Benarkah Bad Mood Dapat Meningkatkan Produktivitas Kerja?

7 Agustus 2018 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bad mood dapat meningkatkan produktivast kerja (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Bad mood dapat meningkatkan produktivast kerja (Foto: Unsplash)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menurut sebuah penelitian baru, bad mood ternyata dapat meningkatkan produktivitas Anda saat bekerja.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan orang ketika sedang berada dalam suasana hati yang buruk atau biasa disebut dengan bad mood cenderung tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan dapat menciptakan suasana yang tegang di tempat kerja. Namun ternyata bad mood tidak selamanya merusak hari-hari Anda atau konsentrasi Anda dalam berkarier.
Pada awal Juli 2018, sebuah penelitian baru dengan tema Personality and Individual Differences yang diterbitkan oleh University of Waterloo di Kanada, menemukan bahwa sebenarnya bad mood dapat mengarahkan Anda pada tingkat keterampilan dan fokus yang lebih baik, terutama dalam hal berkarier. Sebaliknya, suasana hati yang baik atau good mood dapat meredam peningkatan tersebut.
Peneliti dari University of Waterloo membuat sebuah grup yang berisi 95 orang partisipan. Para peneliti dari University of Waterloo memperhatikan bagaimana orang-orang tersebut mengatasi serangkaian tes berdasarkan suasana hati mereka, sekaligus menjawab pertanyaan tentang reaktivitas emosional dan suasana hati selama mereka mengikuti tes tersebut.
ADVERTISEMENT
Satu grup tersebut kemudian dibagi menjadi dua grup berdasarkan reaksi emosionalnya, high reactive (Extrovert) dan low-reactive (Introvert).
Bad mood dapat meningkatkan produktivast kerja (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Bad mood dapat meningkatkan produktivast kerja (Foto: Unsplash)
Ternyata, peningkatan produktivitas dalam berkarier ketika sedang mengalami suasana hati yang buruk hanya dapat ditemukan pada mereka yang memiliki kepribadian extrovert. Sedangkan pada tim introvert, mereka cenderung tidak dapat melakukan apa-apa ketika sedang bad mood.
“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa ada beberapa orang yang jika sedang mengalami bad mood sebenarnya dapat mengasah keterampilan atau cara berpikir yang dinilai penting untuk menjalani kehidupan sehari-hari,” ungkap salah satu co-authors studi, profesor psikologi Tara McAuley dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh University of Waterloo pada awal Juli 2018 lalu.
Tara McAuley juga mengatakan bahwa reaktivitas emosional terbentuk pada masing-masing orang di usia yang sangat dini dan bahwa perbedaan individu yang dimiliki setiap orang dapat berimplikasi pada kesehatan mental di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda termasuk orang yang bisa lebih produktif ketika sedang bad mood, atau sebaliknya?