Desainer Indonesia Sukses Pukau Pengunjung Festival Indonesia di Rusia

7 Agustus 2018 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Festival Indonesia di Moskow menghadirkan belasan desainer Tanah Air (Foto: dok. KBRI Moskow)
zoom-in-whitePerbesar
Festival Indonesia di Moskow menghadirkan belasan desainer Tanah Air (Foto: dok. KBRI Moskow)
ADVERTISEMENT
KBRI Moskow kembali menggelar Festival Indonesia untuk ketiga kalinya. Digelar pada 3 hingga 5 Agustus lalu, ada lebih dari 135 ribu pengunjung warga setempat yang memadati taman Krasnaya Presnya yang terletak di pusat kota Moskow.
ADVERTISEMENT
Mengusung tema “Visit Wonderful Indonesia: Explore Our Regions”, ada beragam kegiatan terpadu dari berbagai sektor mulai dari promosi perdagangan, ekonomi, investasi, pariwisata dan sosial budaya. Salah satunya adalah peragaan busana dari perancang busana Ferry Sunarto lewat label premiumnya 'Fersoen by Ferry Sunarto'.
Festival Indonesia di Moskow digelar untuk yang ketiga kalinya di 2018 (Foto: dok. KBRI Moskow)
zoom-in-whitePerbesar
Festival Indonesia di Moskow digelar untuk yang ketiga kalinya di 2018 (Foto: dok. KBRI Moskow)
Tampil di Festival Indonesia untuk yang ketiga kalinya, ada total 28 koleksi busana ready-to-wear meliputi 20 busana perempuan dan delapan busana pria dalam koleksi Spring/Summer 2019. Mengusung tema 'Dedikasi', tema ini merepresentasikan hasil dedikasinya selama 23 tahun berkarya di industri fashion Tanah Air dan mempromosikan budaya Indonesia. Untuk koleksi ini Ferry Sunarto berkolaborasi dengan Batik Keris Indonesia.
Selain Ferry Sunarto, ada tujuh perancang Indonesia lainnya yang menampilkan karyanya dengan mengusung tema besar "Let's Discover and Celebrate Indonesian Culture Through Fashion". Ketujuh perancang Indonesia ini adalah Boyonz Ilyas, Lojicraft, Coreta Indonesia, Nanie Rahmat, Antique Batik, Amibele by Vivian, dan Athan Siahaan.
Masyarakat Moskow terpukau dengan koleksi busana dari Indonesia (Foto: dok. KBRI Moskow)
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat Moskow terpukau dengan koleksi busana dari Indonesia (Foto: dok. KBRI Moskow)
Ketujuh perancang ini menampilkan total 40 koleksi busana perempuan, aksesoris seperti tas dan penutup kepala. Ide utama koleksi ini adalah kebhinekaan dan keberagaman suku di Indonesia yang memberikan kekayaan khasanah dalam proses eksplorasi penciptaan suatu karya fashion. Masing-masing desainer memiliki keberagaman corak khas Indonesia, seperti seperti tenun, ikat, songket dan batik.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, hadir pula 15 UKM yang berkesempatan menampilkan 60 busana ready-to-wear untuk perempuan. Para UKM tersebut adalah FridAulia, Soemma, AN Collection, Hanung Crafts, Enggar Collection, Elemwe, Anya Design, Pamela & Co, Mutiara by Cut Emma, Radiance of The East, Nina Roselina, Christalia Eisha, Karkhaa Indonesia by Ike Sulaeman, House of Distraw, accessories by My Dee, dan Culture Edge.
Seluruh koleksi yang dihadirkan bernuansa etnik Indonesia (Foto: dok. KBRI Moskow)
zoom-in-whitePerbesar
Seluruh koleksi yang dihadirkan bernuansa etnik Indonesia (Foto: dok. KBRI Moskow)
Dalam acara tersebut, hadir Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, pejabat dari Kementerian Luar Negeri RI, Pemkot Moskow, Pemprov dan Pemkot Indonesia yang berpartisipasi dalam festival.
Dubes Wahid mengatakan bahwa fokus utama Festival Indonesia 2018 adalah UKM dan keterlibatan pemerintah daerah. Menurut Dubes Wahid, upaya KBRI Moskow mengedepankan promosi dan memberikan kesempatan lebih besar kepada UKM dan berbagai daerah di Indonesia sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia saat ini, yaitu untuk lebih memperkuat dan memberdayakan UKM dan potensi daerah.
Festival Indonesia di Moskow digelar pada 3-5 Agustus 2018 (Foto: dok. KBRI Moskow)
zoom-in-whitePerbesar
Festival Indonesia di Moskow digelar pada 3-5 Agustus 2018 (Foto: dok. KBRI Moskow)
“Peragaan busana yang menampilkan beragam perancang Indonesia ini diharapkan dapat lebih memberikan peluang dan akses untuk menjajaki pasar internasional, khususnya di Rusia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut”, demikian ujar Dubes Wahid yang pernah mengadakan kegiatan serupa saat menjabat sebagai Konsul Jenderal RI di Melbourne periode 2004–2007.
ADVERTISEMENT