperti inipun memiliki penjelasan ilmiahnya. Dilansir Women's Health Magazine, menurut riset, bertahannya seseorang dalam suatu hubungan yang 'beracun' disebabkan oleh hormon oksitosin, atau biasa disebut dengan hormon 'cinta'.
Riset yang ditulis dalam jurnal Hormones and Behaviour, menemukan bahwa seseorang yang memiliki pasangan acuh dan menyebalkan lebih banyak memproduksi hormon oksitosin, dibandingkan dengan seorang yang memiliki pasangan perhatian dan akur.
ADVERTISEMENT
Menurut Nicholas Grebe, Ph.D., seorang behavioral endocrinologist, suatu pasangan yang berada dalam hubungan tidak sehat dan tidak stabil seringkali memiliki aturan tak tertulis. Seperti, secara tiba-tiba tidak boleh melakukan beberapa hal, memblokir orang-orang tertentu, dan lainnya.
Jika kamu dalam hubungan yang tidak sehat ini, maka cobalah secara perlahan untuk tidak mengikuti aturan-aturan tersebut. Aturan yang memberatkanmu dan tak masuk akal.
Pada akhirnya, hubungan tidak sehat akan membuatmu lelah, kesepian, dan sedih. Utamakan kebahagiaanmu, ya!