Cicilan, Strategi Milenial untuk Siasati Mahalnya Biaya Pernikahan

14 Mei 2018 8:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pernikahan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kian hari, biaya yang harus dikeluarkan untuk menggelar pesta pernikahan terus merangkak naik. Untuk mewujudkan pernikahan impian, Anda membutuhkan strategi dan pemikiran matang.
ADVERTISEMENT
Terlebih untuk generasi milenial yang kini berada di usia pernikahan. Pernikahan dengan biayanya yang besar bisa menjadi 'pedang bermata dua' yang membuat banyak calon pengantin muda senewen.
Ilustrasi pasangan bahagia (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan bahagia (Foto: Thinkstock)
Berdasarkan laporan Industri Pernikahan 2017, rata-rata pengantin Indonesia menghabiskan Rp 20 juta sampai Rp 2 milyar untuk menggelar pesta pernikahan. Untuk menyiasatinya, sebanyak 57,6 persen pengantin menanggung biaya pernikahan berdua.
Salah satu solusi yang diambil oleh sebagian besar calon pengantin adalah dengan mengambil cicilan menggunakan kartu kredit. "Kami mendapatkan data bahwa saat ini, lebih dari 50 persen transaksi mereka sudah menggunakan kartu kredit. Apalagi dengan adanya cicilan," Kevin Mintaraga, CEO Bridestory, saat ditemui kumparanSTYLE (kumparan.com) di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (9/5).
Dipapar Kevin, mencicil biaya vendor pernikahan berguna untuk memberi ruang nafas bagi calon pengantin. "Tentunya memudahkan pengantin untuk memanage cash flow-nya. Karena saat mengurusi wedding, mereka juga banyak pengeluaran lain," sambungnya lagi.
ADVERTISEMENT
Calon pengantin biasanya juga mengurusi biaya rumah atau tempat tinggal, biaya honeymoon, dan sebagainya. Belum lagi jika masih ada cicilan mobil atau tanggungan lainnya yang menanti di momen bersamaan.
Ilustrasi pernikahan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan. (Foto: Thinkstock)
Mencicil biaya pernikahan juga banyak dilakukan calon pengantin yang ingin meng-upgrade jasa vendor yang ingin digunakan. Dan biasanya, calon pengantin menghabiskan dana paling banyak untuk venue dan katering.
"Ada yang spending besar di dekor, ada yang di fotografer, ada yang di baju, bahkan makeup. Cuma memang, big chunk-nya itu di venue dan katering. Tapi semua kembali lagi ke pilihan," tutup Kevin.