Belanja Skin Care, Investasi Perempuan sebagai Bentuk Apresiasi Diri

16 Februari 2019 10:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pahami fungsi kandungan skin care Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Pahami fungsi kandungan skin care Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Mari berhitung sejenak, ada berapa skin care yang Anda miliki? Apakah Anda memiliki toner, serum, masker, krim mata, pelembap atau justru Anda mempunya koleksi yang lebih lengkap dari rangkaian ini?
ADVERTISEMENT
Jika koleksi skin care Anda cukup banyak, tidak perlu khawatir dan berpikir jika Anda 'kecanduan' skin care. Karena menurut perencana keuangan Ligwina Hananto, berbelanja produk perawatan kulit adalah bentuk investasi untuk diri sendiri sekaligus momen untuk mengapresiasi diri atas pencapaian-pencapaian yang telah dilakukan.
"Bagi saya, ini adalah hadiah untuk diri saya sendiri atas kerja keras yang selama ini telah saya lakukan. Saya ingin melakukan yang terbaik untuk diri sendiri. Kalau dulu perempuan rajin beli tas dan sepatu, sekarang banyak juga yang beli skin care. Ini sesuatu yang kita pakai dan rasakan khasiatnya untuk lima sampai 10 tahun ke depan karena hasilnya tidak instan," tutur Ligwina saat berbincang dengan kumparanSTYLE di Patio Venue, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Gunakan skin care yang tepat Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Para penggemar dunia kecantikan khususnya skin care pasti amat paham. Harga satu botol atau satu jar skin care yang berkualitas tidaklah murah. Mereka bisa menghabiskan ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk membeli satu set skin care mulai dari toner, serum dan krim wajah dari merek ternama.
Menurut perencana keuangan 37 tahun ini, jika Anda ingin membeli skin care yang cukup mahal, siapkan bujet khusus. Tak ada salahnya menabung di rekening lain agar uangnya tidak diutak-atik. Cobalah menabung selama tiga sampai enam bulan, setelah itu, Anda bisa membeli skin care yang masa pakainya tiga sampai empat bulan.
"Sebenarnya ini urusannya mampu dan tidak mampu dalam menyiapkan bujet. Untuk skin care sendiri termasuk pengeluaran rutin yang besarnya 40 sampai 60 persen dari pendapatan. Kalau skin care-nya drugstore dan tidak ganggu cashflow, silakan. Kalau mau skin care mahal, ada baiknya siapkan bujet khusus di rekening terpisah," lanjutnya lagi.
Teliti kandungan skin care Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Ibu dua anak ini melanjutkan, ada mitos yang mengatakan bahwa belanja bijak haruslah hemat. Padahal sebetulnya, menurut Ligwina, belanja bijak adalah cermat dalam pengambilan keputusan, karena tidak semua yang hemat kualitasnya baik.
Ligwina kemudian memberikan analogi. Jika membeli sepatu seharga Rp 300 ribu dan Rp 3 juta, mana yang ingin dibeli? Lagi-lagi semua pilihannya ada di tangan Anda. Jika sepatu Rp 300 ribu rusak dalam dua bulan, Anda harus membelinya lagi setiap dua bulan sekali. Tetapi, jika sepatu Rp 3 juta yang dipakai selama tiga tahun tidak rusak, berarti Anda telah berbelanja dengan bijak.
"Nah, kalau skin care satu botol habisnya kan bisa tiga sampai empat bulan, belinya juga tidak setiap bulan. Jadi Anda bisa menyiapkan dananya lebih dulu. Bisa dimasukkan ke dana rutin kalau mencukupi. Tetapi saran saya, kita harus punya uang sendiri di luar biaya sehari-hari untuk berbelanja hal-hal seperti ini. Caranya ya dengan menabung di rekening lain," pungkasnya.
ADVERTISEMENT