Cerita 4 Perempuan Tentang Sulam Alis: Angkat Rasa PD Hingga 40 Persen

13 Oktober 2018 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cerita 4 Perempuan Tentang Sulam Alis Bisa Angkat Rasa PD Hingga 40%. (Foto: Dok. pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Cerita 4 Perempuan Tentang Sulam Alis Bisa Angkat Rasa PD Hingga 40%. (Foto: Dok. pixabay)
ADVERTISEMENT
Banyak cara yang dilakukan perempuan untuk membuat dirinya tampil lebih menarik.
ADVERTISEMENT
Mulai dari sekadar memoles wajah dengan bedak, mewarnai bibir dengan lipstik, membuat wajah merah merona dengan blush on, melentikkan bulu mata dengan eyelash extensions, hingga praktik sulam alis yang sedang menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam dunia kecantikan dewasa ini, alis tebal yang on fleek (rapi sempurna) tengah menjadi standar yang digandrungi oleh perempuan masa kini.
Bagi Anda si pemilik alis tebal, berbahagialah Anda karena tak perlu repot-repot merias dan memulas alis sedemikan rupa. Lantas bagaimana dengan individu yang tidak memiliki alis tebal bahkan cenderung botak?
Tentu menjadi hal yang tidak mudah dan tantangan tersendiri dalam keseharian mereka. Bagi perempuan yang tidak dikaruniai alis tebal dan rapi, mereka harus meluangkan waktu setiap hari untuk membentuknya sesuai keinginan. Apalagi bagi yang alisnya benar-benar botak, maka dibutuhkan kepiawaian dalam menggambar alis. Jika Anda tidak terlalu jago dalam menggambar, maka hasilnya adalah berbagai bentuk alis yang aneh. Kadang terlalu tinggi, kadang terlalu rendah, kadang terlalu pendek dan kadang malah miring sebelah.
ADVERTISEMENT
Untuk menghadapi tantangan seperti ini, perkembangan teknologi kecantikan seperti sulam alis seakan menjadi jawaban dan solusi yang memberi pencerahan. Ketika sulam alis mulai booming di Indonesia tahun 2012, perempuan mulai berbondong mendatangi studio sulam alis. Harganya yang cenderung mahal tidak jadi masalah.
Sulam Alis Anggie Rassly. (Foto: Eny Immanuella Gloria)
zoom-in-whitePerbesar
Sulam Alis Anggie Rassly. (Foto: Eny Immanuella Gloria)
Namun seiring dengan semakin populernya jasa ini, studio dan seniman sulam alis pun semakin banyak dengan harga yang bervariatif. Bella (22), salah satu pelanggan sulam alis, termasuk orang yang melakukannya sejak kuliah.
"Saya mulai sulam alis sekitar pertengahan tahun 2016. Jadi alis asli saya itu tipis, bulu-bulunya sangat halus jadi tidak bold sama sekali. Karena saat itu sedang ada dananya, ya saya sulam alis saja," papar Bella kepada kumparanSTYLE beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Sudah lama Bella mendambakan alis yang tebal, baginya perempuan yang memiliki alis tebal memiliki daya tarik lebih. Bella pun memutuskan melakukan salim alis demi menunjang penampilannya di pertengahan semester ia kuliah. Dara kelahiran Jakarta ini rela merogoh kocek hingga Rp 5 juta di salah satu klinik kecantikan di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Tingkatkan Rasa Percaya Diri
Tak hanya dengan Bella, kumparanSTYLE pun berbincang dengan beberapa perempuan yang berbagi kisahnya dalam melakukan sulam alis. Jika menilik cerita keempat perempuan ini, mereka memiliki motif dan alasan tersendiri dalam melakukan sulam alis.
"Sebenarnya saya tidak percaya diri dengan bentuk alis saya. Bagi saya, alis adalah bagian yang cukup krusial karena alis mata berperan penting dalam membentuk frame wajah kita. Jadi sulam alis adalah solusi yang tepat buat saya untuk mendapatkan alis yang sempurna," papar Melina (38) yang mengaku menghabiskan dana Rp 1,8 juta untuk sulam alis yang ia lakukan pada April 2018 lalu.
Jennifer Sutiono (Foto: dok. Jennifer Sutiono)
zoom-in-whitePerbesar
Jennifer Sutiono (Foto: dok. Jennifer Sutiono)
Senada dengan Lyna, Jennifer Sutiono (23) juga mengaku tidak menyukai bentuk alis alaminya yang cenderung turun.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya alis saya itu tidak botak, malah cenderung lebat. Tapi karena bentuknya yang agak turun, saya tidak suka, jadi agar bentuknya bagus dan proporsional sesuai wajah. Saya sulam alis saja," papar Jennifer.
Menariknya, sebelum melakukan sulam alis, perempuan asal Jakarta Barat ini juga sempat rutin melakukan threading pada alisnya.
Sesuai namanya, threading alis merupakan teknik pencukuran alis dengan menggunakan benang. Berbeda dengan teknik pencukuran pada umumnya, threading alis sama sekali tak menyisakan akar rambut. Teknik ini mencukur rambut yang tumbuh hingga ke akar-akarnya. Benang yang digunakan dalam threading pun merupakan benang jahit biasa.
Yang menjadikan threading alis ini spesial adalah teknik permainan benang yang dilakukan sang ahli. Biasanya, benang akan dililitkan sedemikian rupa pada jari telunjuk dan jempol. Benang juga akan dipilin pada bagian tengah, hingga membentuk huruf X. Nantinya, telunjuk dan jempol akan berguna untuk mengatur ritme pemotongan rambut alis.
Sulam Alis Anggie Rassly. (Foto: Eny Immanuella Gloria)
zoom-in-whitePerbesar
Sulam Alis Anggie Rassly. (Foto: Eny Immanuella Gloria)
Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan threading alis, Anda harus siap-siap merasakan sakit pada bagian alis Anda. Terlebih untuk Anda yang belum terbiasa dan baru mencoba untuk pertama kalinya.
ADVERTISEMENT
Meski sedikit nyeri, nyatanya theading termasuk teknik yang sangat aman karena minim iritasi dan tidak menggunakan bahan kimia. Teknik ini juga ampuh menyingkirkan rambut terhalus sekali pun.
"Dulu sempat threading tiap bulan, tapi karena sakit dan harus diulang terus setiap bulan, at the end saya mau sulam alis saja sekalian. Melihat banyak juga teman-teman perempuan yang juga sulam alis. Nyaman juga sih dengan sulam alis, at least boost my confidence sampai 40 persen sih" imbuh dara yang merogoh kocek hingga Rp 2,5 juta untuk sulam alis yang ia lakukan.
Begitupun dengan Fellicia Marcelina, beauty blogger yang berdomisili di Jakarta ini juga mengaku kurang suka dengan bentuk alisnya.
ADVERTISEMENT
"Alis saya sebenarnya sudah lumayan tebal, tapi bentuknya tidak proporsional. Saking tebalnya malah bentuknya kurang bagus," papar Fellicia kepada kumparanSTYLE beberapa waktu lalu.
Felicia Marcellina  (Foto:  Instagram/@feliciamarcellin)
zoom-in-whitePerbesar
Felicia Marcellina (Foto: Instagram/@feliciamarcellin)
Fellicia sendiri telah melakukan sulam alis di tahun 2014 silam, ia bercerita saat itu melakukan sulam alis di kampung halamannya, Lampung.
"Jadi ada salon kecantikan di daerah saya, Lampung yang menawarkan jasa sulam alis. Saat itu saya diskusi dengan orang yang akan menyulam alis saya. Setelah cocok akhirnya sulam, tapi nyatanya saya kurang suka dengan hasilnya. Tapi setelah itu, saya retouch sulam alis di Jakarta dan amat puas dengan hasilnya," imbuhnya.
Alis yang Mengubah Hidup
Secara harfiah, sulam alis memiliki nama lain microblading dan merupakan sebuah prosedur membentuk alis dengan tato kosmetik yang bersifat semi permanen.
ADVERTISEMENT
“Sulam alis adalah sebuah aplikasi pigmen ke kulit terluar, yaitu epidermis, dengan mengisi bagian alis yang kosong berupa serat-serat alis sehingga, alis bisa terlihat lebih tebal tapi natural,” papar Anggie Rassly, pemilik Brow Studio By Anggie Rassly di Jakarta Selatan, saat diwawancarai kumparanSTYLE.
Tak heran dengan kemajuan teknologi saat ini, sulam alis menjadi solusi terbaik bagi perempuan yang ingin memiliki alis on fleek tanpa perlu ribet melukisnya tiap pagi sebelum beraktifitas.
Anggie Rassly. (Foto: Eny Immanuella Gloria)
zoom-in-whitePerbesar
Anggie Rassly. (Foto: Eny Immanuella Gloria)
Dari sejumlah obrolan yang kumparanSTYLE lakukan dengan beberapa perempuan, mereka mengakui merasakan efisiensi waktu dalam bermakeup setelah melakukan sulam alis. Bahkan ada yang mengungkapkan bahwa sulam alis telah mengubah hidup mereka.
Salah satunya datang dari Tenik Hartono, sosok perempuan yang selama belasan tahun telah maral melintang di dunia media cetak ini, turut merasakan dampak dari sulam alis yang membawa perubahan dalam hidupnya.
Tenik Hartono (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tenik Hartono (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
"Saya jadi seneng dandan, tidak repot dengan dandanan alis dan juga saya menjadi lebih merasa bahwa karakter saya makin terbentuk dengan alis itu. Kalau suami dan anak bilang ‘bu kamu makin cantik’ itu udah all that matters. Dan cantik itu saya yakin karena alis saya juga," papar perempuan yang kini menjabat sebagai Chief Community Officer of Aksaramaya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, efisiensi waktu saat merias diri juga menjadi perubahan signifikan yang amat dirasakan oleh beberapa perempuan yang telah melakukan sulam alis.
"Karena pada dasarnya saya orangnya tidak mau ribet. Jadi kalau sebelum memulai aktifitas pagi, ya paling hanya memakai lipstik tanpa perlu membentuk alis lagi karena sudah di sulam. Dulu sebelum sulam alis bisa 5 menit sendiri membentuk alis, kalau sekarang sih tidak, " ujar Bella (22).
Penghematan waktu secara signifikan pun juga dirasakan oleh Fellicia (24).
“Waktu buat makeup jadi tidak terlalu lama. Alis tidak pelu dibentuk-bentuk lagi tapi sudah cetar. Alhasil saya bisa skip kebagian lainnya untuk merias wajah,” ujar perempuan yang merogoh kocek sekitar Rp 1,5 juta untuk perawatan alisnya tersebut.
ADVERTISEMENT
Memang, bagi perempuan urban yang memiliki banyak aktifitas yang kerap menuntut interaksi dengan banyak orang. Penampilan tentu jadi hal yang penting untuk diperhatikan. Tak heran, sulam alis juga menjadi solusi bagi perempuan karier yang tetap ingin tampil on point tanpa ribet.
"Sebelum melakukan sulam alis, dulu saya biasa memakai pensil alis untuk membentuk alis. Tapi itu takes time banget, apa lagi buat saya yang bekerja. Belum lagi kalau sudah siang, kan sudah mulai pudar alisnya. Alhasil saya harus tambahin lagi pensil alis, sering bercermin juga untuk memastikan apa alis saya masih on point tidak. Lama-lama capek juga,” jelas Lyna (38) kepada kumparanSTYLE.
Melihat fenomena sulam alis yang kian digandrungi perempuan saat ini setidaknya menunjukkan bahwa alis memang menjadi bagian yang cukup krusial dalam framing wajah kita.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan Anda, apakah bagi Anda alis juga menjadi bagian krusial pada wajah Anda yang butuh treatment khusus?
Simak selengkapnya konten spesial dalam topik Laris Manis Sulam Alis.