Dianggap Terlalu Pendek, Puteri Pariwisata Indonesia Sempat Dicibir

29 Oktober 2017 10:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puteri Indonesia Pariwisata Karina Nadila (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Puteri Indonesia Pariwisata Karina Nadila (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mengenakan mahkota ratu sejagat dan memiliki karakter 3B (beauty, brain, behaviour) yang melekat pada diri ternyata bukan tanpa konsekuensi. Menjadi Puteri Indonesia tak hanya kemudahan saja yang didapatkan.
ADVERTISEMENT
Karina Nadila, Puteri Indonesia Pariwisata 2017 mengaku sempat merasakan bagaimana dicibir oleh para haters di media sosial. Sentimen-sentimen menyinggung fisik kerap diterimanya di awal karier perjalanannya sebagai seorang Puteri Pariwisata Indonesia.
"Ada sih yang bilang kalau saya terlalu pendek untuk mewakili Indonesia di ajang internasional, tapi tinggi saya pas kok masih sesuai dengan kriteria," ungkapnya saat ditemui kumparan (kumparan.com) di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (24/10).
Menanggapi hal itu Karina memilih untuk menjadikannya sebagai ujian untuk menguatkan mental diri menuju ajang internasional pada pekan kedua bulan November nanti.
Untuk menjadi seorang Puteri Indonesia dibutuhkan tinggi minimal 168cm sedangkan menurut wikipedia, Karina memiliki tinggi badan 170cm yang mana masih mencukupi standar persyaratan yang diperlukan untuk menjadi seorang puteri kecantikan.
ADVERTISEMENT
Eksistensi ajang kecantikan ini menuai puncak saat media sosial terlibat di dalamnya. Bahkan kini ada sebutan 'pageant lovers' bagi para netizen yang menggemari serta mendukung ajang kecantikan di Indonesia tersebut.
Kehadiran sosial media membuat kedekatan para peserta kontes kecantikan dengan penggemarnya menjadi lebih akrab dan bisa dikatakan pegeant lovers adalah juri dunia maya untuk menerima kritik serta masukan demi perbaikan para puteri Indonesia.
Selain itu, menyinggung soal keseragaman yang diakibatkan oleh adanya kontes kecantikan sehingga membuat para perempuan Indonesia bahkan dunia menjadikan sosok puteri-puteri dalam kontes tersebut sebagai panutan menjadi hal yang kerap kali diperdebatkan di dunia kontes kecantikan
Menanggapi hal itu, Mukie Dardjati sebagai Co-Founder Indonesianpageants.com mengungkapkan jika tren kecantikan di dunia internasional acap kali berubah bahkan terbuka untuk segala ukuran cantik yang beragam.
Puteri Indonesia Pariwisata Karina Nadila (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Puteri Indonesia Pariwisata Karina Nadila (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
"Apa yang dikhawatirkan masyarakat soal arti cantik seperti boneka itu sebetulnya tak bisa menyalakan Miss Universe karena bagaimanapun kecantikan akan kembali pada definisi cantik menurut negara itu sendiri. Standar kecantikan kita sendiri yang me-stereotype-kan karena di internasional sudah sangat terbuka mengenai hal ini. Standar kecantikan di Indonesia pun sudah di sesuaikan oleh anggapan serta keinginan masyarakat di Indonesia," jelasnya Mukie.
ADVERTISEMENT
Dirinya juga meyakinkan perempuan Indonesia bahwa percaya diri dan kecerdasaan ikut dipertimbangkan dalam kontes ini. Meski pada akhirnya berparas menarik adalah sebuah keharusan yang dimiliki oleh seorang puteri Indonesia.
"Nanti setelah memasuki dunia pageant mereka akan sadar jika cantik diperlukan untuk hal ini. Namun tubuh sehat adalah kunci utama," tutup Mukie mengakhiri perbincangan.