Cerita Wanita Indonesia yang Jual Hermes Birkin Berbau Jengkol

1 Maret 2018 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tas Hermes (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tas Hermes (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bukan hanya untuk menunjang penampilan, memiliki tas Hermes juga bisa dijadikan sebagai investasi yang menguntungkan. Brand mewah asal Prancis ini diketahui memiliki nilai investasi lebih besar dari emas dan saham.
ADVERTISEMENT
Birkin diketahui menjadi jenis tas ikonik lansiran Hermes yang bisa ‘menandakan’ status sosial seseorang. Dibanderol ratusan juta rupiah, para selebriti, sosialita, hingga pengusaha seringkali menggunakan Birkin sebagai alat investasi.
Namun, apa jadinya kalau ‘barang investasimu’ malah mengeluarkan aroma tak sedap seperti bau jengkol?
Hal inilah yang dialami oleh seorang penjual tas branded asal Indonesia, Effi Rachmanto. Wanita yang merupakan pemilik gerai Effiraia Luxury ini sudah berkecimpung di dunia jual beli tas mahal sejak 2009.
Pada 2014 silam, ia mengalami kejadian yang tidak menyenangkan lantaran satu tas Hermes yang dijualnya mengeluarkan aroma jengkol. Padahal, tas tersebut ia beli di Belanda hasil menitip dari saudaranya.
Saat Effi tengah berkumpul dengan teman-temannya, Birkin yang ia jual tersebut mengeluarkan aroma tak sedap seperti bau jengkol. Anehnya, bau tersebut bisa tecium dari jarak 10 meter.
Effi Rachmanto (kiri) (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Effi Rachmanto (kiri) (Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan)
“Saya jual tas ini kepada teman dekat saya, jadi saya merasa enggak enak sekali (dengan teman saya),” cerita Effie saat ditemui kumparanSTYLE (kumparan.com) di acara Irresistible Bazaar 11, Grand Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu (28/2).
ADVERTISEMENT
“Coba bayangkan, itu teman-teman saya bilang ‘wah ini mungkin palsu nih’ kepada teman saya, ada saya juga lho di situ. Saya cuma bisa tatap-tatapan saja sama teman saya itu,” kenangnya.
Akhirnya, melalui persetujuan dengan teman yang membeli tasnya, Effi membawa Birkin tersebut ke gerai Hermes di Singapura untuk memastikan keasliannya.
“Jual beli tas mahal seperti Hermes ini, kepercayaan pembeli itu nomor satu. Jadi saya harus pastikan bahwa tas yang saya jual itu asli semua,” lanjutnya.
Hermes. (Foto: Reuters/Shannon Stapleton)
zoom-in-whitePerbesar
Hermes. (Foto: Reuters/Shannon Stapleton)
Di gerai Hermes Singapura pun, Effi bertanya-tanya apa yang menyebabkan Birkin ratusan juta ini bisa menimbulkan aroma tak sedap. Menurut penjelasan pihak Hermes, bau tak sedap itu timbul dari proses pewarnaan alami.
Kondisi tas yang berada di iklim tropis ini membuat pewarna tas menguap dan menimbulkan bau tak sedap dari warna alami tas tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah menuggu berjam-jam, Effi pun mendapatkan kepastian dari pihak Hermes Singapura bahwa Birkin yang ia jual ini memang asli dan kesalahan ada pada pihak Hermes yang ‘tak sengaja’ meloloskan produk ini.
“Untungnya, tasnya diganti dengan yang baru,” tutup Effi.