Bolehkah Orang Tua Mengkritik Anak?

22 November 2017 7:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi orang tua mengkritik anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang tua mengkritik anak (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Mengkritik mungkin menjadi jalan pintas orang tua dalam menuntut anak-anaknya untuk menjadi lebih baik. Padahal, kritikan yang diberikan bisa berdampak buruk pada mental anak.
ADVERTISEMENT
Dikatakan oleh psikolog Roslina Verauli, kritik bukanlah cara yang tepat untuk membuat anak menjadi lebih baik. Sebaliknya, mengkritik hanya akan membentuk karakter seorang anak menjadi sosok yang penakut dan bahkan tidak percaya diri.
"Kritikan itu bukanlah teknik yang tepat dalam mendidik seorang anak. Namun, orang tua sering lupa jika tindakan ini berakibat buruk pada kesehatan mental anak," ungkap psikolog yang akrab disapa Vera, saat ditemui kumparan (kumparan.com
) di fx Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (20/11).
Orang tua seringkali menggunakan emosi dalam mengomentari dan mengkritik apa yang dilakukan oleh sang anak. Bukan sikap positif, orang tua lebih sering memberikan emosi negatif saat mengkritik anak mereka.
Emosi negatif yang disalurkan ini akan membuat mereka turut diselimuti dengan rasa yang sama. "Ketika orang tua tidak mampu menunjukkan emosi positif, anak akan menangkap dan menghasilkan emosi yang sama," terangnya.
ADVERTISEMENT
Setiap anak memang perlu diberi tahu tentang hal-hal yang belum mereka ketahui. Namun, dibanding dengan mengkritik, orang tua seharusnya memberi batasan tertentu terhadap anak-anaknya.
Kritikan bisa membuat anak tidak percaya diri (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kritikan bisa membuat anak tidak percaya diri (Foto: Thinkstock)
Batasan yang dimaksud adalah dengan menjelaskan hal apa saja yang boleh, serta tidak boleh dilakukan oleh mereka. Orang tua perlu menunjukkan seberapa jauh anak boleh melakukan suatu hal.
Lebih lanjut, psikolog Vera juga mengungkapkan, bahwa orang tua perlu memberikan pilihan untuk membatasi anak dalam berkegiatan.
"Di dalam ilmu Psikologi, orang tua harus memberikan opsi saat ingin membatasi kegiatan seorang anak," papar Vera.
"Misalnya saja orang tua ingin melarang anak bermain gadget. Saat memberikan batasan bermain gadget, orang tua bisa menawarkan pilihan lain terkait pengganti gadget yang bisa dilakukan oleh anak mereka," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Vera mengatakan, orang tua seringkali mengkritik anak dengan cara membandingkannya dengan orang lain. Padahal membandingkan tak pernah bisa membuat anak untuk menjadi lebih baik.
Kritikan membuat anak diselimuti emosi negatif. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kritikan membuat anak diselimuti emosi negatif. (Foto: Thinkstock)
Namun, jika ingin membandingkan, Vera memberikan cara yang benar menurut ilmu Psikologi. "Orang tua bisa membandingkan anaknya dengan pribadi anak yang terdahulu atau kemarin. Misalnya dengan mengatakan, 'kamu lebih jago dari kemarin' dan sebagainya," kata Vera.
Cara ini dianggap Vera sebagai teknik yang paling tepat untuk mengganti kritikan yang umum dilakukan orang tua. Selain bisa menumbuhkan emosi positif pada anak, cara ini akan membuat anak percaya diri dengan apa yang dilakukan oleh mereka.