Barli Asmara Ubah Batik Jambi Jadi Busana Simpel nan Elegan

kumparanSTYLE

23 Oktober 2017 17:33 WIB

Jambi Kain Negeriku Karya Barli Asmara di JFW (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

"Ini bukan soal kekayaan materi, tapi tentang kekayaan budaya Indonesia yang perlu saya lestarikan," ungkap Barli Asmara.

Penggalan kalimat yang keluar dari mulut sang desainer kondang tersebut nampaknya telah membuktikan, bahwa Indonesia mempunyai kekayaan budaya yang perlu dilestarikan.

Desainer yang terkenal akan kerumitan dan keindahan detail busananya ini membuat koleksi yang cukup berbeda dari sebelumnya. Tak lagi menggunakan payet dan detail yang rumit, Barli membuat gebrakan baru dengan mengangkat budaya asli Indonesia dalam koleksi busana yang ditampilkan di Jakarta Fashion Week 2018.

Uniknya, bukan batik khas Jawa yang digunakan, Barli justru menggunakan kain batik khas kotaJambi untuk diaplikasikan ke dalam koleksi terbarunya. Kota Jambi dipilih karena menjadi salah satu target wilayah yang ia ingin angkat budayanya.

"Jambi menjadi salah satu sasaran target daerah yang ingin saya jangkau dan untungnya mereka bersedia serta mau menerima saya," ungkap Barli dalam konferensi pers Jakarta Fashion Week 2018 'Jambi Kain Negeriku by Barli Asmara', di Fashion Tent, Senayan City, Jakarta, Senin (23/10).

Bertajuk Jambi Kain Negeriku, Barli menggandeng beberapa UMKM dan para pengrajin batik kota Jambi untuk bekerjasama. Hal ini dilakukannya untuk mengajak masyarakat agar tidak melupakan para pengrajin yang sudah bekerja keras dalam menghasilkan suatu karya.

"Tujuan saya hanya satu, saya hanya ingin para pengrajin juga mendapatkan timbal balik dari apa yang sudah kita kerjakan bersama," tuturnya.

Sebanyak 48 koleksi ditampilkan oleh Barli dihadapan para pecinta mode yang hadir di Fashion Tent, Senayan City, Jakarta. Catwalk berwarna putih tampak selaras dengan busana yang dihadirkan oleh Barli.

Tak ada detail rumit, desainer 39 tahun ini justru menghadirkan busana yang terlihat simpel. Dress panjang, off shoulder, layering, hingga asimetris hadir dalam balutan palet warna biru muda, ungu, pink, dan cokelat.

Seluruh busana hadir dalam detail motif khas Jambi seperti batang hari, daun karet, durian pecah, sawir, tamu manggis, rotan, bunga sepatu, dan kelupaku. "Ada 200 motif tapi tidak diambil semua, hanya beberapa motif yang kita ambil dan merupakan signature Jambi. Semua motif ini dikembangkan dengan pelatihan warna yang sudah saya dan tim ajarkan," ujar Barli.

Selain mengangkat kain batik untuk koleksi kali ini, Barli juga bekerjasama dengan 50 pengrajin batik Jambi. Pengrajin tersebut juga dibimbing olehnya untuk mengembangkan produksi batik kota Jambi.

"Kami memberikan pelatihan pada total 50 pengrajin, khususnya pada tahap bagaimana menggabungkan motif batik yang baik dan kira-kira motif apa saja yang seharusnya boleh dan tidak boleh digunakan," tutup Barli.

Transitional loading...