Berkumur dengan Obat Kumur Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

27 Desember 2017 8:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Obat kumur. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Obat kumur. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Selama ini, diabetes dikenal sebagai penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah. Dan tingginya gula darah disebabkan oleh asupan makanan manis yang tak terkontrol.
ADVERTISEMENT
Seperti sering mengonsumsi permen, minuman dengan pemanis buatan, cokelat, es krim, dan masih banyak lagi. Selain itu, diabetes atau penyakit kencing manis juga disebabkan oleh faktor keturunan. Jika kamu memiliki anggota keluarga yang terkena kencing manis, maka kamu berisiko lebih tinggi terkena diabetes.
Namun, tahukah kamu bahwa dibetes juga bisa disebabkan oleh obat kumur yang kamu gunakan setiap hari?
Fakta mencengangkan ini ditemukan lewat sebuah penelitian yang dilakukan Harvard University. Orang yang berkumur dengan mouthwash dua kali sehari berpotensi 55% lebih tinggi terkena diabetes tipe dua (dalam kurun waktu tiga tahun).
Bisa sebagai obat kumur. (Foto: Thinkstockphotos)
zoom-in-whitePerbesar
Bisa sebagai obat kumur. (Foto: Thinkstockphotos)
Hal ini dipicu oleh kandungan yang ada dalam obat kumur. Mouthwash yang bersifat antibakterial bisa membunuh bakteri baik pencegah diabetes.
ADVERTISEMENT
"Bahan antibakterial pada obat kumur tak bisa pilih-pilih bakteri. Dalam kata lain, mereka tak menarget bakteri tertentu, bahan ini juga bisa mengganggu bakteri lainnya," jelas Kaumudi Joshipura, profesor dari Harvard School of Public Health seperti dikutip dari Times of India.
Jika bakteri baik tersebut dibunuh oleh obat kumur, maka daya tahan terhadap diabetes tipe dua juga berkurang drastis. Selain itu, penggunaan obat kumur yang terlalu sering juga bisa menyebabkan obesitas, lho.
Hal ini dipicu oleh ketidakseimbangan bakteri yang memicu peningkatan produksi nitrogen monoksida. Dan nitrogen monoksida bisa meningkatkan kadar insulin pada darah.
Penelitian ini dilakukan dengan mengevaluasi 1206 orang yang kelebihan berat badan dengan rentang usia 40-65 tahun. Sebanyak 17 persen responden disimpulkan akan positif terkena diabetes tipe 2.
ADVERTISEMENT
Bagaimana pendapat kamu?