Anak yang Konsumsi ASI Eksklusif Terbukti Miliki IQ Lebih Tinggi

2 Agustus 2017 7:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ASI (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Selamat Pekan ASI Sedunia! Acara yang diperingati pada pekan pertama di setiap bulan Agustus ini diperingati di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tak dapat dipungkiri, di dunia ini tak ada satupun makanan yang mampu menyaingi betapa luar biasanya ASI bagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi, bahkan susu formula paling mahal sekalipun. ASI sebagai makanan pertama bayi telah menyediakan segala nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan si kecil. Seperti protein, karbohidrat, vitamin, lemak, asam lemak tak jenuh (DHA), dan antibodi.
Idealnya, bayi diberi ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya. Selanjutnya, ASI diberikan bersamaan dengan MPASI, atau Makanan Pendamping ASI hingga berusia dua tahun hingga lebih.
Sayangnya, masih banyak banyak ibu yang belum paham betul soal betapa pentingnya ASI bagi perkembangan otak anak. Padahal, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Boston Children's Hospital, anak yang diberi ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya memiliki IQ yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini dilakukan terhadap 1.300 partisipan, yang terdiri dari dua kelompok anak yang menerima ASI eksklusif dan yang tidak. Anak-anak tersebut memiliki rentang usia tiga hingga tujuh tahun.
Simpan asi perah dengan baik dan benar (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Simpan asi perah dengan baik dan benar (Foto: thinkstock)
Anak berusia tiga tahun yang diberi ASI eksklusif memiliki kemampuan visual, motorik, dan gambar yang jauh lebih baik dibandingkan yang tidak. Sedangkan pada anak berusia tujuh tahun, mereka memiliki kemampuan verbal dan non-verbal yang bagus.
Seperti dilansir Hello Sehat, anak yang menerima ASI eksklusif selama enam bulan dan dilanjutkan dengan MPASI selama dua tahun terbukti memiliki IQ 1-5 poin lebih tinggi dibanding anak yang tidak.
Dan tak hanya sebatas IQ, ASI juga mampu memberi dampak positif terhadap status gizi, kesehatan, dan perkembangan otak secara keseluruhan. Semua berkat kandugnan DHA dan AA yang terdapat dalam ASI ibu.
ADVERTISEMENT
Namun, kadar DHA dan AA yang dimiliki setiap ibu berbeda-beda. Semua tergantung pola makan dan diet yang dijalani ibu. Semakin sering ibu mengonsumsi makanan laut seperti ikan salmon dan tuna, maka makin tinggi pula kandungan DHA dan AA yang ada dalam ASI.
Masih meragukan dampak baik ASI bagi perkembangan otak bayi?