Bramanta Wijaya, dari Autodidak hingga Sukses Rancang Gaun Pengantin

22 Desember 2017 13:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bramanta Wijaya, Desainer ‘Vintage’ Asal Semarang (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bramanta Wijaya, Desainer ‘Vintage’ Asal Semarang (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nama Bramanta Wijaya memang belum terdengar gaungnya di kancah industri fashion Tanah Air. Tetapi nyatanya, pria yang akrab disapa Bram ini telah memulai kariernya di tahun 2011 silam. Sejak kecil, ia memang hobi menggambar menggunakan pensil dan kertas. Hobi tersebut diwujudkan secara nyata lewat karya-karya busananya.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Bram tidak mulus begitu saja. Untuk mewujudkan impiannya, ia rela meninggalkan bangku pendidikan di Universitas Persada Indonesia YAI, saat tengah menekuni Ilmu Komunikasi jurusan Periklanan. Setelah itu, ia mulai belajar membuat pola busana hingga menjahit secara autodidak
Pria asal Semarang ini terus menerus belajar tanpa mengenal lelah. Hingga akhirnya pada 2011, ia memulai karier pertamanya sebagai desainer fashion dengan merilis label bernama Bramanta Wijaya Sposa. Kala itu, ia menampilkan18 koleksi gaun dalam sebuah acara di Semarang.
Peluncuran koleksi terbaru Bramanta Wijaya (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran koleksi terbaru Bramanta Wijaya (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
"Aku selalu menyukai desain dengan tampilan vintage ala wanita tahun 20-60an, karena bagiku, pada masa tersebut merupakan waktu di mana fashion mulai bangkit dan menonjolkan sisi indahnya," ujar Bram saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Hotel Gran Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, (20/12).
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, Bram lebih memfokuskan diri pada gaun pernikahan. Ia pun secara konsisten mulai menunjukan eksistensinya dengan meluncurkan berbagai koleksi pakaian bertemakan wedding gown dan evening wear pada tahun 2012.
Di tahun tersebut juga ia berkesempatan untuk menata busana Maria Selena, Putri Indonesia 2011 pada Pemilihan Puteri Indonesia Jawa Tengah 2012.
Bersamaan dengan kariernya yang kian menanjak, Bram mulai melebarkan sayapnya ke ready to wear deluxe. Pada 2013 ia kembali berkesempatan untuk mendandani Olivis Culpo, Miss Universe 2012. Di tahun yang sama, ia juga meluncurkan 20 gaun cocktail rancangannya di IKAPESTA Semarang Wedding Expo.
Peluncuran koleksi terbaru Bramanta Wijaya (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran koleksi terbaru Bramanta Wijaya (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
Bagi pria pecinta musik, film, dan pertunjukan ini, permainan cutting dan hitungan yang presisi menjadi ciri khasnya. Dalam semua karyanya, ia selalu menggabungkan berbagai macam bahan pakaian seperti brokat dan lace.
ADVERTISEMENT
“Aku sangat suka detail pakaian dengan kombinasi brokat dan lace, aku selalu memakai bahan-bahan itu,” ungkapnya.
Pada tahun 2014, pria yang menyukai desain ala vintage ini turut serta menjadi supporting dress untuk Hi-Lo Green Ambassador Award di 2014 sekaligus menjadi dressing host untuk sebuah acara televisi swasta. Sejak itu, di tahun yang sama ia pun mulai mengikuti berbagai kegiatan fashion dengan skala besar, seperti Indonesia Fashion Week, Jakarta Fashion Week, dan sebagainya.
Di tahun 2016, Bram Berkesempatan untuk bergabung dalam Indonesia Fashion Chamber. Dengan berpartisipasi di event tersebut, ia memiliki andil yang lebih besar dalam memperberdayakan perempuan Indonesia melalui fashion. Dan tahun inilah terwujud kembali sebagian kecil dari mimpi besarnya sebuah karya itu Bramanta Wijaya Pink Label.
Peluncuran koleksi terbaru Bramanta Wijaya (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran koleksi terbaru Bramanta Wijaya (Foto: Adisty Putri Utami/kumparan)
Pada Akhir tahun ini tepatnya pada 20 Desember 2017 ia menujukkan sisinya yang lain melalui diluncurkannya koleksi serba putih yang bertajuk ‘Faithfully’. Koleksi ini mengambil tema wanita tahun 30-an dengan chemical lace sebagai utamanya.
ADVERTISEMENT
“Ke depannya aku berniat untuk membuat trilogi dari karya karyaku. Di tahun sebelumnya aku telah meluncurkan design bertajuk Hope, di tahun ini aku meluncurkan koleksi faithfully, mungkin nanti aku akan menciptakan koleksi lagi bertajuk love,” tutup desainer yang juga tergabung dalam Indonesia Fashion Chamber Semarang itu.