news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dipakai Sejak 7000 Tahun Lalu, Begini Asal-Usul Celana Dalam

15 Januari 2018 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Celana dalam (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Celana dalam (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Saat berpakaian, celana dalam jadi busana pertama yang kamu kenakan setiap hari. Meski berukuran kecil, celana dalam berperan penting dalam menjaga kesehatan organ intim manusia.
ADVERTISEMENT
Celana dalam membantu melindungi organ genital manusia dari gesekan pakaian (bisa menyebabkan lecet), menjaga kebersihan (paparan kuman atau bakteri), serta memberi kenyamanan dan rasa aman bagi pemakainya. Mengenakan pakaian dalam setiap hari, tahukah kamu bahwa kesadaran untuk menutupi dan melindungi kemaluan sudah dilakukan manusia sejak 7.000 tahun yang lalu?
Manusia zaman prasejarah mengenakan pakaian berupa kulit untuk menutupi kemaluannya. Namun pada masa itu, kulit tersebut jadi satu-satunya busana yang menutupi tubuh.
Menurut sejarah, penggunaan celana dalam atau cawat (sebagai pelapis sebelum berpakaian) pertama dilakukan pada era Firaun di Mesir. Khususnya oleh kaum perempuan.
Pada masa itu, perempuan Mesir menggunakan kain panjang yang dililit sedemikian rupa untuk menutupi area selangkangan dan bokong. Ini berguna untuk menjaga kemaluan agar tak lecet, juga menjaganya tetap bersih.
ADVERTISEMENT
Banyak juga yang berspekulasi bahwa lilitan mumi Mesir jadi sumber inspirasi terciptanya celana dalam.
Ribuan tahun kemudian, celana dalam masih jadi barang mewah yang belum bisa didapat semua orang. Yang mengenakan celana dalam hanyalah kaum elit, seperti raja, ratu, hingga bangsawan. Semua karena bahan katun atau wol yang masih berharga mahal.
Orang Romawi kuno juga mengenakan celana dalam, yang dikenal dengan nama 'subligaculum'. Subligaculum sendiri berupa kain linen/katun yang dililitkan untuk menutupi area bokong dan dikencangkan menggunakan sabuk besi.
Subligaculum (Foto: Dok.  SlidePlayer.oom)
zoom-in-whitePerbesar
Subligaculum (Foto: Dok. SlidePlayer.oom)
Hingga pada era Perang Dunia 1, Amerika menciptakan celana dalam berbahan katun yang simpel dan berpinggang karet, khusus untuk memudahkan tentaranya ketika berperang. Kala itu, sekutu sudah mengenakan celana dalam berbentuk segitiga, ada pula yang mengenakan boxer.
ADVERTISEMENT
Era 90-an jadi masa keemasan celana dalam. Pada dekade ini, celana dalam menjelma jadi item fashion yang bernilai komersil.
Merek fashion terkemuka seperti Calvin Klein dan Victoria's Secret jadi produsen pakaian dalam terbesar dunia. Ekpslorasi bentuk dan jenis pakaian dalam pun sudah beragam.
Bahannya tak lagi menggunakan katun semata. Ada yang terbuat dari sutra, satin, renda, bahkan tulle transparan yang super seksi. Fungsi celana dalam pun mulai bergeser dan tak hanya mementingkan aspek kenyamanan semata.
Celana dalam (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Celana dalam (Foto: Thinkstock)
Muncul thong, g-string, bikini, tanga, dan masih banyak lagi. Harganya pun meroket tajam. Sebuah celana dalam rancangan desainer ternama bisa dijual jutaan hingga belasan juta rupiah.
Jadi, sudah paham soal asal-usul celana dalam yang kamu pakai setiap hari?
ADVERTISEMENT