BaYou with Love, Perhiasan dari Emas dan Perak yang Didaur Ulang

kumparanSTYLE

4 Februari 2018 11:03 WIB

BaYou with Love (Foto: Dok. BaYou with Love)

Emas dan perak, dua unsur kimia yang biasa ditemukan dalam berbagai perhiasan mulai dari gelang, anting, kalung, dan lainnya.

Tentunya, emas dan perak berperan penting dalam dunia mode. Bahkan, menjadi sesuatu yang umum untuk menyaksikan para model berlenggak-lenggok di bawah lampu spotlight dalam balutan perhiasan emas yang berkilau. Tak hanya mempercantik penampilan, emas dan perak juga sering dijadikan sebagai investasi.

Namun, tak banyak yang tahu bahwa emas dan perak juga sering dijadikan sebagai komponen komputer. Sehingga, ketika komputer tak terpakai, emas dan perak yang terdapat di dalamnya menjadi terbengkalai.

BaYou with Love (Foto: dok. Website BaYou with Love)

Dell menjelaskan, tanpa disadari warga Amerika Serikat telah ‘membuang’ emas dan perak hingga mencapai USD 60 juta atau setara dengan Rp 805 triliun per tahun. Kedua komponen itu biasanya menjadi bagian dari sebuah smartphone, dan tanpa disadari, keduanya terbuang dengan percuma. Nah, bayangkan berapa besar uang yang didapatkan dari emas dan perak yang terbuang di seluruh dunia?

Dilansir Inhabitat, atas dasar itulah Dell dan seorang artis yang juga desainer, Nikki Reed, menyulap sampah elektronik ini menjadi sesuatu yang menawan, yakni perhiasan.

Dari kolaborasi mereka itu, Nikki menyulap material dari motherboard tua menjadi emas dengan kadar 14 hingga 18 karat yang dikemas oleh sebuah perusahaan bernama BaYou with Love. Hasilnya? Cantik!

Perhiasan ini dibuat di Los Angeles, Amerika Serikat, dengan sebuah misi untuk bercermin kepada dunia. Seperti yang tertulis pada website resminya, misi tersebut berupa sebuah keharusan untuk terus mendaur ulang sumber daya yang ada dan mengedepankan zero waste.

Koleksi ini termasuk cincin, anting, dan kancing. Harga dibanderol mulai dari USD 78 atau setara dengan Rp 1 jutaan sampai USD 348 atau sekitar Rp 4,5 jutaan.

“Kami percaya satu alasan mengapa tarif daur ulang pada sampah elektronik masih rendah, karena orang tidak menyadari seberapa berharganya elektronik yang mereka miliki meski sudah tak berfungsi,” tutup Dell.

Bagaimana menurutmu? Tertarik untuk membeli?

Transitional loading...