Beda Umur Berpengaruh Besar pada Langgengnya Pernikahan

13 Januari 2018 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
“Cinta emang nggak kenal usia,” ucap Raffi Ahmad, Juli 2012. Memang, Raffi tak mengucapkan kalimat tersebut buat dirinya sendiri. Ketika itu, Raffi tengah berakting di acara Pesbukers, mencandai Opie Kumis yang baru saja merayu Titi Kamal yang 21 tahun lebih muda.
ADVERTISEMENT
Namun, kita tahu belaka, Raffi saat itu tengah membahas dirinya sendiri. Raffi, yang sampai pertengahan 2014 masih berpacaran dengan Yuni Shara, memang cukup mendapat banyak perhatian terkait jarak umur dia dan pasangannya.
Yuni Shara kelahiran 3 Juni 1972, sementara Raffi 17 Februari 1987. Keduanya tetap mesra, dengan jarak umur hampir 15 tahun.
“Cinta emang nggak kenal usia”, tapi ketika keduanya putus, tetap saja usia yang dipercaya banyak orang sebagai penghalang. Apa memang betul jarak usia yang terlalu jauh pada pasangan berpengaruh sedemikian besar?
Ilustrasi pernikahan (Foto: Pixabay)
Selain bentuk undangan, rupa suvenir, jumlah katering, ataupun restu mertua, satu hal yang tetap diperhatikan menjelang sebuah pernikahan adalah jarak umur kedua insan.
Memang, tak pernah ada rumus yang secara kausalitas mengatakan jarak umur pasangan yang terlalu jauh akan membawa kabar buruk bagi hubungan tersebut. Namun, statistik dari beberapa penelitian mendukung hipotesis tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satunya penelitian berjudul ‘A Diamond is Forever’ and Other Fairy Tales (2014) oleh Departemen Ekonomi, Emory University, Atlanta, Kanada.
Penelitian yang dilakukan oleh Andrew Francis dan Hugo Mialon terhadap 3.000 orang itu menunjukkan bahwa semakin jauh jarak umur pasangan, maka semakin mungkin pula pasangan tersebut bercerai.
Dilansir Independent, penelitian tersebut mengatakan, pasangan dengan jarak umur lima tahun punya kemungkinan bercerai sebanyak 18 persen.
Sementara itu, pasangan dengan jarak umur mencapai 10 tahun punya kemungkinan bercerai sebanyak 39 persen, dua kali lipat ketimbang yang berjarak lima tahun.
Kemungkinan cerai paling tinggi dimiliki oleh pasangan yang jarak umurnya terentang lebih dari 20 tahun. Dari tiga ribu populasi penelitian, kemungkinan pasangan tersebut bercerai mencapai 95 persen.
ADVERTISEMENT
Lalu, berapakah jarak usia pasangan yang ideal dalam sebuah pernikahan?
Dari penelitian yang sama, jarak umur ideal untuk menghindari perceraian adalah 12 bulan saja. Mereka yang berada di jarak usia ini hanya memiliki 3 persen peluang untuk bercerai.
Pasangan Clooney yang punya jarak usia besar. (Foto: Reuters/Mario Anzuoni)
Jarak Umur Berpengaruh
Optimisme dua insan yang jatuh cinta memang sering membutakan. Buta dan nyusruk. Namun begitu, pernikahan dengan jarak umur yang terlalu jauh tetap bukan hal yang cukup umum di dunia.
Di Inggris, menurut Badan Statistik Nasional, jarak umur pasangan yang menikah hanya 2,2 tahun. Bisa ditebak, jarak tersebut didapat dari usia laki-laki dikurangi usia perempuan, bukan sebaliknya.
Meski tak ada kepastian yang mengatakan bahwa pernikahan dengan jarak umur yang jauh akan gagal, ada beberapa hal yang dianggap punya pengaruh pada tingginya rasio kegagalan pernikahan pasangan yang jauh jarak umurnya.
ADVERTISEMENT
Ketimbang mencermati jarak umur, para ahli justru lebih mencermati “tahap hidup” masing-masing pasangan. Selain itu, kematangan masing-masing pasangan juga menentukan keberhasilan hubungan keduanya.
Adalah Melissa Ferrari, seorang psikoterapis dan seorang ahli di bidang hubungan rumah tangga dari Australia, yang mengatakan hal tersebut.
“Saya pikir ini tergantung pada level kematangan dalam pasangan tersebut. Kalau mereka bisa menegosiasikan masalah-masalah mereka, mungkin itu akan membantu,” ucap Ferrari, seperti dikutip dari Huffington Post.
Ferrari mengakui jarak umur pasangan amat berpengaruh, terutama kalau jarak tersebut terlalu jauh. “Akan ada perbedaan level energi,” ucapnya.
Misalnya saja, pasangan yang lebih muda masih ingin berpesta di luar, sementara yang lebih tua lebih ingin berdiam di rumah. Selain itu, ada pula masalah libido seksual yang menurun dengan pasangan yang sudah berumur 60-70 tahun. “Hal seperti itu saja bisa menjadi masalah,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Semua pasangan punya insecurity (kegelisahan)-nya masing-masing, berapapun jarak usia mereka. Tapi, jarak umur yang terlalu jauh bisa membawa jenis kegelisahan berbeda terhadap pasangan. Dan mereka harus bisa bernegosiasi,” ucap Ferrari.
“Dan kematangan yang dimaksud bukan cuma soal pasangan bisa berunding terhadap masalah sehari-hari, seperti siapa yang harus membayar apa,” lanjutnya.
“Ini lebih kepada soal bagaimana kamu bisa berkompromi dengan kegelisahanmu sendiri,” kata dia.
Bagaimana menurut Anda?
===============
Simak ulasan mendalam lainnya dengan mengikuti topik Outline!