news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bukan 23 Tahun, Kapan Sebenarnya Usia yang Tepat untuk Menikah?

10 April 2017 13:18 WIB
ADVERTISEMENT
Menikah muda rentan pada perceraian (Foto: thinkstock)
Mungkin bagi sebagian wanita selalu merasakan depresi ketika ada seseorang atau bahkan orang terdekat mereka menanyakan "kapan menikah?". Namun, berbeda dengan pria yang ternyata lebih santai menanggapi pertanyaan bersifat menekan ini.
ADVERTISEMENT
Hal ini bisa membuat sebagian besar wanita merasa tertekan jika di umurnya yang masih dibawah 28 tahun sudah ditanyakan perihal pernikahan. Biasanya, mereka akan merasa lebih kesal apabila belum memiliki pendamping yang siap untuk diajak menikah.
Kebanyakan wanita menganggap bahwa sebelum menginjak usia 27 tahun, maka umur mereka masih tergolong normal jika belum merencanakan sebuah pernikahan. Namun, seringkali orang tua mendesak untuk cepat-cepat mengakhiri masa lajang mereka.
Lalu, sebenarnya kapan usia ideal seorang wanita untuk menikah?
Dilansir Women's Health Magazine, berdasarkan data yang diperoleh dari sensus Bureau Amerika tahun 2013 lalu menunjukkan jika umur yang tepat untuk wanita menikah adalah pada saat mereka menginjak usia 27 tahun. Sedangkan pria dianggap sudah bisa membangun rumah tangga pada saat usia mereka menginjak usia 29 tahun.
Usia tepat menikah sebelum 33 tahun (Foto: thinkstock)
Data juga didapatkan dari Pew Research Center yang menunjukkan bahwa wanita atau pria yang menikah dibawah usia 23 tahun rentan terhadap perceraian. Pastinya, tidak ada yang menginginkan sebuah perceraian terjadi dalam sebuah rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Menurut para peneliti, faktor kedewasaan bukan menjadi faktor utama penyebab sepasang suami istri bercerai. Tapi, faktor pendidikanlah yang berperan penuh pada terjadinya perceraian. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh studi Family Relation tahun 2013 lalu menunjukkan jika pasangan yang menikah setelah menyelesaikan pendidikan mereka, memiliki risiko bercerai yang lebih rendah.
Peneliti menganggap jika pasangan yang sudah menyelesaikan pendidikan mereka, pengetahuan serta cara berpikirnya akan berbeda dibandingkan dengan mereka yang belum menyelesaikan pendidikan.
Menikah diatas usia 35 rentan perceraian (Foto: thinkstock)
Dan sebuah riset teranyar yang dilakukan oleh peneliti Nicholas Wolfinger dari University of Utah pada Juli 2015 lalu menunjukkan jika untuk mendapatkan rumah tangga yang berlangsung lama, wanita dan pria harus menikah antara umur 28 dan 32.
ADVERTISEMENT
"Kemungkinan pasangan memiliki risiko perceraian yang lebih rendah adalah saat mereka menikah di usia yang sudah melewati masa remaja dan masuk ke fase usia awal tiga puluhan," tulis Wolfinger.
"Setelah itu, risiko perceraian akan meningkat saat pasangan menikah di akhir tiga puluhan dan awal empat puluhan," lanjut professor yang mengajar ilmu sosiologi ini.
Jika kita menyampingkan umur dan melihat dari seberapa lamanya seseorang berpacaran, maka menurut riset Dissertation Abstracts International, pasangan yang telah berpacaran lebih lama (lebih dari setahun) akan memiliki ikatan yang lebih kuat setelah menikah. Sedangkan pasangan yang berpacaran kurang dari enam bulan sebelum menikah memiliki risiko perceraian yang lebih tinggi.
Berdasarkan penelitian, para ahli menyarankan untuk menikah setelah pria dan wanita sudah menyelesaikan pendidikannya. Hal ini bertujuan agar pria dan wanita bisa menggali tentang pengetahuan sebuah pernikahan lebih dalam lagi untuk meminimalisir terjadinya perceraian.
ADVERTISEMENT