Bersahabat Akrab Sejak Remaja Ternyata Pengaruhi Kesehatan Mental

27 Agustus 2017 17:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Punya sahabat baik sejak remaja? (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Punya sahabat baik sejak remaja? (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti memiliki sahabat. Entah sahabat sepermainan sejak kecil, sahabat di bangku sekolah, maupun sahabat baru kamu temukan saat duduk di bangku kuliah. Hal ini dikarenakan sifat dasar yang kamu miliki sebagai makhluk sosial: tak bisa hidup seorang diri.
ADVERTISEMENT
Secara ilmiah, manusia dikatakan hanya mampu memiliki lima sahabat dekat dalam satu waktu. Namun hal ini bukan berarti kamu tak bisa berteman, lho. Kamu bisa memiliki lebih dari lima sahabat, hanya saja kadar kelekatan emosinya tak sedalam itu. Hal ini dikarenakan terbatasnya kapasitas otak yang kamu miliki.
Sekarang, coba telaah kembali seluruh sahabat terdekat kamu. Sudah berapa lama kalian menjalin hubungan persahabatan? Belasan tahun sejak masih mengenakan seragam di bangku SMP, atau baru seumur jagung saat bertemu di bangku kuliah dulu?
Ada kabar gembira untuk kamu yang sudah memiliki sahabat karib sejak berusia kecil atau belia. Karena berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh University of Virginia, orang yang memiliki sahabat baik sejak remaja memiliki kondisi mental yang jauh lebih sehat dibanding yang tidak.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, penelitian dilakukan terhadap 169 orang yang berusia 15 hingga 25 tahun. Orang yang populer dan memiliki banyak teman saat remaja justru cenderung lebih rentan terserang depresi dan kegelisahan sosial ketika dewasa.
Sedangkan kamu yang punya sedikit sahabat namun memiliki kedekatan emosi yang dalam, cenderung lebih bahagia dan memiliki gambaran diri yang lebih baik saat ketika dewasa. Hal ini dikarenakan dukungan dan perasaan positif yang diterima dari hubungan persahabatan tersebut. Dan yang terpenting, emosi positif ini dibangun tepat saat kamu memasuki fase pembentukan identitas sosial (remaja).
"Sejak kehadiran teknologi yang mempermudah manusia untuk membangun jaringan sosial yang dangkal, tetap memusatkan waktu dan perhatian untuk membangun hubungan pertemanan yang dalam dengan beberapa individu itu harus jadi prioritas," tutur Joseph Allen, psikolog dari University of Virginia, seperti dilansir Metro. "Disukai oleh sekelompok besar orang tak akan bisa menggantikan tempaan atau dampak dari hubungan persahabatan yang dalam dan suportif," sambungnya lagi.
Bersahabat sejak remaja baik bagi mental. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bersahabat sejak remaja baik bagi mental. (Foto: Thinkstock)
Bagaimana pendapat kamu terkait hal ini? Sudah bersiap untuk segera menghubungi sahabat kesayangan?
ADVERTISEMENT